Sebelum lanjut baca, jangan lupa vote, and voment ^^
Oke lanjuttttt
•••
Happy ReadingSesampainya di kantin, mereka berjalan ke meja nomor 6 yang di arahkan Izam.
Rachel melihat ke 5 adiknya yang masih sibuk dengan dunianya masing-masing.
"Eh itu anak barunya kan?"
"Gila cantik juga"
"Buset, primadona sekolah nambah lagii uyyy"
"Neng kenalan yukkk"
"Emang dia mau kenalan ma lu"
"Sialan lu"
"Ko dia bisa jalan barengan sama Izam dkk?"
"Iya juga"
Beberapa celotehan yang Rachel dengar benar-benar membuatnya menjadi pusat perhatian.
Sesampainya di meja itu, bisa terlihat Agil yang mematung sembari menatap ke arah Rachel beserta saudaranya yang lain.
"Ekhem.." tegur Rachel
"Baru Dateng dah keselek aja lo Rik." ucap Koko yang masih fokus dengan game di ponselnya.
"Ketebak abis malak minuman dia" saut Alan, yang sama halnya dengan Koko.
Berbeda dengan Koko dan Alan, kedua gadis yang berada di depan mereka ikut kaget setelah melihat ke arah belakang Kedua abangnya itu.
"Ko, Al"
"Apaan sih lo, nanggung nii"
Kesal dengan tingkah kedua saudaranya, Izam merebut ponsel mereka.
"Anjing, balikin hp gu-e" bukan kaget lagi yang Koko dapatkan, melainkan tatapan tajam dari kakak perempuannya itu.
Mampus gue. Batin Koko.
Beda hal dengan Alan, yang mati kutu saat Rachel memegang pundaknya.
"Serius amat" ucap Rachel dan segera mendudukkan dirinya.
Mampus. jangan bilang kak Rara tau, tadi gue bolos jam pelajaran pertama. Monolog Alan.
Alan melirik ke arah Rachel dengan rasa gundah di hatinya.
Melihat tingkah Alan, Rachel hanya menggeleng dan tersenyum kecil.
"Kak Rachel? Kok di sekolah?" tanya Yesi
"Iya kak, ko ngga ngabarin kita dulu" saut Resta
"Ada beberapa hal yang bakal kakak jelasin, tapi point dari penjelasan itu yang bakal kakak kasih tau sekarang."
Setelah itu, Rachel menjelaskan semua kepada adik-adiknya.
"Kakak yakin?"
"Bukankah, membuat dia mengotori tangannya sendiri lebih baik dari pada kalian harus repot-repot mengotori tangan kalian?"
Mereka hanya mengangguk mendengar apa yang Rachel katakan.
"So, kakak minta kalian bersikap seolah kakak murid baru di sekolah ini. Satu lagi, jangan ada yang membicarakan ini ketika di rumah, terutama jika Cia bersama kalian."
"Understand?" mereka mengangguk bersamaan.
Setelahnya mereka mulai memesan makanan.
Saat tengah menikmati makanan yang di pesan, suasana kantin menjadi ricuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SOUL
Teen FictionApakah kalian pernah mendengar Transmigrasi Jiwa? Mungkin terasa familiar bukan? Tapi, apakah masih ada hal seperti itu di Jaman ini? Aneh, ajaib dan mustahil bukan? Sama halnya dengan yang di alami seorang wanita bernama Aya Alviaresa, dia mengalam...