(ON HOLD, MOHON PENGERTIANNYA)
Cinta, persahabatan, keluarga, kebahagiaan, luka. Itu semua bercampur menjadi satu dalam hidup Dhika dan Sonya.
Oh iya, cerita ini terinspirasi dari lagu milik Glenn Fredly dengan judul yang sama.
🧡 Great cover by @o...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kringgg... kringgg....
Bel istirahat berbunyi. Seluruh murid SMA Labschool berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut di kantin sekolah, begitu juga dengan Dhika, Sonya, Brian, dan Anin. Hari ini Anin senang karena Utari sedang tidak masuk sekolah, maka dari itu dia bisa dekat dengan Brian tanpa adanya "gangguan" dari Utari.
Anin tidak membenci Utari. Hanya saja, dia kesal tiap kali melihat Brian yang tampak mesra dengan Utari. Anin merasa bahwa dirinya yang lebih dulu kenal dengan Brian dibanding Utari, karena dia baru akrab dengan Dhika dan ketiga temannya saat tergabung dalam kelompok shuttle run. Yah, semoga saja Utari tidak menaruh hati pada Brian.
"Gue mau pesan mie ayam, nih. Kalian mau pesan apa?" tanya Brian ketika sudah mendapat tempat duduk di kantin.
"Gue sama Anin pesan batagor, Bri," jawab Sonya.
"Oke, gue pesan dulu, ya!"
Iya, cuma Brian, Sonya, dan Anin yang pesan makanan kantin soalnya Dhika udah bawa bekal sendiri dari rumah. Meski begitu, Dhika tetap menunggu pesanan ketiga temannya datang biar bisa makan bareng.
"Tadi yang terima surat izinnya Utari siapa?" tanya Sonya.
"Barusan itu anak WA gue, katanya tadi bokapnya temui guru BK buat kasih surat izin," jawab Anin.
"Lagian itu anak tumben amat nggak enak badan?" Dhika kepo.
"Nggak tahu. Kecapekan, kali."
Anin menjawabnya asal. Tidak peduli apa yang membuat Anin tidak enak badan, yang penting hari ini tidak ada yang menjadi "pengganggu" antara dirinya dan Brian.
Tak lama kemudian Brian kembali ke tempat dengan membawa nampan yang di atasnya sudah terdapat semangkuk mie ayam dan dua piring batagor.
"Nih pesanan kita udah jadi," tutur Brian seraya meletakkan ketiga makanan itu ke meja.
"Yeeee ... pas banget sama gue yang lagi pengen batagor," ujar Anin.
"Thanks, Brian." Sonya tidan lupa mengucapkan terima kasih pada Brian.
"You're welcome. Kalian tenang aja, ini udah gue bayar soalnya gue lagi pengen traktir kalian di kantin."
Brian yang bayar tiga makanan ini? Serius?
"Lo bercanda, ya?" Anin tidak percaya.
"Nggak. Gue nggak bercanda. Makanan gue sama kalian berdua udah gue bayar. Sekali-kali lah gue traktir kalian," jawab Brian santai.
"Habis semedi di mana lo? Kenapa tiba-tiba lo traktir Sonya sama Anin?" ledek Dhika.
"Biasalah, gue mesti dikasih uang jajan lebih sama bokap. Makanya gue sengaja bayar makanan gue sekalian makanan Sonya sama Anin,"
"Ya ampuuunn ... Thank you so much, Brian. Baru kali ini ada yang mau traktir gue tanpa gue minta," ucap Anin dengan nada antusias.