25. you will leave?

3.1K 492 31
                                    

"you break your promise too."

lirihnya menatap gadis yang baru saja keluar dari mobil. langkahnya nampak terburu-buru, rambutnya bahkan tak sempat dikuncir saking tak betahnya ia bersama jeno dalam satu ruang.

kalau mau jujur, jeno juga kecewa. jeno tahu ia bersalah namun tak seharusnya auri mengambil keputusan dengan merenggangkan hubungan mereka. auri sudah pernah berjanji, dan sekarang turut mengingkari.

ini tak adil untuknya. auri tak semestinya bersikap seperti ini.

lalu karena itu jeno benar menghilang untuk sehari, bahkan ketiga sahabatnya pun terkejut melihat jeno yang tiba-tiba membolos kuliah dan tak ada kabar.

dan auri tahu kalau jeno juga marah padanya tapi tak sampai tahu kalau pemuda yang terkenal paling disiplin soal belajar itu sampai nekat membolos.

"serius?" delik auri tak percaya, juna mengangguk, "bahkan hp nya gak aktif. takut aja dia aneh-aneh soalnya kan jeno manusia paling tak tertebak seangkatan 2000."

"aku bilang mau break dari dia."

tak!

"fuck, that hurt!"

"mulut lo makin hari makin gak sopan aja ya?" geram juna mencubit keras pipi adiknya, "ngapain dongo lu bilang gitu? gegabah amat sih jadi manusia!"

"awwww abang sakit hiks" auri meringis, "aku juga gak tau! cuma itu yang terlintas di pikiranku saat itu!"

"hadehh bocah bocahhh" decak juna dan berkacak pinggang, "asal lo tau aja ya, selain memegang predikat manusia paling gak tertebak harsana jeno juga pemegang juara bertahan manusia terbucin! serius dah ri kok lu bisa-bisanya ngomong mau putus dari dia?"

"gak putus kok! break aja."

"terus lo pikir dengan kalian break itu bisa memperat hubungan kalian?! lu tanpa sadar malah ngasih celah untuk orang lain masuk!" oke, juna mendumel, auri siap mendengarkan.

"emang, jeno salah karena udah ngelanggar janji yang dia buat. tapi kalo lo ada di posisi kami nih---para cowok pasti bakal ngerasa pengecut dan nggak bertanggung jawab saat lo gak nolongin orang terlebih itu adalah cewek."

menghela napas, juna melanjutkan, "tolong bedain mana modus mana yang tulus nolongin lah...jangan men-generalisasi pria baik seperti kami dengan para buaya-buaya tai kucing kayak harzi sama si japi. itu sama sekali gak adil buat kami."

auri pun menangis, merasa tertampar.

"TERUS AKU HARUS GIMANA ABANG???? AKU YANG SALAH GITU??"

"yaa gua gak tau. belum pernah ngerasain berantem ama pacar nih."

auri heran, junaid mahanipuna ini jomblo menahun tapi kok bijaknya minta ampun kalo masalah cinta-cintaan?

"kak jeno juga marah...huhuu, hp nya gak aktif dan sekarang aku gak tau dia di mana...."

"dahlah, biarin aja dulu. cowo kalo galau juga butuh waktu sendiri kali. yang lo harus yakini adalah cowok lo gak sebrengsek itu, sesungguhnya dia hanyalah remaja tanggung yang polos akan dunia percintaan. untung aja batinnya gak shock dapet pacar modelan kayak lo."

"ABANG BERISIK HUHUU...GAK GUNA!!!!"

juna tergelak, "eh, mekdi yuk? kayaknya sedap menggalau sambil makan kentang goreng."

dan berakhirlah mereka di tempat itu. selagi juna menikmati ayam gochujang-nya, auri hanya mengaduk malas minuman di hadapannya. memandang sendu jalanan yang terhalang kaca, ditambah sekarang sedang gerimis.

day until he falls in love with me [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang