Keesokan harinya...
Afgan sudah datang ke rumah Rossa. Rossa yg tak mengetahui saat turun ia terkejut Afgan sudah duduk di meja makan dengan Rizky. Mereka sedang asik berbicara.
"Agan?." Ujar Rossa. Afgan menengok dan tersenyum.
"Selamat pagi tuan putri." Ujar Afgan manis. Rossa tersenyum.
"Kok kamu udah Dateng? Emang kamu ga ke kantor?." Tanya Rossa. Lalu duduk di kursi.
"Aku izin." Ujar Afgan. Rossa melongo.
"Izin? Gak gak, sekarang kamu pulang, siap siap ke kantor ga ada izin izin nan." Ujar Rossa yg bangkit lalu menarik Afgan. Afgan mengikutinya hanya tersenyum.
Saat sampai di depan pintu Afgan tersenyum. Dan mengelus kepala Rossa.
"Cha, perusahaan itu punya siapa?." Tanya Afgan.
"Kamu." Ujar Rossa. Afgan tersenyum.
"Jadi aku bebas mau masuk apa engga. Sekarang aku ga mau masuk, toh ga ada meeting juga sama klien penting, dan kalaupun ada meeting ada Alex yg akan menghandle." Ujar Afgan. Rossa diam. Dan menunduk. Afgan menangkup wajah Rossa.
"Hei, kamu kenapa?." Ujar Afgan.
"Aku ga mau jadi alasan kamu untuk ga masuk kantor kayak gini gan." Ujar Rossa menunduk sedih.
"Hei, kamu jangan sedih dong, aku juga jadi sedih." Ujar Afgan.
"Cha, aku mau hari ini nemenin kamu seharian full karena aku ga tau kapan lagi bisa nemenin kamu Cha full seharian." Ujar Afgan. Rossa menatap Afgan.
"Maksud kamu? Kamu ga berniat pergi dari aku lagi kan gan?." Ujar Rossa. Afgan menggeleng.
"Aku ga akan pergi dari kamu Cha, tapi kan aku ga bisa terus absen dari kantor, dan kamu juga ga mau itu kan? Makanya untuk kali ini biarkan aku nemenin kamu full seharian ya." Ujar Afgan. Rossa tersenyum.
"Janji ga ngulangin ini lagi?." Ujar Rossa. Afgan mengangguk.
"Janji, tapi janji itu ga berlaku kalau kepepet." Ujar Afgan yg terkekeh. Rossa hanya tersenyum.
"Yaudah sekarang kita sarapan, kasian Rizky udah nungguin, nanti dia telat berangkat sekolahnya." Ujar Afgan.
"Iya ayo." Ujar Rossa. Afgan merangkul Rossa mesra. Dan mereka masuk ke dalam rumah, lalu sarapan bersama.
Selesai sarapan Rizky berangkat ke sekolah sedangkan Rossa dan Afgan menunggu gema dan Reny datang. Setelah gema dan Reny datang, mereka langsung menuju lokasi.
Sesampainya di lokasi mereka langsung menuju ke ruangan Rossa dan Rossa langsung make up.
Tatapan Afgan tak pernah berpaling dari Rossa. Ia menatap Rossa lewat cermin. Rossa yg sadar ia tersenyum.
Afgan di kagetkan oleh gema yg memukulnya.
"Gan." Ujar gema sambil memukul Afgan. Afgan kaget.
"Eh. Ada apa gem?". Ujar Afgan.
"Lu ikut ke sini nanti setelah ini pasti banyak wartawan, lu siap?." Ujar gema.
"Siap ga siap harus siap kan?." Ujar Afgan.
"Gw bahagia banget akhirnya lu berdua bisa jadian juga, gw percaya lu bisa buat ocha bahagia." Ujar gema.
"Hehehe, lu ternyata nungguin ya gem. Hahaha, makasih ya. Gw udah janji sama diri gw sendiri akan selalu buat ocha bahagia, dan gw ga akan biarin ocha tersakiti, siapapun yg menyakiti dia, ga akan pernah gw maafkan." Ujar Afgan. "Termasuk gw sendiri." Lanjut Afgan dalam hatinya. Gema merangkul Afgan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tanpa Syarat
Short Storycinta tanpa syarat atau unconditional love adalah cinta yg di berikan tanpa Syarat apapun. Mencintai tanpa syarat berarti menerima seseorang apa adanya tanpa melihat status ataupun masalalu. menurutnya semua itu bukanlah hal yg penting. karena jika...