Part 05

1.1K 138 94
                                    

"Dhika, lo baik-baik aja, kan?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dhika, lo baik-baik aja, kan?!"

Sonya berdiri di depan pintu kamar mandi, jelas ia khawatir akan keadaan Dhika yang tiba-tiba saja lari ke kamar mandi tanpa sebab. Tak ada jawaban dari Dhika, Sonya kembali bertanya.

"Dhika, lo di dalam ngapain? Lo sakit?"

Terdengar suara Dhika dari dalam kamar mandi. "Gue lagi BAB, perut gue sakit!"

Sonya terkejut dibuatnya, begitu pula dengan Brian dan Anin. Dhika sakit perut? Kok bisa?

Dhika kenapa mendadak sakit perut, dah? Gue temenan sama dia dari jaman bocil, pertama kali gue dengar dia sakit perut. Dalam hati Sonya berkata demikian.

"Tadi waktu makan di kantin, si Dhika nggak makan yang pedas, tuh. Tapi kenapa bisa sakit perut, ya?" Brian turut heran.

"Mungkin aja Dhika kebelet poop, makanya sakit perut." Anin menanggapi pertanyaan Brian.

Dhika keluar dari kamar mandi setelah buang air besar. Raut wajahnya tampak pucat, membuat Sonya khawatir, begitu pula dengan Brian dan Anin.

"Dhik, perut lo sakit banget, ya?" tanya Sonya pelan.

"Nggak juga sih, tapi kan nggak nyaman kalau sakit perut."

"Mmm... gimana kalau kita pulang sekarang aja biar Dhika istirahat? Tugas ini kita kerjakan di rumah masing-masing. Nggak enak kalau kita tetap di sini tapi kondisi Dhika kurang enak," usul Brian pada teman-temannya.

"Nggak papa, Bri. Mending kita kerjain bareng aja," sergah Dhika yang tetap ingin mengerjakan tugas bersama.

Sonya memberi pengertian pada Dhika. "Apa yang barusan dibilang Brian itu benar, Dhika. Lo harus istirahat. Nggak enak kalau kita ganggu lo di sini dengan cara kerjain tugas bareng."

"Lagian tugas ini masih lama dikumpulinnya, jadi kita nggak perlu buru-buru amat buat ngerjain." Anin turut memberi tanggapan.

"Ya udah deh kalau itu maunya kalian." Dhika akhirnya menuruti apa yang dikatakan ketiga temannya ini.

"Nah gitu dong nurut," ucap Sonya sanbil nyengir dan menepuk pelan bahu Dhika.

Sonya, Brian, dan Anin bergegas membereskan barangnya masing-masing ke dalam tas, tak lupa mereka menaruh kembali nampan serta gelas ke meja belajar Dhika. Setelahnya, mereka memakai tas sekolah masing-masing dan Dhika mengantar ketiganya untuk pamit pada Safira.

Sementara itu, Safira sedang asyik berkutat pada handphone-nya, sambil sesekali meminum jus jeruk, hingga keasyikannya buyar saat Dhika bersama ketiga temannya menghampiri.

"Kalian sudah selesai kerjakan tugasnya?" tanya Safira seraya mendongakkan kepala, menatap Dhika dan ketiga temannya.

"Maaf, Tante, kita kerjakan tugas di rumah masing-masing aja, soalnya Dhika sakit perut," jawab Anin dengan nada polos.

Sekali Ini Saja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang