8. Dia (Kyuhyun POV)

1K 122 5
                                    

Fall for You

©FanFicta11
Wifam_Fanfiction™

^Happy Reading^


Hari ini aku sengaja meluangkan waktu untuk menemani putraku. Kemarin Mr. Kim mengatakan padaku bahwa Jaemin mengamuk dan melepas paksa selang infus di tangan kirinya. Beruntung saat itu ada Dr. Seo yang bisa menenangkan Jaemin. Sesekali mataku melirik ke arah jam yang melingkar di tangan kiriku. Aku tidak sabar untuk menemui dokter itu. Ada beberapa pertanyaan yang ingin kutanyakan padanya.

Bocah itu mendekatkan bibirnya ke samping telingaku sebelum berteriak, “Appa!”

Sebuah seruan yang cukup keras di telinga menyadarkanku dari lamunan. Aku menengok ke arah putraku yang menatapku dengan wajah kesalnya. Aku tersenyum kecil. Mungkin bocah ini jengkel karena aku tidak kunjung menghiraukan panggilannya.

“Ada apa, hmm?”

Appa harus menemui Dr. Seo untuk memeriksakan telinga Appa,” rajuknya dengan bibir mengerucut ke depan.

Aku membulatkan mataku. Apa dia pikir telingaku bermasalah? Mengapa bocah ini sering menyebut nama Dr. Seo sekarang? Apakah Chanyeol sudah tidak lagi menjadi dokter favorit Jaemin lagi?

“Mengapa telinga Appa harus diperiksa?” tanyaku ingin tahu.

Appa tidak menjawab panggilanku. Jadi aku kira telinga Appa ada gangguan,” jawabnya sambil tetap mengerucutkan bibir. Anak siapa ini? Wajahnya terlihat menggemaskan sekaligus membuatku kesal di waktu yang sama.

Huh! Siapa yang mengajarinya berpikir seperti itu? Aku akan memberi pelajaran pada orang yang memberi pengaruh buruk pada putraku. Satu helaan napas keluar dari mulutku sebelum memegang bahu kanannya. “Jika Appa tidak menjawab panggilanmu, tidak berarti telinga Appa perlu diperiksa. Appa sedang memikirkan sesuatu tadi, jadi tidak mendengar panggilanmu. Sekarang katakan pada Appa, mengapa kau sampai berteriak seperti tadi? Telinga Appa sakit karena ulahmu.”

Huftt! Lihat anak ini, raut wajahnya berubah begitu cepat. Jika seperti ini, aku jadi tidak tega untuk marah padanya.

“Jaemin minta maaf, Appa.”

“Lain kali kau bisa menepuk bahu Appa dan tidak berteriak di telinga Appa seperti tadi. Kau mengerti?”

Ne. Appa tidak marah, kan?” tanya Jaemin pelan.

Aku menggelengkan kepala dan memberikan senyuman untuk meyakinkan bocah itu. “Kau mau bilang apa tadi?”

“Kata Dr. Seo, Jaemin besok bisa pulang. Appa yang akan mengantar Jaemin pulang, kan?”

“Tentu saja. Appa akan bermalam di sini. Apa kau senang?”

Jaemin mengangguk semangat. Aku mengacak pelan rambutnya. Tiba-tiba saja aku teringat cerita Mr. Kim. Segera aku meraih tangan kiri bocah itu dan memeriksanya. Memastikan tangan putraku ini tidak ada yang sakit.

“Apa yang membuatmu mengamuk semalam? Tanganmu tidak apa-apa, kan?” tanyaku menatap kedua bola mata Jaemin.

“Jaemin ingin pulang dan bertemu Appa. Appa tidak datang kemarin dan Mr. Kim bilang Appa tidak bisa dihubungi.” Kepala Jaemin tertunduk, menghindari tatapanku.

Aku menghela napas. Ternyata aku yang menjadi penyebab putraku seperti semalam. Jujur aku akui, semalam memang aku sengaja mengabaikan telepon dari Mr. Kim. Aku ingin menyelesaikan semua pekerjaanku supaya bisa menemani Jaemin. Tapi, ternyata aku malah membuat putraku terluka.

Appa, Jaemin janji tidak akan mengulangi perbuatan semalam. Dr. Seo juga berpesan agar Jaemin tidak mengulanginya lagi. Kata Dr. Seo, Appa sedang bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan Jaemin. Jadi Jaemin harus menjadi anak yang baik.” Jaemin menatapku.

“Kau langsung menuruti ucapan Dokter itu?” tanyaku masih tidak percaya bahwa putraku bisa bersikap baik pada orang yang baru pertama kali dikenalnya.

“Dr. Seo itu cantik dan sangat baik, Appa. Dr. Seo memberiku ini dan bilang Jaemin bisa memakannya jika sudah menghabiskan obat Jaemin,” jawab putraku ceria sambil menunjukkan cokelat yang dia dapat.

Cantik? Ya, Dr. Seo memang cantik. Tapi, sangat baik katanya? Aku sangat tidak setuju dengan hal itu. Apa putraku tidak salah? Orang yang dia bilang baik itu adalah orang yang sudah menyiram ayahnya dengan secangkir teh. Untung saja teh itu tidak panas.

Aku melihat ke arah pintu. Kebetulan Mr. Kim sudah datang, aku segera keluar dari ruang rawat Jaemin untuk menemui Dr. Seo.

Akhirnya aku menemukan ruangan dokter itu setelah bertanya pada suster. Aku mengetuk pintu itu beberapa kali sebelum membukanya dan berjalan masuk.

“Maaf mengganggu Anda. Bisa saya minta waktunya sebentar?”

Kulihat Dr. Seo menganggukkan kepalanya. “Silakan duduk, Cho-ssi. Ada yang bisa saya bantu?”

“Saya ingin mengucapkan terima kasih karena Anda telah menenangkan putra saya semalam dan ....” Tiba-tiba saja aku ragu untuk melanjutkan ucapanku. Aku menatap wajah gadis di hadapanku ini.

“Dan?” ulang Dr. Seo.

“Saya minta maaf untuk kejadian di kafe beberapa waktu lalu dan saya anggap masalah itu sudah selesai.”

Gadis itu mengangguk. “Ada lagi?”

Huh! Yang benar saja, hanya itu tanggapannya? Apa dia tidak merasa bersalah karena sudah mempermalukanku? Aku mulai sedikit percaya bahwa dia bukan Yoona, sahabatku.

“Cho-ssi.” panggilnya.

“Dr. Seo, apa Anda benar-benar bukan Yoona? Seo Yoona?” tanyaku sekali lagi. Aku perlu meyakinkan diri bahwa gadis tanpa ekspresi ini bukan Yoona.

“Harus berapa kali lagi saya katakan jika saya bukan Yoona,” jawab dokter itu tegas dan memberi penekanan pada nama Yoona.

“Tapi wajah kalian berdua sangat mirip ja-“

“Saya pikir Anda sudah mendapat jawabannya. Jika tidak ada hal lain yang ingin Anda bicarakan, silakan tinggalkan ruangan ini. Saya masih harus memeriksa laporan kesehatan pasien.” Mata Dr. Seo menunjuk setumpuk berkas yang ada di hadapannya.

Cho Kyuhyun bodoh! Harusnya kau tidak membahas hal itu sekarang. Mungkin dia tidak akan mengusirmu kalau kau tidak membahas Yoona. Tapi, mengapa dia terlihat tidak ingin berurusan dengan Seo Yoona?

“Maaf telah mengganggu, Anda. Sekali lagi terima kasih telah menenangkan putraku semalam.”

Aku benar-benar heran dengan putraku. Mengapa Jaemin bisa langsung akrab dengan perempuan seperti Dr. Seo? Dengan wajah semirip itu, ada kemungkinan mereka kembar, kan? Tapi dari pembicaraan barusan, aku bisa menyimpulkan bahwa hubungan Dr. Seo dan Yoona tidak dalam keadaan baik. Hmm ... berhenti memikirkannya Cho Kyuhyun! Mungkin di lain waktu, aku bisa menemukan jawabannya.


TBC

A/N:
Hai! Maaf untuk segala kekurangan serta kesalahan dalam FF ini. Semoga kalian suka ya.. 🙏🏻
Mohon kritik dan sarannya
Terima kasih 💖

Fall for You [Complete] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang