21. Hal yang Tersembunyi (II)

663 82 2
                                    

Fall for You
Wifam_Fanfiction™

^Happy Reading^

“Kyuhyun-ah, berhubung kau ada di sini sekarang, bagaimana jika kau ikut makan bersama dengan Seohyun? Kebetulan makanan yang Bibi bawa cukup untuk kalian berdua.” Nyonya Seo menepuk pelan kedua tangannya.

Dengusan pelan terdengar dari bibir Seohyun. “Bukankah ada yang ingin Eomma bicarakan denganku saat ini? Mengapa Eomma mengajak dia untuk makan siang?”

Lirikan tajam Seohyun hadiahkan untuk Kyuhyun yang tengah berdiri kaku di antara dua perempuan dengan usia berbeda.

“Maaf Bibi Seo, apa yang putri Bibi katakan itu benar. Aku tidak ingin mengganggu pembicaraan Bibi dan putri Bibi.”

“Anda yang tiba-tiba datang saja sudah mengganggu, Cho Kyuhyun-ssi,” gumam Seohyun pelan.

“Seohyun-ah, jaga bicaramu!” tegur Nyonya Seo disertai tatapan tajamnya.

Kyuhyun berusaha menahan bibirnya untuk tidak membentuk lengkungan. Rasanya Kyuhyun ingin menarik kedua pipi Seohyun karena gadis itu terlihat begitu menggemaskan saat ini.

Eomma, bukan aku yang salah di sini. Pria ini yang selalu membuatku kesal. Lihatlah wajahnya, Eomma,” rajuk Seohyun pada Nyonya Seo sambil menunjuk Kyuhyun.

“Maafkan putri Bibi, Kyuhyun-ah.”

Senyum yang sedari tadi Kyuhyun tahan akhirnya terlepas juga. Ternyata kau bisa merajuk juga ya, Seo Joohyun.

“Tidak apa, Bi. Aku sudah terbiasa dengan sikap putri Bibi yang seperti ini. Kalau begitu, aku pamit pulang dulu. Maaf telah mengganggu Bibi dan dr. Seo.” Kyuhyun sedikit membungkukkan tubuhnya.

Setelah terdengar suara pintu tertutup, Nyonya Seo sekali lagi memberi tatapan tajam pada putrinya dan bersiap untuk memberikan nasehat. “Seohyun-ah, siapa yang mengajarkanmu untuk bersikap tidak so-”

Eomma tidak tahu bagaimana menyebalkannya seorang pria bernama Cho Kyuhyun itu.”

“Meskipun Kyuhyun menyebalkan, tidak seharusnya kau bersikap seperti itu pada-”

“Oh iya, Eomma belum menjawab pertanyaanku,” potong Seohyun sekaligus untuk mengganti topik pembicaraan mereka.

Mata Nyonya Seo mengerjap pelan. “Kau memberi cukup banyak pertanyaan tadi. Eomma tidak tahu harus menjawab pertanyaan yang mana dulu.”

“Pertanyaanku hanya dua. Hanya ada dua pertanyaan, Eomma.” seru Seohyun menahan kesal. Ada penekanan di kata dua pada kalimat terakhir yang Seohyun ucapkan.

“Sebutkan pertanyaan mana yang kau ingin Eomma jawab lebih dulu.”

“Aku tahu, Eomma memutar-mutar pembicaraan karena tidak ingin menjawab pertanyaan itu, kan?” Seohyun mendengkus pelan. “Jika memang Eomma tidak mau memberikan jawaban, Eomma bi-”

“Dari dulu, kau tidak pernah berubah. Selalu saja terburu-buru menilai sikap seseorang.” Nyonya Seo tersenyum kecil. “Eomma tidak memberimu izin kuliah di luar negeri karena Eomma tidak mau kau seperti Yoona.”

Seohyun mengernyitkan kedua alisnya. Ucapan sang ibu barusan membuat gadis itu bingung. Dirinya tidak pernah mengira bahwa saudari kembarnya akan menjadi alasan dibalik sikap ibunya selama ini.

“Yoona? Ada apa dengan dia? Apa hubungannya Yoona dengan Eomma yang melarangku menjadi dokter?”

“Yoona pernah diculik dulu hingga dia harus dirawat di rumah sakit selama 3 bulan.” Nyonya Seo menggengam tangan Seohyun. “Maafkan Eomma, Sayang. Maaf karena Eomma menutupi kejadian ini darimu, Seohyun-ah.”

“Tunggu ... Eomma hanya mengarang cerita agar aku mau menuruti perkataan Eomma, kan?” Seohyun tertawa kecil. Sulit rasanya untuk bisa mempercayai perkataan sang ibu.

“Seohyun-ah, Eomma mohon ka-”

“Mengapa Eomma tidak memberi tahuku sejak dulu? Apa aku sudah tidak dianggap sebagai bagian dari keluarga Seo karena aku tetap menjadi dokter?”

Nyonya Seo bangkit berdiri dan berjalan ke samping Seohyun. Dia tarik Seohyun ke dalam pelukannya. Tangan kanannya mengusap lembut punggung sang anak yang tidak memberikan balasan apa pun.

Eomma tidak memberi tahumu karena Eomma tidak ingin mengacaukan persiapan ujianmu. Jangan pernah berpikir jika Eomma tidak mengetahui semua kegiatanmu selama kau di luar negeri.”

Seohyun memejamkan kedua matanya dan mengembuskan napas kasar. Ternyata dia salah selama ini. Seohyun salah, mengira sikap sang Ibu telah berubah karena tindakannya yang nekat meneruskan pendidikan di luar negeri.

Nyonya Seo melepaskan pelukannya. “Eomma tahu jika kau butuh waktu untuk bisa mempercayai apa yang baru saja kau dengar.”

“Apa Eomma juga meminta Changmin Oppa dan Appa untuk merahasiakan hal ini dariku? Selain itu, apa pria bernama Lee Donghae mengetahui kondisi Yoona saat itu?” Seohyun mendongakkan wajahnya dan menatap kedua retina Nyonya Seo.

Nyonya Seo menganggukkan kepalanya pelan. “Lee Donghae tahu karena saat Eomma mendapat kabar penculikan Yoona, dia juga ada di rumah kita. Dia juga yang membantu keluarga kita untuk menutup kasus penculikan Yoona dari pemberitaan media.”

Seohyun menggeleng kecil serta bergumam pada dirinya sendiri. “Jadi, hanya aku di sini yang tidak mengetahui apa pun tentang Yoona. Adik macam apa aku? Jika aku tahu dari awal, aku pasti tidak akan bersikap seperti itu. Setidaknya, aku akan mendengarkan penjelasannya.” Kekehan kecil keluar dari bibir gadis itu.

“Sayang, lihat Eomma.” Nyonya Seo mengangkat dagu Seohyun lembut. Tangan wanita itu terulur mengusap bulir air mata yang mulai turun membasahi pipi. “Ini semua salah Eomma. Seandainya sejak awal Eomma jujur tentang hal ini, mungkin semua akan berbeda. Hubunganmu dengan Yoona dan Eomma tidak akan memburuk seperti ini.”

“Hubunganku dan Yoona tidak ada kaitannya dengan kejadian itu. Eomma pasti tidak tahu ‘kan kalau mereka diam-diam berpacaran saat aku dan Donghae masih menjadi sepasang kekasih?” ucap Seohyun disertai tawa getir.

Tok ... Tok ... Tok ...

Mendengar suara ketukan, Seohyun buru-buru merapikan tampilannya. “Eomma, aku akan membuka pintu dulu. Kita lanjutkan pembicaraan kita nanti.”

Eomma tunggu kau di rumah, masih ada beberapa hal lagi yang kau perlu ketahui. Tapi Eomma rasa, Eomma sudah cukup banyak menyita waktu dan membuat pekerjaanmu tertunda. Jangan lupa untuk memakan makanan yang tadi Eomma bawa.” Nyonya Seo berjalan menghampiri Seohyun yang baru saja selesai berbicara dengan seorang perawat.

Eomma mau pulang sekarang?”

“Hmm, sampai jumpa di rumah, Seohyun-ah.”

“Kabari aku jika Eomma sudah tiba di rumah.” Seohyun tersenyum kecil pada sang Ibu.

Sebenarnya rumah adalah tempat yang paling Seohyun hindari, terutama untuk saat ini. Tapi melihat kedatangan sang Ibu ke tempat kerjanya barusan, membuatnya mau sedikit menurunkan ego. Mungkin ini adalah awal dari penyelesaian masalah yang Seohyun hadapi selama ini. Seperti yang selalu dia harapkan.

TBC

A/N:
Halooo!
Maaf untuk segala kesalahan dan kekurangan dalam FF ini. Semoga kalian suka...
Mohon kritik dan sarannya ya..
Terima kasih ^_^

Fall for You [Complete] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang