Rita tengah merapihkan pakaian dan barang-barang Rachel selama berada di rumah sakit.
Sedangkan Aya masih tertidur.
"Nona," Aya menggeliatkan tubuh dan berbalik membelakangi Rita.
"Bukankah ini hari yang nona tunggu?" Aya membuka matanya secara paksa dan bertanya apa maksud dari perkataan Rita.
"Hah! maksudnya?" Rita tertawa melihat tingkah Rachel yang seperti anak kecil.
Aya melihat Rita sudah membereskan pakaian dan dokumen kerja nya.
Ntah apa yang merasuki Aya sehingga melupakan hari dimana dia keluar dari rumah sakit.
Aya segera berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sedangkan Rita menuju meja resepsionis untuk menyelesaikan administrasi.
Saat melewati kamar reguler Rita melihat dokter dan suster berlarian menuju kamar nomor 12 dimana tubuh Aya di rawat.
Rita sama sekali tidak melihat keberadaan Nanda, melainkan ia melihat seorang ibu dan bapak yang tengah menangis.
"Permisi," Rita menyapa kedua orang tua tersebut.
"Iya?" Saut lelaki itu
"Maaf sebelumnya, kalian siapanya Nanda? "
"Kami orang tua Aya," rita mengangguk saat itu.
" Apa yang terjadi? " Mereka berdua terlihat bingung ketika Rita bertanya.
"Saya Rita, Nanda mengenal saya."
"Sebenarnya saya juga tidak tau apa yang terjadi, ketika saya dan istri saya tengah sarapan tiba-tiba nafas Aya menjadi tidak karuan dan detak jantungnya juga menurun terus menerus. " Rita mengerti maksud dari bapak itu.
"Jadi saya menekan tombol darurat untuk memanggil dokter dan suster." Jelasnya, Rita bingung harus berbuat apa.
Kenyataannya Rachel lah yang telah menabrak Aya, dan membuat mereka berdua masuk rumah sakit.
"Saya yakin Aya akan baik-baik saja, kita hanya bisa berdoa." Rita mencoba menenangkan kedua orang tua tersebut.
"Oh iya, Nanda dimana?" tanya Rita, karena dari tadi dia tidak melihat Nanda.
"Nanda, dia pergi bekerja. Tadinya dia tidak mau, tapi saya dan istri memaksanya untuk pergi bekerja saja." Rita mengangguk.
"Nak Rita sedang apa disini?" tanya ibu tersebut.
" Presdir saya di rawat di rumah sakit ini, dan sebenarnya dia-" sebelum Rita menyelesaikan perkataannya, Rita mendapat panggilan dari Rachel.
"Hallo?"
"Rita, apakah sudah menyelesaikan administrasinya? Aku ingin secepatnya keluar dari ruangan putih ini. " Rita hampir lupa untuk menyelesaikan administrasi, dia pun meminta ijin untuk menuju meja resepsionis.
"Maaf pak, bu. Saya ijin ke meja resepsionis dulu"
"Iya, silakan."
Setelah menelpon Rita.
Aya merasa lega, dia akan meninggalkan ruangan putih yang sangat membosankan dan penuh bau obat.
Namun dia juga harus menerima kenyataan bahwa hari ini lah, dimana dia harus memulai hidup sebagai Rachel.
Dimana dia tidak terbiasa dengan dunia bisnis yang sangat tidak familiar baginya.
Di dalam ruangan.
Aya sedang menonton televisi, ketika dia mengganti channel, dia di buat kaget dengan satu berita yang menyatakan kecelakaan yang ia alami.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SOUL
Teen FictionApakah kalian pernah mendengar Transmigrasi Jiwa? Mungkin terasa familiar bukan? Tapi, apakah masih ada hal seperti itu di Jaman ini? Aneh, ajaib dan mustahil bukan? Sama halnya dengan yang di alami seorang wanita bernama Aya Alviaresa, dia mengalam...