Hari yang dinanti Dhika akhirnya tiba. Untuk pertama kali ia akan menjalani kemoterapi setelah sebelumnya berdiskusi dengan Irsyad di rumah keluarga Adijaya. Setelah mendiskusikan beberapa hal, keluarga Dhika sepakat agar si bungsu menjalani kemoterapi untuk pertama kalinya.
Kemoterapi dilaksanakan di Siloam Hospitals cabang Kebon Jeruk. Usai pulang sekolah, Dhika melakukan sesi kemoterapi dengan ditemani oleh Marsha. Lalu, di manakah Sonya? Katanya nanti sore dia menjenguk Dhika di rumah sakit apabila cowok itu selesai kemoterapi.
"Kamu takut, Dek?" tanya Marsha yang sedang duduk di samping ranjang Dhika.
"Takut sih iya, Kak. Tapi aku berharap semoga kemoterapi pertama aku diberi kelancaran," jawab Dhika sambil tersenyum tipis.
"Oh iya, nanti yang jenguk kamu di sini cuma Sonya aja?"
"Iya, Kak. Nanti dia ke rumah sakit naik ojek online." Dhika hafal betul apabila sahabatnya itu penumpang ojek online sejati.
"Teman-teman kamu lainnya udah pada tahu kalau kamu sakit kanker?"
"Yang tahu cuma Sonya aja, Kak. Kalaupun seandainya Sonya cerita ke teman-teman sekelas soal penyakit aku, aku nggak akan marah karena memang itu faktanya."
Selang beberapa menit kemudian, masuklah dokter laki-laki yang akan membantu proses kemoterapi Dhika. Dokter itu bernama Rahman.
"Selamat siang, Dhika. Gimana kabar kamu hari ini?" tanya Dokter Rahman yang berbasa-basi sejenak pada Dhika.
"Sedikit nggak baik, Dok. Soalnya kata guru saya Kamis depan ada ulangan harian Ekonomi, hehe." Dhika menjawab pertanyaan Dokter Rahman sambil terkekeh.
"Hahaha, dulu waktu kelas 1 SMA saya pernah belajar Ekonomi dan rasanya bikin saya pusing. Tapi begitu kelas 2 SMA udah nggak ketemu pelajaran itu lagi, kan udah masuk jurusan IPA."
Kemoterapi yang akan dijalani oleh Dhika merupakan salah satu jenis pengobatan yang digunakan untuk menghancurkan sel kanker dalam tubuh. Cara kerja pengobatan ini yaitu menghambat pertumbuhan sel kanker, tergantung jenis kanker yang diidap dan sudah mencapai stadium berapa.
"Udah siap buat kemoterapi hari ini?" tanya Dokter Rahman memastikan.
"Insya Allah siap, Dok," jawab Dhika sambil tersenyum.
"Nanti kalau kamu nggak kuat, kamu bisa pegang erat tangan kakak kamu."
Marsha yang mendengar ucapan Dokter Rahman hanya bisa tersenyum tipis seraya mengusap pelan bahu Dhika, bermaksud memberi dukungan untuk adik satu-satunya.
"Ada kakak di sini. Jangan takut," ucap Marsha sambil memegang tangan kanan Dhika yang sudah terpasang infus.
Kemoterapi akan dimulai. Dokter Rahman sudah siap dengan botol kecil berisi cairan, di mana cairan itu adalah obat kemoterapi untuk Dhika yang diberi melalui infus dan mengalir langsung ke pembuluh darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekali Ini Saja
Novela Juvenil(ON HOLD, MOHON PENGERTIANNYA) Cinta, persahabatan, keluarga, kebahagiaan, luka. Itu semua bercampur menjadi satu dalam hidup Dhika dan Sonya. Oh iya, cerita ini terinspirasi dari lagu milik Glenn Fredly dengan judul yang sama. 🧡 Great cover by @o...