Part 25

386 48 22
                                    

@ Lapangan Basket Taman Menteng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@ Lapangan Basket Taman Menteng

Dhika, Sonya, Anin, Utari, dan Brian sedang berada di Taman Menteng karena Brian ingin bermain basket dengan Dhika. Di hari Rabu ini seluruh murid SMA Labschool Kebayoran dipulangkan lebih awal sekitar pukul 10.00 karena para guru hendak mengikuti rapat dinas.

Hal ini sudah diumumkan pada hari Senin kemarin, jelas saja para Labsky senang ketika mendengar pengumuman yang disampaikan oleh guru. Kapan lagi pulang sekolah lebih awal? Daripada gabut di rumah, Brian mengajak teman-temannya main ke Taman Menteng.

Apabila Brian dan Dhika bermain basket, ketiga cewek—yaitu Sonya, Anin, dan Utari—menyaksikan permainan basket sambil menyantap camilan berupa cireng bumbu rujak yang dibawa oleh Utari.

"Semangat mainnya!" seru Sonya.

"Jangan pada baku hantam lo berdua!" timpal Anin seraya menyantap cireng.

"Gue yakin Dhika pasti menang," kata Utari kemudian.

Dhika dan Brian tidak menghiraukan seruan ketiga cewek itu. Mereka berdua tampak fokus dalam bermain basket, berusaha bagaimana caranya supaya tidak lengah dan bisa menang dalam permainan basket. Brian memakai baju basket, sedangkan Dhika memakai baju dan celana santai yang sehari-hari dia pakai.

"Kenapa lo nggak jual cireng ini biar jadi menu baru?" tanya Sonya pada Utari.

"Gue emang rencana keluarin menu baru, salah satunya cireng bumbu rujak ini," jawab Utari.

For your information, Utari memiliki bisnis makanan online bersama sepupu perempuannya. Makanan yang dijual terdiri dari ayam geprek, chicken katsu, salmon mentai rice, baked beef spaghetti, macaroni schotel, pangsit mie ayam, dan masih banyak lagi. Bisnis makanan online milik Utari dan sepupunya itu diberi nama Girls Kitchen.

"Lo belajar masak udah dari kelas berapa, sih?" tanya Anin. Kalau boleh jujur, Anin ketagihan sama cireng bumbu rujaknya Utari, bahkan dia ingin habiskan sendiri cireng itu.

"Gue belajar masak waktu kelas 1 SMA. Awalnya gue iseng bantu mama bikin lasagna, terus lama-lama gue jadi belajar masak nasi goreng sama menu rumahan lainnya," cerita Utari.

"Terus lo jual makanan online bareng sepupu lo itu gimana ceritanya?" giliran Sonya yang bertanya.

"Sepupu gue juga demen masak. Terus dia mau jualan makanan tapi dia bingung cari partner jualan, ya udah akhirnya gue sukarela mengajukan diri buat jadi partner jualannya dia. Akhirnya kita berdua mendirikan Girls Kitchen."

Di tengah keasyikan mengobrol, Brian dan Dhika datang menghampiri untuk istirahat sejenak dan minum sebotol air mineral. Keringat mengucur lumayan banyak dari wajah keduanya dan Sonya berinisiatif mengusap keringat Dhika menggunakan sapu tangan handuk warna baby pink yang ia bawa hari ini.

Sekali Ini Saja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang