Part 08

609 115 92
                                    

Satya adalah teman ekstrakurikuler Marsha semasa SMA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satya adalah teman ekstrakurikuler Marsha semasa SMA. Keduanya mengikuti ekskul paduan suara. Tak hanya itu, Satya dan Marsha juga merupakan anggota OSIS pada zamannya.

Terakhir kali Marsha bertemu Satya ketika menghadiri acara pernikahan teman mereka tahun lalu di The Ritz-Carlton Jakarta, Pasific Place.

Marsha yang semula ingin pulang, tak sengaja berpapasan dengan Satya di parkiran kafe yang sama. Akhirnya ia tak jadi pulang dan mereka makan snack berdua.

"Jadi lo beneran putus sama Randy gara-gara Hanna?" tanya Satya sambil meminum vanilla milkshake-nya.

"Iya. Randy putusin gue lewat whatsapp. Randy bilang, dia udah nggak tahan sama gue. Gue lebih fokus ke kerjaan gue, sampai Hanna datang gantiin posisi gue dan gue diputusin."

"Berarti... Hanna orang ketiga dalam hubungan kalian, dong?"

"Emang, ternyata Hanna dari SMA udah suka sama Randy. Asli, gue beneran nyesel. Nyesel karena gue fokus sama kerjaan sampai gue nggak ada waktu buat Randy."

"Sha, nggak ada yang perlu lo sesali. Randynya aja yang gampang tergoda sama perhatian dari Hanna." Satya mencoba menenangkan teman lamanya itu.

"Gue udah lama banget pacaran sama Randy. Selama pacaran, gue sama Randy hampir nggak pernah berantem. Randy itu perhatian, penyayang, suka kasih kejutan buat gue." Marsha menjeda kalimatnya sejenak.

"Gue kira, hubungan gue sama Randy bakal naik ke jenjang lebih serius. Tapi nyatanya Randy direbut Hanna," lanjut Marsha.

Cowok yang berprofesi sebagai fotografer itu turut prihatin mendengar curahan hati Marsha. Meski semasa SMA tidak satu kelas, Satya juga turut mengenal baik sosok Randy. Satya dapat menjadi pendengar yang baik ketika Randy bercerita tentang kisah asmaranya.

Masih di kafe yang sama, tiba-tiba ada dua orang yang menghampiri Satya dan Marsha. "Wah, kamu sama Satya ketemuan di sini juga, ya."

Ternyata yang berucap seperti itu adalah Randy. Dengan percaya diri, Randy merangkul Hanna di depan Marsha dan Satya. Mendadak hawa panas tercipta di dalam hati Marsha.

"Marsha, terima kasih ya lo udah mau diputusin Randy. Sekian lama gue menanti Randy, akhirnya kesampaian juga gue jadi pacarnya Randy. Lagian lo sibuk sama kerjaan, sampai lo nggak perhatiin Randy. Ya udah deh, gue kasih kenyamanan buat Randy dan kita pacaran diam-diam di belakang lo. Gue senang banget Randy mau nurutin permintaan gue buat putusin lo."

Sebisa mungkin Marsha menahan diri agar emosinya tidak meledak. Demikian pula dengan Satya, padahal sejujurnya Satya ingin baku hantam dengan Randy dan Hanna yang sudah membuat Marsha sakit hati.

"Hanna, yuk kita cari tempat. Nggak enak kalau kita ganggu mereka."

"Iya, sayang."

Randy dan Hanna berlalu meninggalkan tempat Satya dan Marsha. Masih dirangkul Randy, Hanna menghadap ke arah Marsha dan tersenyum remeh.

Sekali Ini Saja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang