Part 30

357 37 12
                                    

Minggu pagi di rumah keluarga Adijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu pagi di rumah keluarga Adijaya ...

Hilman, Marsha, dan si bungsu Dhika sedang bersantai di ruang tengah sambil melaksanakan kegiatannya masing-masing. Hilman mengetik sesuatu di laptop, Marsha asyik berselancar di Instagram, dan Dhika melakukan hal yang sama seperti kakak perempuannya.

Lalu, di manakah Safira? Wanita itu sedang asyik berkreasi di dapur. Dia membuat risoles mayonnaise dengan dibantu oleh Bi Imah.

"Bu, kali ini pakai resep dari siapa?" tanya Bi Imah yang sedang menyiapkan minyak goreng untuk dipanaskan.

"Resepnya bunda Sonya, dong."

"Bu Farah maksud ibu?"

"Ya iyalah."

Usut punya usut, Safira menggunakan resep dari Farah. Wajar saja, keduanya memiliki hobi yang sama. Bisa dikatakan hari-hari mereka tidak lepas dari yang namanya berbagi resep lauk-pauk atau camilan.

"Kalau saya lihat, nih, Bu, ibu sama bundanya non Sonya udah cocok jadi besan, loh."

Bi Imah menggoda Safira yang kini mulai memasukkan satu per satu risoles ke dalam minyak goreng panas. Tentu saja risolesnya sudah dibalur oleh tepung. Mendadak pipi Safira memerah lantaran digoda seperti itu.

"Bi Imah bisa aja, deh. Saya jadi malu, tahu," balas Safira seraya menggoreng pelan risoles di atas panci.

"Hehehe, habisnya saya senang kalau lihat den Dhika lagi sama non Sonya."

"Saya senang lihat Dhika punya teman sebaik Sonya. Menurut saya, Sonya itu baik, perhatian, nggak banyak tingkah. Tipikal mantu idaman deh pokoknya. Tapi nggak tahu kira-kira mereka nanti berjodoh atau enggak,"

"Aden sama non itu cocok banget loh, Bu Fira. Saya yakin kalau nanti mereka berjodoh."

Untung saja Dhika tidak mendengar apa yang dibicarakan oleh Safira dan Bi Imah di dapur. Kalau obrolan ini tersampaikan ke telinga Dhika, bisa-bisa Dhika mengomel.

"Saya bantu doa semoga aden sama non berjodoh,"

"Saya aminkan, deh."

Tak terasa kelima risoles mayonnaise itu selesai digoreng. Safira langsung memindahkannya ke atas piring, tidak lupa sebelumnya Bi Imah menaruh sehelai tisu di atas piring supaya risolesnya tidak terlalu berminyak.

"Udah jadi, deh."

Safira bangga terhadap risoles mayonnaise buatannya yang kini sudah disajikan dengan rapi di atas piring. Ia juga tidak lupa menyajikan sedikit saus tomat di atas wadah kecil.

"Bibi jangan lupa bersihkan dapurnya, ya. Saya mau bawa risoles ke ruang tengah," ujar Safira.

"Biar saya aja yang bawain." Bi Imah menawarkan diri.

Sekali Ini Saja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang