Fall for You [Complete] ✅

32. Sebuah Penyelesaian (Seohyun POV)

Fall for You
Wifam_Fanfiction™

^Happy Reading^

Aku tersenyum kecil saat melihat pria itu tengah duduk di meja makan bersama dengan Ayah, kakakku dan Paman Cho. Mereka tampak asik berbincang, tidak mempedulikan bocah kecil yang sibuk sendiri dengan PSP di tangannya. Kursi di samping bocah itu menjadi pilihanku untuk duduk. Aku tertawa dalam hati. Apa kami sudah tampak seperti sebuah keluarga kecil yang bahagia?

Dia menoleh ke arahku. "Hei," sapa pria itu disertai sebuah senyuman.

"Hei. Aku kira Jaemin hanya datang sendiri," seruku, menyeringai kecil.

"Aku tidak mungkin melewatkan kesempatan untuk bertemu denganmu."

"Benarkah? Tadi Bibi Cho mengatakan padaku jika ada seseorang yang sulit memberikan jawaban saat Beliau mengajak orang itu ke rumahku."

"Apa yang dikatakan Joohyun itu benar. Kyuhyun terlihat tidak ingin ikut tadi. Iya kan, Jaemin?" tambah Bibi Cho yang tidak sengaja mendengar obrolanku dan Kyuhyun.

Jaemin menganggukkan kepala sembari menyimpan PSP-nya. "Appa juga terlambat bangun hari ini, Noona," lapor Jaemin.

Aku mengambilkan daging dan sayuran, kemudian meletakkannya di hadapan bocah itu. "Noona tidak heran. Ayahmu terlalu sibuk dengan urusan bisnisnya, Sayang."

"Terima kasih, Noona." Jaemin tersenyum.

"Kapan kau dan Joohyun akan menikah? Atau kalian mau bertunangan dulu? Eomma dan Arin bisa membantu untuk menyiapkan semuanya." tanya Bibi Cho tiba-tiba.

Ibuku langsung mengangguk dengan senyuman mewarnai wajah cantiknya. "Ternyata mereka sudah sangat dekat, jadi kita tidak perlu repot-repot menjodohkan mereka."

Tubuhku terasa panas. Semoga saja di kedua pipiku tidak muncul rona kemerahan.

"Paman akan sangat senang jika kau bersedia menjadi bagian dari keluarga kami, Joohyun-ah."

"Appa yakin kakakmu tidak masalah jika kau yang menikah lebih dahulu."

Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan mereka. Kulihat Kyuhyun tengah tersenyum lebar. Aku yakin, dia pasti sangat senang karena keluarga kami sudah memberikan restu pada hubungan kami. Ya, meskipun pria itu belum memintaku secara resmi, sampai saat ini.

"Aku dan Joohyun belum bisa memutuskan akan bertunangan atau langsung menikah. Kami perlu membicarakan tentang ini lebih dahulu," seru Kyuhyun.

"Jangan lama-lama. Eomma tunggu jawaban kalian," seru Bibi Cho.

"Eomma, Appa, Paman, Bibi, apa tunanganku boleh ikut bergabung?" tanya Yoona yang muncul bersama pria itu.

Aku menghela napas diam-diam. Aku masih tidak ingin betemu dengan pria bernama Lee Donghae itu, tapi aku juga tidak mungkin melarikan diri. Aku tidak ingin menciptakan berbagai pertanyaan dalam pikiran orang tua Kyuhyun.

Jaemin menepuk pelan bahuku. "Noona, Jaemin ingin ke toilet. Tolong antarkan Jaemin."

"Ayo, kita ke toilet." Aku menggandeng lengan Jaemin. Dalam hati, aku berterima kasih pada bocah ini. Dia sudah membantuku untuk meninggalkan tempat itu, walaupun hanya sebentar.

Kedua alisku menyatu kala melihat bocah itu hanya berdiri di depan pintu. "Kau kenapa, Sayang? Perlu Noona bantu?"

"Noona, Appa berpesan padaku agar Noona menelepon Appa sekarang."