Mungkin kah orang lain lebih menghawatirkan kita ketimbang keluarga? Itu semua tergantung masing-masing kepribadian bukan?
Rachel dan Aya sudah di pindahkan ke dua ruangan berbeda. Rachel berada di ruang VVIP dan Aya berada di ruang Reguler.
Nanda masih menangis di depan tubuh aya yang terbaring lemah, dia masih tak percaya teman yang sudah ia anggap sebagai adiknya kini terbaring lemah dengan kondisi koma.
" Ayy, seharusnya gue ngga ngebiarinin lo nemuin arya tadi. Gu-gue salah ayy, gue mohon sadar gue ngga bisa liat lo terbaring lemah kaya gini. " Tangisnya pecah sejadinya, angin dan suara rintik hujan yang menemaninya.
Nanda dan aya adalah sahabat sejak mereka duduk di bangku kelas satu SMK.
Kini mereka bekerja di sebuah Mall, dan merantau bersama di kota asing, meninggalkan keluarga mereka di Bandung. nanda berjanji kepada kedua orang tua aya untuk selalu menjaga dan melindunginya, walau dia tau aya adalah sosok gadis yang kuat dan tidak lemah.
Tapi nanda juga tau bahwa aya juga bisa bersedih dan terluka.
Lain dengan Aya, Rachel berada di ruangan sendirian. Dimana Rita? Dia berada di luar ruangan sedang menerima telepon.
Setelah menerima telepon, Rita berjalan menuju Rachel dan duduk di sebelahnya.
Rita sangat menyesal tidak mengirim penjagaaan saat itu. Tapi jika dia mengirimkannya, Rita juga akan merasa bersalah karena tidak mempercayai bosnya saat itu juga.
Apapun yang Rita lakukan saat itu akan salah dalam pikirannya.
" Nona, harus bangun jangan buat musuh kita menang di atas penderitaan nona saat ini. " Rita tidak tau lagi apa yang harus dilakukannya, kini semua musuh perusahaan tengah mengincar Rachel, dengan keadaan Rachel saat ini mereka akan merasa senang telah melumpuhkannya.
" Nona saya tidak tau lagi apa yang harus saya lakukan tanpa nona, nona berkata jangan sampe saya lengah bukan? Tapi saya tidak bisa fokus untuk saat ini. Tanpa nona saya bukanlah orang yang kuat, saya juga sudah berjanji pada almarhum Presdir untuk melindungi nona dan menjaga nona. " Rita mencoba menahan air matanya saat itu, dan kini air mata itu tumpah di hadapan aya.
Tanpa diketahui siapapun jiwa Rachel dan Aya mendengar apa yang nanda dan rita ucapkan. Rachel sangat merasa bersalah saat itu, dia tau betapa terpukulnya Rita. Begitu pula Aya, dia juga merasakan hal yang sama dengan Rachel.
Rachel hanya bisa melihat sekretarisnya menangis dan menyesali segala perbuatannya.
Jika pada akhirnya dia pergi, dia sangat ingin seseorang membantunya untuk menyelesaikan kesalahannya saat itu.
Sedangkan Aya sangat ingin memeluk nanda, tapi ia juga sadar bahwa dia tidak bisa melakukannya.
Saat keduanya tengah menyesali segalanya, tiba-tiba kode darurat keduanya berbunyi.
Detak jantung mereka turun secara drastis membuat keduanya bingung.
" Ada apa ini? " Aya bingung dengan suara itu dan melihat nanda yang semakin menangis melihat dokter dan suster berdatangan, begitu pula rita.
Nanda dan Rita meninggalkan ruangan bersamaan dan menunggu di luar, setelah sampai di depan pintu Rita melihat Nanda di depan ruangan Aya dan menghampiri Nanda yang menangis.
" Nanda, sudah jangan menangis. Kita berdoa saja demi kebaikan keduanya. " Rita memeluk nanda.
Kedua dokter dan para suster tengah memeriksa keadaan keduanya, dan suster tengah menyiapkan alat Defibrillator (alat pacu jantung) setelah alat itu siap suster memberikannya ke dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SOUL
Teen FictionApakah kalian pernah mendengar Transmigrasi Jiwa? Mungkin terasa familiar bukan? Tapi, apakah masih ada hal seperti itu di Jaman ini? Aneh, ajaib dan mustahil bukan? Sama halnya dengan yang di alami seorang wanita bernama Aya Alviaresa, dia mengalam...