14. karma instan

2.9K 558 58
                                    

"jeno!"

jeno yang tengah berjalan menuju kelas usai mengantar auri pun menoleh, melihat siapa yang memanggilnya barusan.

si gadis terengah, tanpa sengaja memegangi lengan jeno agar tubuhnya tidak limbung.

"bisa minta tolong?"

"apa?"

luna menegapkan posisinya, mengulurkan setumpuk berkas yang ia bawa dari ruang guru.

"anter aku buat fotokopi di luar, bisa? mesin fotokopi di koperasi rusak" ucapnya "aku udah dapat ijin kok dari gurunya, kebetulan juga ketemu kamu disini."

"perlunya sekarang?"

luna mengangguk, "iya, mau ya?"

jeno menghela napas, memangnya dia punya pilihan?

"oke."

mereka berdua lalu berjalan menuju parkiran yang sepi, karena memang sudah masuk jam pelajaran setelah istirahat tadi. ketika sampai jeno tak langsung naik, melainkan membuka jok motornya dan mengeluarkan sebuah jaket.

"jen?"

"roknya, pendek" lalu memberi benda itu pada luna, "pake."

luna terkekeh pelan, membalas dengan anggukan kecil sebelum melingkarkan jaket pemuda itu di sekitaran pinggangnya.

"makasih."

mereka berangkat dan mencari toko atk terdekat, lalu menemukannya setelah 5 menit menyusuri jalan. luna turun dan segera masuk, sedangkan jeno hanya menunggu di atas motor, sesekali menatap langit yang perlahan berubah abu.

angin kencang mulai menerpa, pertanda hujan akan segera tiba, luna akhirnya selesai dan mereka bergegas kembali ke sekolah, bertepatan dengan mereka yang memasuki area parkiran, hujan turun dengan derasnya.

"kepala lo tutupin jaket, kita terobos."

"tunggu!" seru luna menahan pergerakan jeno, "ini--lo juga pake."

bak cerita romansa klasik yang begitu memuakkan, mereka berlarian di bawah hujan dengan jeno yang melindungi luna dengan jaketnya.

dan seperti takdir sial pada cerita, auri melihat kejadian itu.

sebenarnya auri hanya keluar sebentar untuk membuang kertas hasil coretan asahi yang dengan usil ia simpan di bawah meja si gadis, tapi tuhan malah membuatnya harus menyaksikan sederet adegan romantis antara pacarnya dengan gadis lain.

auri berdecak, tiba-tiba teringat ucapannya beberapa hari yang lalu, saat ia dan jeno berakhir di depan minimarket waktu itu.

auri yakin ia tak apa, namun tetap saja timbul sepercik rasa cemburu ketika melihat pujaan hatinya bersama orang lain.

"duar!"

auri tersentak, "shit! asahi kamu usil banget sih!!"

"ngapain anjir diem disitu? nunggu kerasukan?" asahi turut memandang ke arah auri menatap, namun yang ia dapat hanyalah objek kosong, "kenapa sih?"

auri menggeleng kecil, "gak pa-pa."

asahi mendengus, "gue gak suka ya ri, lo kudu dipaksa dulu baru mau ngaku."

tapi auri malah menatapnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"nanti kalo aku bilang kamu malah ngeledekin aku?"

"lah? lah? heh kok nangis?!" asahi panik dan segera memanggil semesta untuk menghampiri mereka.

entah kenapa, asahi spontan saja.

day until he falls in love with me [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang