Fall for You [Complete] ✅

5. Awal yang Baru (III)

5. Awal yang Baru (III)

Fall for You
©FanFicta11
Wifam_Fanfiction™

^Happy Reading^

Kedua sudut bibir Seohyun tertarik ke atas setelah mengakhiri telepon dengan pihak rumah sakit. Hampir dua minggu gadis itu menunggu kabar dari Seoul International Hospital dan akhirnya hari ini pihak rumah sakit memberi kabar bahwa Seohyun diterima menjadi dokter di rumah sakit itu. Ingin rasanya Seohyun berteriak untuk meluapkan rasa gembiranya. Dia membuka kunci ponselnya dan mencari nama Minho di daftar kontak favorit. Setelah menemukannya, Seohyun segera menekan nomor tersebut dan dengan tidak sabar menanti Minho menjawab panggilannya.

“Hyun-“

“Choi Minho-ssi!” teriak Seohyun riang memotong ucapan Minho di seberang sana.

“Apa yang membuat Seo Joohyun jadi seperti ini, eoh? Kau baru saja memenangkan undian atau kau salah menelan obat?”

“Aku diterima. Kau tahu pihak rumah sakit  meneleponku tadi. Aku sangat senang, Minho-ya.”

“CK! Sudah kukatakan berapa kali, kau pasti akan diterima, Hyun. Pihak rumah sakit tidak mungkin menyia-nyiakan dokter sepintar dan secantik dirimu. Kau saja yang tidak percaya padaku.” Minho tertawa saat teringat wajah cemas Seohyun selama dua minggu kemarin.

“Hey! Semua orang pasti akan cemas saat menunggu jawaban hasil lamaran pekerjaannya, Bodoh!” umpat Seohyun kesal.

“Aku tahu, tapi kecemasanmu itu tidak beralasan, Hyun. Kau seharusnya melihat wajahmu kemarin. Sangat menggemaskan.”

“Aku menyesal selalu menemuimu selama dua minggu kemarin.”

“Untuk apa menyesal jika kau menemui orang yang tepat untuk meredakan kecemasanmu itu?” tawa Minho terdengar lagi.

“Sekali lagi kau tertawa, aku akan memberimu hadiah manis besok.”

“Tidak perlu. Aku tidak akan tertawa lagi.” ujar Minho cepat. Dirinya tahu betul jika Seohyun menyebutkan hadiah manis, sebuah hal buruk telah menantinya.

“Good boy!” Seohyun tertawa kecil.

“Kapan kau mulai bekerja?”

“Besok. Aku sudah tidak sabar untuk bisa bekerja dan bertemu anak-anak seperti dulu lagi.”

‘Aku juga tidak sabar untuk bekerja di tempat yang sama denganmu seperti dulu, Hyun-ie.’

“Minho ... kau mendengarkanku 'kan? Halo ... Choi Minho....”

“Huh?”

“Kau tidak mendengarkanku?”

“Aku ... aku mendengarkanmu, Hyun.”

Seohyun melirik jam dindingnya sebelum berucap, “Maaf telah mengambil separuh waktu makan siangmu, Minho-ya. Sampai bertemu besok.”

***

P

agi ini Seohyun sudah rapi dengan busana formal yang biasa dia pakai saat bekerja di rumah sakit dulu. Gadis itu menuju ruang makan untuk mengisi perutnya sebelum dia berangkat ke rumah sakit. Baru saja Seohyun akan duduk, sebuah suara membuat gadis itu menolehkan kepalanya ke arah kiri.