part 1

333 19 8
                                    

Rossa POV

Hari ini adalah hari paling buruk yg ada di hidup aku. Hari ini adalah hari perceraian aku dan suamiku. Aku sangat bersedih karena umur pernikahan kami baru saja 5 tahun.

Ya tapi mau bagaimana lagi aku harus siap untuk ini semua karena ini keputusan ku. Mungkin ini adalah awal aku bisa bahagia.

Aku menghampiri Rizky karena dialah korban dari semua ini. Aku memeluknya. Mungkin saat ini dia blm paham, namun suatu saat nanti dia pasti akan mengerti tentang apa yg telah terjadi saat ini.

"Rizky sayang, kamu bobo ya sekarang, bsk temenin ibu manggung oke." Ujar Rossa. Rizky mengangguk.

"Oke Bu." Ujar Rizky Rossa mencium puncak kepala nya. Dan tersenyum.

"Selamat malam anak kesayangan ibu." Ujar Rossa. Rizky tersenyum lebar. Dan tidur. Rossa tersenyum ia bahagia karena ada Rizky cinta dalam hidupnya yg hadir dihidupnya, untuk selalu menegarkan Rossa.

Rossa keluar dari kamarnya. Dan menuju kamarnya untuk beristirahat.

********

Afgan POV

Hari ini hari yg cukup melelahkan karena banyak sekali meeting yg harus dijalankan.

Aku lelah, namun aku harus apa, ini sudah tugasku sebagai CEO. Aku menghela nafas dan duduk di sisi ranjang.

Aku diam sejenak dan terlintas nama Vey di benakku. Membuat aku menggerutu.

"Akh." Kesalku.

"Gw sampai lupa kalau gw ada janji sama Vey." Ujarku.

Aku menghubungi Vey namun tak diangkat, aku menaruh hp ku di meja dan aku merebahkan diriku dikasur. Lalu terlintas wajah Rossa, artis yg baru saja aku saksikan penampilannya tadi.

Tak sadar aku menyunggingkan senyum.

"Cantik." Ucapku tiba tiba.

"Eh apasih." Ujar ku yg tersadar dari apa yg sedang aku pikirkan.

"Kenapa gw mikirin Rossa sih? Iya dia cantik, tapi kan dia berstatus istri orang udh punya anak lagi, ya kali gw jadi perebut istri orang." Ujarku.

"Eh apasih enggak engga lu ga sebodoh itu gan, engga, lu cuman kagum, lu ga boleh mikir gitu." Ujarku menasihati diriku sendiri.

"Mending gw tidur." Ujarku lalu menutup mataku.

******

Keesokan harinya.....

Rossa POV

Hari ini jadwal nyanyi ku hanya ada malam hari saja. Pagi ini aku ada meeting dengan salah satu perusahaan yg menginginkan aku menjadi brand ambassador nya.

Sebenarnya aku malas, karena aku ingin pagi ini aku bisa beristirahat dirumah bermain bersama Rizky, karena ini hari Sabtu. Rizky libur. Tapi mau bagaimana lagi.

"Cha udh siap blm ayo, nanti telat, bisa di batalin, kan lumayan duitnya." Ujar mba Reny, asistenku sambil mengetuk pintu kamarku. Aku yg mendengar nya menghela nafas.

Aku bangkit dari meja riasku dan mengambil tasku lalu membuka pintu kamar. Mba Reny memandangku tanpa berkedip, membuatku heran.

"Mba." Ujarku sambil menepuk bahu mba Reny. Mba Reny terkejut.

"Eh." Kejutnya. Aku mengangkat alisku.

"Knp mba? Kok Mandang aku kayak gitu?." Ujarku. Mba Reny tersenyum.

"Kamu cantik banget cha." Ujar mba Reny. Aku tersenyum.

"Ah boong." Ujarku. Mba Reny terkekeh.

"Serius Cha, kamu cantik banget." Ujar mba Reny aku tersenyum.

Cinta Tanpa SyaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang