Part 02

885 179 269
                                    

Hari sudah siang dan memasuki pukul 12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah siang dan memasuki pukul 12.00 WIB. Tandanya kegiatan sekolah di SMA Labschool telah usai. Para Labsky berhamburan keluar kelas dengan membawa tas sekolah masing-masing. Dhika dan Sonya keluar kelas berbarengan. Dua sahabat itu jalan menuju parkiran sekolah.

"Beuuhh... pulang juga akhirnya. Hari pertama masuk sekolah gue senang, tapi gue ngantuk juga. Hehe." Sonya terkekeh. Gadis itu sudah kangen dengan tempat tidurnya.

"Ya udah kalau lo ngantuk, tiduran aja di punggung gue. Nanti kalau udah sampai gue bangunin," ujar Dhika seraya mengusap kepala Sonya.

"Jiaaahh... bisa aja modus lo, Bambang." Sonya mendorong pelan bahu Dhika.

"Heh, lo itu jomblo. Gue tahu lo butuh sandaran." Dhika memang suka meledek Sonya.

"Lo jomblo, gue jomblo. Kita sama."

"Gue sih nggak jomblo, tapi gue lagi nggak pengen pacaran aja."

Sonya geli mendengar jawaban Dhika. Tetapi ia juga senang, karena Dhika sedang tidak ingin berpacaran dengan cewek manapun.

Gue jomblo karena gue maunya sama elo, Dhik.

Langkah Dhika dan Sonya tiba di parkiran sekolah. Memang benar jika Sonya sudah terbiasa berangkat dan pulang sekolah bersama Dhika, hingga cowok itu sudah diberi kepercayaan oleh Farah untuk menjaga Sonya.

Dhika mengambil dua helm dari sepeda motornya. Satu untuk dirinya, satu untuk Sonya. Tapi kali ini berbeda. Tanpa disuruh, mendadak Dhika memasangkan helm untuk Sonya. Kontan saja si empu terkejut dibuatnya, karena Sonya terbiasa memasang helm sendiri.

"Tumbenan lo pasangin helm buat gue? Kan lo tahu kalau gue biasa pasang sendiri," tutur Sonya.

"Lagi pengen aja, hehe..." cowok itu nyengir, membuat wajahnya terlihat lucu.

"Ih bisa aja lo," refleks tangan Sonya mencubit pelan pipi Dhika.

"Sakit, anjir!" Dhika mengusap pipinya yang dicubit Sonya, yang mencubit hanya terkekeh pelan.

"Yuk buruan pulang, keburu tambah siang ntar."

Dhika naik motor duluan, kemudian disusul Sonya yang duduk di belakang Dhika. Setelahnya, Dhika menghidupkan mesin motor dan kedua tangan Sonya memeluk pinggang Dhika.

Perlahan motor Dhika meninggalkan SMA Labschool. Tanpa mereka sadari, ada sebagian gadis yang memperhatikan keduanya.

"Ih, dekat banget ya mereka."

"Yang gue tahu, Dhika sama Sonya udah temenan dari zaman SD."

"Mereka serasi. Gue harap mereka jadian, deh."

****

Dalam perjalanan pulang, Sonya masih setia memeluk pinggang Dhika. Kepalanya juga bersandar di punggung cowok itu. Di atas motor Dhika, terlontar sebuah pertanyaan dari mulut Sonya.

Sekali Ini Saja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang