OS-CP25

112 12 0
                                    

Sebelum lanjut baca, jangan lupa vote, and voment ^^

Oke lanjuttttt
•••
Happy Reading

"Apa yang mau kalian bicarakan?" Rachel duduk di kursi kebesarannya dan memandang ke arah adik-adiknya.

Bingung.

Itulah yang mereka rasakan.

Harus mulai dari mana mereka memberitahu Rachel, tentang Cia yang memutuskan tidak ingin sekelas dengan mereka.

Yang bisa mereka lakukan saat ini hanya menunduk.

"Kenapa diam?"

"Apa kalian sudah melupakan peraturan yang kakak buat? Jawab!"

"Ngga kak," saut mereka bersamaan.

"Peraturan ke 8?"

"Harus saling perduli sesama saudara, terutama para adik perempuan. Dan tidak pernah membiarkan mereka terluka bahkan menangis."

"Peraturan ke 9?"

"Melindungi sesama saudara adalah prioritas utama, bahkan jika itu nyawa taruhannya."

"Then?"

"Jika salah satu gagal menjalankan peraturan utama, maka semua akan kena hukuman. Tanpa terkecuali." Setelah menyebutkan beberapa peraturan yang di terapkan Rachel, mereka terdiam.

Saat ini Aya benar-benar harus menahan emosi yang Rachel berikan.

Aya tau, hal paling menyakitkan untuk seorang kakak adalah ketika adiknya tidak pernah mau membicarakan hal yang mungkin saja bisa membahayakan mereka.

Rachel tau, semua adiknya punya privasi tersendiri.

Tapi, jika sudah berhubungan dengan adik-adiknya, Rachel akan lebih menjadi sensitif.

"Huftt.. Agil, jelaskan." Agil menatap Rachel.

"Sebenarnya kak, Cia dulu sekelas bareng Resta dan Riki. Tapi, ketika kenaikan kelas 11 ntah kenapa dia ijin untuk pindah kelas."

"Awalnya kita ngerasa ngga ada yang aneh, mungkin Cia pengin lebih mandiri." Sambung Nana

"Pas seminggu Cia pindah kelas, kita denger kalo dia jadi anggota osis. Karena Cia juga pernah bilang dia mau gabung jadi osis, awalnya ngga ada yang aneh, kita juga care aja, Cia juga selalu cerita keseharian dia selama jadi anggota osis."

"Tapi, tepat satu bulan itu juga sikap Cia berubah. Dia jadi lebih sering ngejauhin kita kalo di sekolah. Bahkan kalo kita samper dia ke kelas, Cia lebih milih buat ke kantin sendiri." Jelas Yesi.

"Gue kira, Cia fine aja. Berangkat sampe pulang sekolah juga selalu bareng, tapi ada satu hal yang udah lama gue curiga dari sikapnya." Ucap Riki, seketika mereka semua menatap kearahnya.

"Curiga? About?" Tanya Rachel.

Riki terlihat ragu mengatakannya.

"Kak, gue ngga tau kalo misalnya kecurigaan gue selama ini bener." Rachel mengerutkan keningnya.

Plakk

OUR SOUL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang