day until he falls in love with me [✔]

11. ada apa dengan jeno

"jangan ngada-ngada. siapa tau cuma mimpi."

auri mendengus keras, tangannya tertahan ingin menimpuk bahu abangnya.

"whatever, yang jelas aku dan kak jeno officially dating" ujarnya dengan senyum merekah.

melihat itu juna melunak, tangannya terulur mengusak rambut adiknya sebentar.

"i'm happy for you, tapi lo tetep harus hati-hati. bucinnya kurang-kurangin."

"tentu! karna bucin ini akan pindah ke kak jeno sebagian hahahah."

"gila."

"AKU DENGER YA!!"

"wow, masa sih?" respon pertama asahi saat diberitahu auri mengenai kejadian kemarin.

"oh my god, aku gak nyangka semua akan secepat ini. sebulan waktu yang cukup singkat, bukan?"

"ya...gue juga mikirnya gitu" angguk asahi, "dan sekarang ada dua kemungkinan. pertama bang jeno emang suka sama lo juga, atau dia nerima lo karna-"

"pagi semua."

auri menoleh, "pagi semesta! kamu kelihatan ganteng hari ini."

"hahah thanks" balasnya, "pagi-pagi udah gosip aja, ngomongin apa sih?"

"auri dah jadian ama bang jen-"

tuk!

"ah! sori gue gak liat ada kursi disini" selanya, "kalian udah jadian?"

sedangkan auri mengangguk antusias, "yep! yesterday, pas kamu nyuruh aku buat ikut dia. thank you mesta, kamu juga punya kontribusi buat hubunganku dan kak jeno."

semesta tersenyum tipis, melirik asahi yang sudah fokus bermain game di ponselnya.

"gue balik ke tempat--dan ya, selamat ri. semoga bang jeno nggak ngecewain lo."

auri tertawa, "what are you talking about? semua akan berjalan lancar, aku tau kak jeno gak akan ngecewain aku."

"but, who knows. right?"

"semua orang bisa berubah" itu asahi yang baru saja menimpali ucapan mesta, "kalo sesuatu terjadi, jangan ragu buat bilang ke gue, dan mesta. paham?"

"kalian bicara kayak sesuatu yang buruk bakal terjadi. padahal ini baru permulaan."

"no, we're just say it" tepis mesta cepat, "terlepas dari itu, gue seneng bang jeno akhirnya membuka hati buat orang yang tepat."

☁☁☁

"kak jeno mau makan apa?"

"samain."

"oke! aku-"

"biar gue aja" sela jeno dan berdiri dari duduknya.

sekarang auri dan jeno lagi duduk berdua menunggu yang lain ke kantin. auri sengaja datang lebih awal biar bisa berduaan sama mas pacar, dan jeno iya-iya aja.

suara bisik-bisik mulai terdengar, auri kadang mendapati murid lain tengah menatap atau sekadar melirik namun ada juga yang menatapnya secara terang-terangan. ia tahu mengapa, sebabnya tak lain adalah jeno.