Part 13

777 103 37
                                    

Dhika sedang berbaring di atas tempat tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dhika sedang berbaring di atas tempat tidurnya. Hari ini menjadi hari yang sial untuk Dhika. Bagaimana tidak? Dhika kembali merasakan yang namanya sakit perut, apa lagi sakit perut melanda Dhika ketika cowok itu sedang mengikuti mata pelajaran Pendidikan Jasmani.

Seumur hidup, untuk pertama kali Dhika pingsan di lapangan sekolah dan membuat teman-temannya panik, termasuk Sonya. Meskipun gadis itu tidak panik berlebihan, tetap saja gadis itu khawatir dengan keadaannya.

Rasa bersalah sedikit menyelimuti Dhika karena sudah merepotkan teman-temannya, tetapi dia juga bersyukur karena mereka mau menolong Dhika dengan membawa dirinya ke ruang UKS SMA Labschool.

Tangan kirinya bergerak mengambil minyak angin yang terletak di nakas kecil dekat tempat tidurnya. Dhika membuka minyak angin dan kembali mengoles perutnya dengan minyak angin. Sakit perut kali ini sungguh menyiksa Dhika.

Bodo amat perut gue jadi panas gara-gara gue olesin pakai minyak angin, yang penting sakit di perut gue cepet reda.

Dhika mengusap minyak angin itu sebanyak tiga kali di atas perutnya. Mendadak ada yang mengetuk pintu kamar Dhika.

Tok ... tok ... tok ...

"Siapa?" tanya Dhika dari dalam.

"Ini bibi, Den." Yang mengetuk pintu kamar Dhika adalah Bi Imah.

"Oh, bibi? Masuk aja, Bi."

Bi Imah masuk ke dalam kamar Dhika dengan membawa segelas air putih serta 3 bungkus obat.

"Bibi bawain air putih sama obat buat aden.."

"Makasih, Bi."

"Oh iya, di luar lagi ada tamu, Den."

"Tamu? Siapa tamunya?"

"Itu ... sepupunya bapak yang dokter itu loh,"

"Om Irsyad maksudnya?"

"Oh iyaa ... dr. Irsyad yang bibi maksud. Kalau gitu bibi tinggal dulu ya, Den. Aden jangan lupa minum obat biar perutnya sembuh."

"Iya, Bi."

Bi Imah keluar meninggalkan kamar Dhika. Sejujurnya, Dhika ingin keluar kamar sebentar untuk bertemu dengan Irsyad. Tetapi kondisinya sekarang membuat Dhika malas keluar kamar.

Maka dari itu, Dhika memilih untuk tidur dengan ditemani sebotol minyak angin berukuran kecil serta air putih dan obat-obatan yang baru saja diantarkan Bi Imah.

Sementara Dhika tiduran di kamar, Safira sedang menemui Irsyad di ruang tamu.

Kebetulan hari ini Irsyad sedang tidak ada pasien, sehingga ia meluangkan waktu untuk berkunjung ke rumah Hilman yang tak lain adalah suami Safira sekaligus sepupu Irsyad sendiri. Irsyad mendapat suguhan es sirup dan sepotong mille crepes dari Safira.

Sekali Ini Saja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang