day until he falls in love with me [✔]

5. sisa lima senti

dari pengalaman auri yang belum seberapa lama ini, dia bisa belajar satu hal.

cara menarik perhatian seorang harsana jeno, walau cuma sebentar tapi gapapa.

adalah ;

intilin aja terus.

"kak jeno kak jeno!"

auri berlari kecil menyusul cowok itu, "aku mau tanya. boleh?"

"hm."

"denger-denger kakak juru kunci perpustakaan sekolah ini ya?"

jeno mengernyit, "maksudnya?"

eyy dia nanya ahay ahay digidaw!

"maksudnya, aku mau minta tolong ke kak jeno buat nunjukin aku rak buku mapel yang belum aku punya. aku kan anak baru kak, boleh ya?"

sambil masih terus berjalan, auri mengabaikan tatapan sinis dari murid lain.

biasalah orang iri.

"hm."

YES!

"makasih kak jeno!" ucap auri tersenyum lebar.

mereka tiba di perpustakaan, auri langsung buka aplikasi note di hpnya buat mengecek buku mapel apa aja yang dia harus ambil.

"buku mapel prakarya di rak mana kak?"

"tiga dari kanan."

"baris ke berapa?"

"sat-" jeno menghentikan ucapannya, berbalik untuk menatap gadis yang sedang berdiri di belakangnya bak anak ayam.

"satu? iya kak?"

"gak bakal nyampe."

"oh ya?" auri kontan mengecek tingginya sendiri, "oh my god, beneran sependek ini."

gimana gak pendek bandinginnya sama badan jeno yang bongsornya bukan kaleng-kaleng.

auri bahkan cuma sebahunya.

jeno berdecak, lalu bergerak meninggalkan auri yang masih sibuk menggunjing dirinya sendiri.

"kak jeno tunggu!"

ia menyusul dan mengamati pujaan hatinya tengah mengambil buku di rak paling atas, bikin dengkul auri seketika lemas pas seragam jeno sedikit terangkat dan menampakkan perut atletisnya.

"oh my!" tubuh auri merosot di hadapan jeno, buat cowok itu cukup kaget dan langsung berjongkok untuk mengecek keadaannya.

"kenapa?"

sekarang auri merasa jantungnya merosot ke usus.

"kakak gak sopan banget."

jeno beneran clueless untuk beberapa saat, hingga dia sadar pipi auri memerah, wajahnya makin datar kemudian berdiri.

"buku paket lo" serahnya ke auri, lalu begitu saja meninggalkan auri yang masih terduduk.

"dasar pria gak bertanggung jawab!" dengus auri. ia ikut berdiri, menepuk rok bagian belakangnya dan menyusul jeno di rak ujung.

"kak jeno!"

"..."

"buku fisika sebelah mana?"

"rak pertama, baris 4."

"ok, kalo sejarah?"

jeno tidak menjawab, hanya menolehkan kepala sekilas menghadap salah satu rak yang persis terletak di samping wajahnya.