2. Keputusan

1.4K 131 7
                                    

Fall for You

©FanFicta11

Wifam_Fanfiction™

^Happy Reading^

Seohyun hanya diam memandangi wajah kedua sahabat baiknya yang menampilkan senyuman lebar setelah mendengar ucapannya barusan. 'Mengapa mereka terus tersenyum seperti orang bodoh?'

"Seohyun-ie, kau sudahmengambil keputusan yang tepat." seru Narariang.

"Aku akan mentraktir kalian makan hari ini. Untuk merayakan keputusanuri Seohyun."

"Yak, siapa yang butuh traktiranmu, Choi Minho-ssi? Aku tidak habis pikir mengapa kalian sangat senang aku akan pulang ke Seoul? Apa keluargaku yang menyuruh kalian berdua untuk terus membujukku untuk pulang?"

"Aku mau ditraktir Minho. Kau bisa menghemat pengeluaranmu, Hyun." Nara menatap wajah Seohyun dengan wajah tanpa dosanya. Tidak memedulikan tatapan tajam yang dilemparkan Seohyun padanya.

"Hyun, kami hanya ingin yang terbaik untukmu. Sampai berapa lama lagi kau akan terus mengeraskan hatimu dan tidakmau bertemudengan keluargamu?"

Minho menghela napas sejenak, "Jangan menjadi seorang pengecut, Seohyun! Kau selalu mengatakan ibumu menentang keputusanmu menjadi seorang dokter tanpa alasan yang jelas bukan? Lantas, mengapa tidak kau tunjukkan saja pada ibumu bahwa kau adalah seorang dokter spesialis yang hebat. Bukan malah bersembunyi di sini." seru Minhosembari memperhatikan perubahan raut wajah Seohyun.

Seohyun menundukkan kepalanya, berusaha untuk menyembunyikan matanya yang mulai digenangi air mata.Tidak bisa dipungkiri bahwa dia membenarkan ucapan Minho.Ya, dia tidak mau berhadapan dengan sang ibu yang terus-menerus memaksanya untuk berhenti. Dia lelah selalu berdebat dengan sang ibu untuk masalah yang sama.

"Hyun-ie, aku tahu ini semua tidak mudah bagimu, tapi kau harus tahu bahwa kami akan selalu ada di sampingmu sampai kapan pun. Kami adalah sahabatmu dan akan selalu seperti itu." Nara memeluk Seohyun yang sudah tidak kuat lagi menahan air mata yang memaksa untuk turun. Sesekali dia usap punggung Seohyun untuk menenangkannya.

"Ck ... ck ... ck ... ternyata dokter yang terkenal tanpa ekspresi di rumah sakit bisa menangis juga," ucap Minho tertawa.

"DIAM!" teriak Seohyun dan Nara bersamaan.

"Kalian berdua seperti anak kecil yang baru saja dimarahi. Berhenti menangis dan hadapi semuanya, Seohyun. Kau gadis yang kuat. Aku yakin kau pasti bisa menghadapi ibumu." Minho tersenyum lembut pada Seohyun. Sejujurnya, pria itu tidak suka melihat gadis yang telah mencuri hatinya sejak 8 tahun lalu itu seperti ini. Pria itu hanya ingin melihat Seohyun yang pertama kali dia kenal dulu. Seohyun yang periang dan penuh senyum.

***

5 Bulan telah berlalu. Minho telah lebih dulu kembali Korea dan menyisakan Seohyun dan Nara berdua diAmerika.

"Seohyun-ah! Aku tidak percaya ini. Pertama, pria bodoh itu dan sekarang ...kau juga akan meninggalkanku bekerja sendiri disini?" ucap Nara dramatis.

"Hey! FYI, aku sudah menyelesaikan masa internship-ku sejak 3 bulan yang lalu dan bekerja sebagai sukarelawan di sini hanya untuk menemani dirimu.Kau tahu ibuku selalu menelepon 2 kali sehari dan selalu menanyakan kapan aku akan pulang. Entah dari mana beliau mendapat informasi bahwa internship-ku telah selesai dan aku sudah bisa kembali ke Seoul. Itu artinya aku sudah cukup lama menahan diri dari ibuku." balas Seohyun panjang lebar.

"Seo Ahjumma pasti sangat merindukanmu, Hyun." Nara menggelengkan kepala pelan, "Ibuku saja tidak sesering itu menghubungiku."

"Dan sekarang kau ingin bilang bahwa kau iri padahku, eoh?"

Nara mengangguk, "Benar 'kan apa yang kukatakan sejak dulu bahwa Seo Ahjumma sangat menyayangimu. Kau hanya terlalu mementingkan egomu, Hyun."

"Apakah salah jika aku hanya ingin tahu alasan dibalik semua usaha ibuku untuk membuatku berhenti menjadi dokter?"

Seohyun menatap tajam Nara yang sedang memainkan sedotan matchalattedi depannya. Gadis itu tidak tahu harus memberi jawaban seperti apa untuk pertanyaan Seohyun.

"Hanya diam, huh?" tanya Seohyun dengan satu alis terangkat.

Nara menarik napas dan tertawa canggung. "Ayolah Hyun, ini hari terakhir kita bisa mengobrol berdua di sini dan sekarang kau malah marah padaku?"

"Pabbo! Tidak ada yang marah padamu." Seohyun terkekeh melihat wajah Nara yang berpura-pura akan menangis. "Cepat selesaikan internship-mu dan kita akan sering bertemu di Seoul. Bahkan jika kita beruntung, kita bisa bekerja di rumah sakit yang sama. Bersama dengan Minho juga."

"Tentu saja. Aku akan cepat pulang, Hyun. Aku tidak mau kalah darimu dan si bodoh itu." ujar Nara penuh semangat dan mengepalkan tangan kanannya.

TBC

A/N:

Hai! Maaf untuk segala kekurangan serta kesalahan dalam FF ini. Semoga kalian suka ya..🙏

Mohon kritik dan sarannya

Terima kasih 💖

Fall for You [Complete] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang