Part 24

399 61 27
                                    

@ Micropresso, Jakarta Timur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@ Micropresso, Jakarta Timur

Dhika dan Sonya tengah makan berdua usai mengikuti bimbingan belajar di sekolah. Menu pilihan mereka kali ini adalah tamagadon, nasi goreng kebuli ayam, kentang goreng khas Micro, serta dua gelas thai tea.

Kebanyakan menu di Micropresso harganya di atas 30 ribu, tetapi hal itu tidak menjadi masalah untuk Dhika karena ia selalu diberi uang saku yang cukup oleh Hilman. Maka dari itu, Dhika bisa mengajak Sonya makan berdua di sini.

"Lo udah bilang ke mama kalau lo sama gue makan di luar?" tanya Sonya sambil mencomot kentang.

"Gue udah izin ke mama," jawab Dhika.

"Oh," gadis itu hanya ber-oh ria.

"By the way, gue pengen tahu soal kejadian tadi. Kok lo bisa hampir digituin sama Leon?" tanya Dhika dengan nada penasaran.

"Awalnya gue mau ke toilet. Pas belum sampai ke sana, tiba-tiba ada yang bekap mulut gue dari belakang. Terus gue dibawa ke gudang dan gue tahu kalau itu perbuatannya Leon," cerita Sonya.

"Gue lega banget gue sama anak-anak bisa datang tepat waktu buat nolongin elo di gudang. Coba kalau nggak, udah habis lo dibabat sama Leon."

"Ngeri banget. Seumur hidup gue, untuk pertama kalinya gue hampir dilecehin cowok."

"Makanya waktu lo mau ke toilet, feeling gue ke elo nggak enak. Eh habis itu si Rifky masuk kelas dan dia bilang kalau dia dengar suara cewek dari gudang."

"Terus, terus?"

"Ya udah, akhirnya gue sama anak-anak ke gudang itu dan si Adit langsung dobrak pintu gudang buat nolongin elo sekalian kasih bogem buat Leon."

"Makasih banyak ya kalian datang ke gudang di waktu yang tepat. Hhh ... nggak kebayang kalau misalnya kalian nggak nolongin gue, pasti gue udah digituin sama Leon. Gue jijik."

"Yang penting Leon udah dapat skorsing dari Bu Fitri, kan?"

"Ho'oh, biar kapok dia. By the way, perut lo gimana sekarang?"

"Alhamdulillah enakan sekarang, tadi pas bimbel nggak ada acara sakit perut lagi. Lo nggak bilang apa-apa ke mama, kan?"

"Nggak, Dhik, enggak. Beneran. Gue sama sekali nggak bilang ke mama lo soal tadi."

"Habisnya gue nggak mau kalau mama tahu gue pingsan lagi di sekolah, nanti kalau mama sampai tahu yang ada besok gue disuruh nggak masuk sekolah satu hari biar istirahat di rumah."

"Kalau lo nggak masuk sekolah satu hari aja bikin gue kangen, hehe."

"Halah, gombalan lo basi."

"Biarin, wlek!"

Kemudian terlintas dalam benak Dhika untuk bertanya sesuatu pada Sonya. "Son,"

"Apa?"

"Kita kan udah lama banget sahabatan. Udah banyak hal yang kita lalui bareng. Kalau misalnya suatu saat gue mengalami hal yang bikin gue down, kira-kira lo bakal tetap ada buat gue, nggak?"

Sekali Ini Saja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang