Part 22

471 68 31
                                    

Masih di ruang UKS SMA Labschool Kebayoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih di ruang UKS SMA Labschool Kebayoran....

Perlahan kedua mata Dhika mengerjap, menyesuaikan retina dengan cahaya yang ada di ruang UKS ini. Setelahnya, Dhika dapat melihat jelas keberadaan Adit dan Sonya yang berdiri tepat di sisi brankar.

"G-gue di mana?" suara Dhika terdengar lemas karena baru saja sadar dari pingsannya.

"Lo lagi di ruang UKS, soalnya tadi lo pingsan pas upacara. Zaki bilang katanya lo sakit perut." Adit yang menjawab pertanyaan Dhika.

"Gue pingsan?" Dhika malah tidak percaya.

"Iya, Dhika. Lo tadi pingsan di lapangan pas kita masih upacara. Terus lo dibawa ke sini pakai tandu dan anak-anak yang lain juga ikutan bantu," timpal Sonya.

"Ada minyak kayu putih, nggak?" Dhika bertanya lagi, membuat Sonya sadar bahwa dirinya tengah memegang minyak kayu putih.

"Eh iya. Ini gue tadi minta tolong diambilin minyak kayu putih ke anak PMR waktu lo diperiksa sama dokter," kata Sonya seraya menunjukkan minyak kayu putih yang ia pegang.

"Tolong olesin perut gue pakai minyak kayu putih, dong," pinta Dhika pada Sonya.

"Oke."

Sonya menyingkap sedikit baju seragam Dhika, lalu dengan telaten ia mengoles perut Dhika dengan minyak kayu putih supaya sakit perutnya sedikit reda.

Kemudian sekilas terdengar suara dari arah lapangan. Rupanya itu pertanda bahwa upacara baru saja berakhir.

"Adit, lo kalau mau ke kelas nggak papa. Biar gue aja yang jaga Dhika di sini. Apa lagi jam pertama ada pelajaran Bahasa Indonesia," kata Sonya.

"Berarti lo nggak ikut pelajaran, dong?" tanya Adit.

"Gue nggak mau tinggalin Dhika. Jadinya terpaksa deh gue nggak ikut pelajaran. Mmm ... gue juga minta tolong elo buat bilang ke Pak Farhan kalau gue sama Dhika nggak ikut pelajarannya, soalnya Dhika sakit perut dan gue harus jaga dia di sini."

"Yakin lo?" Adit masih ragu.

"Gue yakin. Kalau misalnya nanti ada catatan atau tugas dari Pak Farhan tolong kasih tahu kita, ya."

"Ya udah deh kalau itu maunya elo. Nggak usah khawatir, gue pasti kasih tahu ke kalian kalau misalnya Pak Farhan kasih catatan atau tugas Bahasa Indonesia. Kalian nggak papa nih gue tinggal?" si ketua kelas masih belum yakin untuk meninggalkan Dhika dan Sonya di ruang UKS.

"Nggak papa, Dit. Udah deh lo balik sekarang, apa kata guru nanti kalau ketua kelas nggak ikut pelajaran?" Dhika berusaha membujuk Adit.

"Oke sip. Gue duluan ya, guys. Dhika, lo jangan lupa minum obat." Sebelum menuju kelas, Adit mengingatkan Dhika agar tidak lupa minum obat yang tersedia di ruang UKS.

"Siap, Dit. Makasih banyak lo sama anak-anak udah bawa gue ke sini," jawab Dhika.

"Sama-sama, Dhik."

Sekali Ini Saja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang