(ON HOLD, MOHON PENGERTIANNYA)
Cinta, persahabatan, keluarga, kebahagiaan, luka. Itu semua bercampur menjadi satu dalam hidup Dhika dan Sonya.
Oh iya, cerita ini terinspirasi dari lagu milik Glenn Fredly dengan judul yang sama.
🧡 Great cover by @o...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jumat siang di Siloam Hospitals Kebon Jeruk....
Safira dan Dhika sedang menunggu di depan ruang praktik Irsyad. Siang ini, usai pulang sekolah, Dhika hendak memeriksakan kondisinya pada paman tercintanya itu.
Pasalnya, sudah lima kali Dhika mengalami sakit perut yang disertai mual dan muntah. Tak hanya itu, Dhika merasa cepat kenyang saat makan dan juga perutnya kembung.
Supaya mendapat penanganan yang tepat, secepat mungkin Dhika pergi ke dokter untuk memeriksakan diri.
"Pasien atas nama Andhika Putra, silakan masuk!"
Kini giliran Dhika yang dipanggil suster untuk periksa ke Irsyad. Safira dan Dhika bangkit dari duduknya dan bergegas masuk ke ruang praktik Irsyad.
Baru saja masuk, pasangan ibu dan anak itu disambut oleh pemandangan Irsyad yang sedang fokus pada beberapa data pasien.
"Halo, Om Irsyad!" sapa Dhika.
Irsyad yang disapa sontak mendongakkan kepalanya, menatap wajah sepupu dan keponakannya yang sudah berada di dalam ruang praktik miliknya.
"Loh, udah ada Mbak Safira sama Dhika ternyata. Barusan datang, ya?"
"Iya, nih. Kan sesuai rencana kalau pulang sekolah Dhika langsung ke sini," jawab Safira.
"Mbak Safira, Dhika, silakan duduk." Irsyad mempersilakan mereka untuk duduk di kursi pasien.
"Waktu itu di telfon katanya Dhika sakit perut, ya?" tanya Irsyad ketika dua orang itu sudah duduk berhadapan dengannya.
"Iya, Syad. Udah lima kali dia sakit perut,"
"Nggak enak banget, Om. Masa nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba aku sakit perut?"
"Kalau begitu om periksa kamu dulu, ya? Kamu bisa tiduran di situ." Irsyad meminta Dhika untuk merebahkan tubuhnya di atas brankar pasien.
Dhika menuruti ucapan Irsyad. Tangannya bergerak melepas tas ransel dari punggungnya, kemudian ia melangkahkan kakinya ke brankar dan tubuhnya terbaring di atas sana.
Sembari menunggu Dhika yang sedang diperiksa oleh Irsyad, Safira membuka handphone. Di situ terdapat notifikasi whatsapp dari Hilman.
Papa : Mama udah di rumah sakit?
Anda : Udah, Pa. Ini adek lagi diperiksa Irsyad. Papa lagi ngapain sekarang?
Papa : Aku lagi makan siang di Fedwell nih, btw titip salam ya buat Irsyad.
Anda : Nanti mama sampaikan salam dari papa, ya udah papa lanjutin gih makan siangnya.
Papa : Oke, semoga nanti hasil baik-baik aja ya.
Dhika sudah selesai diperiksa oleh Irsyad dan kembali duduk di kursinya. "Dhika gimana, Syad? Ada yang bermasalah, nggak?" tanya Safira pada Irsyad yang sudah duduk di hadapannya dan juga Dhika.
