30. hari pertama

3.1K 469 72
                                    

"kenapa aku harus masuk jurusan kamu? kan pilihannya ada beberapa?" auri bertanya kala jeno menyarankan agar ia mendaftar masuk di jurusan yang sama saja dengan dirinya.

"nggak ada alasan spesifik selain biar aku lebih gampang jagain kamu."

auri merona. "aw! pacar siapa sih ini bucin bangettt."

"jadi?"

"aku lihat-lihat dulu deh ya, kalau memang nggak ada yang cocok sama minatku baru aku pilih punyamu." jawabnya. "untung ya, aku dilahirkan dengan otak cerdas, jadi mau masuk jurusan apa pun aku welcome aja."

"oh ya?" jeno meragu. "terus pas belajar kemarin itu kamu cuman pura-pura bego?"

lantas auri tergelak. "iya, dong! itu cuma buat ngetes kesabaran kamu aja. kira-kira jeno sabar nggak ya punya pacar oon?"

namun jeno malah mengendikkan bahu. "sebenarnya enggak. cuma kalau itu auri mahanipuni, mungkin bisa dimaklumi."

"wahhhh, skill ngegombal kamu makin meningkat ya setiap harinya." gadis itu bertepuk tangan. "sebenarnya ya, aku suka enek sama cowok yang kebanyakan ngalus. tapi kalau itu harsana jeno, bisa banget dibicarakan baik-baik."

jeno ikut tertawa. "batas pengumpulannya sampai minggu depan. langsung kabarin ya kalau udah diisi. nanti aku anter ke kampusnya."

"siap seyengku. eh tapi habis itu masih harus tes kan, ya?" ubahnya cemberut. "harus belajar lagi donggggg."

"nanti aku ajarin. sekarang mau cuddle dulu."

☁️☁️☁️

"wahh, dek uriiii." sambut jaffie kala menemui gadis itu turun dari mobil bersama jeno. "cieee, beneran kuliah di sini ya???"

auri cengar-cengir. "kak japi ngapain di sini?"

"memantau kondisi."

"memantau cewek-cewek maksudnya." koreksi harzi.

lalu dari kejauhan juna datang dan menghampiri mereka.

"ruangan lo di c1. buruan, 15 menit lagi dimulai." ujarnya lalu menarik tangan sang adik, disusul jeno, harzi dan jaffie keempat pemuda itu mengantar auri ke ruang ujiannya.

yang tentu saja menjadi pusat perhatian terkhusus para mahasiswi yang mengenal keempat manusia rupawan ini. lantas merasa iri dengan sosok auri yang kini berjalan di tengah-tengah, sudah persis tuan puteri yang dijaga oleh pangerannya.

"aku sama yang lain nunggu koridor bawah ya, semangat!" ucap jeno yang justru membuat auri makin gugup.

tak lama kemudian mereka dipersilahkan masuk dan duduk di kursi yang telah disediakan. diberi instruksi mengenai tata cara dan batas waktu pengerjaan dan lainnya.

satu setengah jam kemudian mereka selesai dan diperkenankan untuk meninggalkan ruangan. auri celingukan karena mendadak lupa jalan menuju koridor bawah, mana ia sedang tak membawa ponsel. hingga tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dan tersenyum.

"adeknya juna, ya?"

auri mengangguk cepat. "kakak kenal?"

"iya. kenapa masih di sini? gue lihat juna sama temennya lagi nunggu di bawah."

"saya lupa jalan ke bawah. tangganya ada banyak."

lantas si pemuda terkekeh. "ya udah sini gue anter. btw, gue azka."

"auri, kak." balas auri memperkenalkan diri. "kakak nungguin orang juga?"

azka mengangguk. "tuh, di depan."

day until he falls in love with me [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang