Fall for You
Wifam_Fanfiction™
^Happy Reading^
Seohyun berjalan cepat menuju ruangan direktur utama JP Corp. dengan wajah datar yang tidak pernah meninggalkan dirinya. Ini pertama kali bagi Seohyun menginjakkan lagi kakinya di JP Corp. sejak dia kembali ke Seoul. Gadis itu langsung membuka pintu ruangan Changmin tanpa mengetuk pintu lebih dulu.
"Seohyun-ah!" seru Changmin mendongakkan kepala saat melihat sang adik tiba-tiba muncul di hadapannya.
"Min Oppa ...." Seohyun menghambur ke pelukkan Changmin.
"Apa yang membuat adik kesayanganku ini berkunjung ke kantor?" tanya Changmin setelah melepas pelukan mereka dan membawanya untuk duduk di sofa yang tersedia di ruangan itu.
"Ada sesuatu yang harus aku bicarakan dengan Oppa."
"Ada apa? Biar aku tebak, ini pasti berhubungan dengan niatmu untuk pindah dari rumah."
Seohyun mengangguk, "Aku sudah selesai memindahkan semua barang-barang dan pakaianku ke apartemen."
"Bagaimana kau bisa melakukan itu? Kapan kau mulai memindahkan barang-barangmu?"
"Itu rahasia, Oppa." Seohyun tertawa kecil.
Changmin menghela napas pelan. Dia sudah tahu cepat atau lambat Seohyun pasti akan melakukan ini seperti yang pernah dikatakan gadis itu. "Kau sudah yakin dengan keputusanmu?"
"Sangat yakin, Oppa. Keputusanku untuk menuruti ucapanmu adalah sebuah kesalahan. Jika aku langsung tinggal di apartemen, dua orang itu ... aku pasti tidak akan bertemu dengan mereka."
"Dua orang? Maksudmu Yoona dan ...." Pria itu terlihat ragu-ragu untuk meneruskan ucapannya.
"Lebih baik Oppa tidak menyebutkan nama orang itu. Aku ingin melupakannya, Oppa."
"Aku mengerti kau sedang mencoba berdamai dengan semuanya. Mungkin Appa bisa menerima keputusanmu ini, tapi Eomma dan Yoona pasti akan menentangnya. Tidak bisakah kau pikirkan sekali lagi keputusanmu ini?"
"Bagaimana dengan Oppa? Apa kau juga akan menentang keputusanku?"
Changmin menghela napas. Dia paham betul bagaimana sifat Seohyun yang sulit untuk dibujuk jika sudah memutuskan sesuatu. Tentu saja, selama dia tidak melakukan hal yang akan merugikan dirinya maupun orang lain.
"Kapan kau akan pindah?"
"Oppa belum menjawab pertanyaanku."
"Kau sudah tahu jawabannya, Hyun."
"Ya." Seohyun tertawa kecil sebelum melanjutkan ucapannya, "Karena Oppa sudah tahu alamat apartemenku atau ... karena aku memberi tahu Oppa sandi untuk masuk ke sana berserta kunci cadangannya juga?"
"Jika aku tidak memegang semua itu, kau tidak akan bisa keluar dari rumah semudah ini, Seo Joohyun."
"Terima kasih, Oppa. Kau adalah pria terbaik kedua setelah Appa." Seohyun tertawa sembari menunjukkan kedua ibu jarinya. "Tapi, apa yang kau katakan pada Appa? Sebelum ke sini, aku lebih dulu ke ruangan Appa untuk mengobrol dan ... kau tahu, Beliau mengizinkanku untuk tinggal sendiri." Senyuman masih menghiasi wajah Seohyun.
"Aku hanya meminta Appa untuk memberimu kesempatan hidup mandiri tanpa ada asisten rumah tangga yang membantu menyiapkan makanan, mencuci makanan serta membersihkan tempat tinggalmu. Jadi sekarang jawab aku, kapan kau akan pindah?"
"Hari ini. Aku masih tidak ingin berbicara dengan Yoona, terlebih setelah kejadian 2 hari yang lalu."
Changmin hanya diam mengamati perubahan raut wajah Seohyun, membiarkan gadis itu untuk bercerita. Dia mengira bahwa hubungan kedua adiknya ini sudah membaik karena dirinya pernah melihat Yoona masuk ke dalam kamar Seohyun. Sama seperti saat mereka sekolah dulu, Yoona akan masuk ke dalam kamar Seohyun untuk mengobrol atau sekadar mengganggunya belajar.
"Oppa tidak ada meeting kan saat ini? Eum ... aku tidak ingin mengganggu Oppa."
"Ck! Ini bukan seperti dirimu, Seo Joohyun." Changmin terkekeh. "Aku tidak ada meeting penting sekarang ... hanya saja, aku sedang menunggu seseorang untuk membahas project baru perusahaan kita."
"Huh ... ternyata aku sudah mengganggu Oppa. Mengapa sekretarismu tidak bilang kalau kau ada janji dengan orang? Jika aku tahu, aku akan memintamu datang ke apartemenku saja nanti malam." Seohyun sedikit mengerucutkan bibirnya.
"Selain rekan bisnis, orang ini juga sahabatku. Mungkin kalian bisa berkenalan nanti. Sekarang ayo lanjutkan ceritamu, Hyun. Aku ingin tahu."
Seohyun berdecak kesal, "Aku tidak tertarik, Oppa."
"Kau sudah mau pulang?" tanya Changmin yang melihat Seohyun bersiap-siap.
"Aku akan menceritakannya nan-"
Sebuah suara ketukan pintu menginterupsi perkataan Seohyun. Gadis itu memutar bola matanya malas karena Changmin memegangi pergelangan tangan kirinya saat menyuruh orang yang mengetuk pintu tersebut masuk. Membuat Seohyun tidak bisa meninggalkan ruangan itu.
"Kau tahu jam berapa ini, Tuan Cho?" seru Changmin.
"Aku ada sedikit masalah yang harus kuselesaikan tadi." jawab Kyuhyun langsung mendudukkan tubuhnya di sofa yang berada di sebelah sofa yang sedang Seohyun duduki.
Kyuhyun yang baru menyadari keberadaan Seohyun dalam ruangan sahabatnya ini segera bertanya, "Dokter Seo, apa yang Anda lakukan di sini? Apa Changmin sakit dan memanggil Anda ke sini?"
"Bukan urusan Anda, Cho-ssi," jawab Seohyun tanpa ekspresi seperti biasanya.
"Ya, Kyuhyun-ah! Kau kenal dengan adikku yang paling kecil?" Changmin melebarkan matanya.
"Dia adikmu? Ah ... benar. Mengapa aku bisa tidak menyadarinya? Jika Dokter Seo adalah saudari kem-"
"Maaf mengganggu perbincangan kalian, saya harus pergi sekarang. Changmin Oppa, aku akan meneleponmu nanti." Seohyun memotong ucapan Kyuhyun. Dia menepuk pelan bahu Changmin sebelum meninggalkan ruangan.
Changmin mengangguk. "Hati-hati di jalan, Hyun."
Kyuhyun terus memperhatikan gerakan Seohyun. Sebuah perasaan aneh menggelitik hati Kyuhyun. Dia tidak kesal dengan sikap Seohyun, hanya saja ... setelah melihat senyuman yang diberikan Seohyun saat berinteraksi dengan putranya, membuat pria itu ingin tahu lebih banyak tentang Seohyun.
"Mengapa kau melihat adikku seperti itu? Dulu, kau tidak pernah bersikap sampai seperti ini dengan Yoona meskipun kalian juga bersahabat, kan?"
"Aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu karena aku sendiri juga tidak tahu alasannya. Mungkin karena aku belum pernah bertemu dengan Dokter Seo sebelumnya." Jujur Kyuhyun.
"Apa kau sudah bertemu Yoona lagi setelah kau kembali ke sini?"
Kyuhyun menggeleng. "Jika aku sudah bertemu Yoona, tidak mungkin aku sampai membuat Dokter Seo kesal saat pertemuan pertama kami di rumah sakit."
"Aku sudah bisa menebak dari sikap Seohyun saat melihatmu tadi."
"Boleh aku meminta nomor ponsel Dokter Seo?" tanya Kyuhyun tiba-tiba.
"Setelah diskusi kita tentang pekerjaan selesai, aku akan memberimu nomor Seohyun. Tapi kau jangan senang dulu, aku akan selalu mengawasimu."
"Kau tenang saja. Aku meminta nomor ponsel adikmu karena aku hanya ingin menjadi sahabatnya atau setidaknya, teman. Sama seperti aku dengan Yoona."
TBC
A/N: Maaf untuk segala kesalahan dan kekurangan dalam FF ini.
Mohon kritik dan sarannya ya..
Terima kasih 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall for You [Complete] ✅
FanfictionSemuanya berubah dalam sekejap. Ibunda Seohyun yang dulu selalu mendukung penuh keinginan putrinya untuk menjadi dokter kini berubah 180 derajat. Perubahan sikap sang ibu turut mengubah sosok Seohyun. Seohyun yang dulunya merupakan gadis yang ceria...