Saat jam makan siang. Afgan selesai mengerjakan pekerjaan nya.
"Cha, kita makan siang yuk." Ujar Afgan. Rossa mengangguk. Ia berdiri.
"Ayo. Di kantin?." Tanya Rossa. Afgan menggeleng.
"No, di resto favorit kita." Ujar Afgan. Rossa tersenyum.
"Yeee asiikkk. Ayo." Ujar Rossa bersemangat. Afgan tersenyum. Rossa bergelayut manja di lengan Afgan. Mereka keluar dari ruangan.
Saat sampai di restoran Afgan memesan makanan favorit mereka. Dan memakannya bersama.
Setelah selesai makan.
"Agan kamu masih ada kerjaan?." Tanya Rossa.
"Engga sih Cha. Paling nanti ngecek berkas buat meeting besok." Ujar Afgan.
"Anterin aku ke mall ya. Aku mau beli baju." Ujar Rossa. Afgan tersenyum. Mengacak rambut Rossa.
"Pasti akan aku antar sayang. Yaudah aku bayar dulu, kita langsung ke mall oke." Ujar Afgan. Diangguki Rossa.
"Oke deh. Aku tunggu sini." Ujar Rossa. Di angguki Afgan. Ia berdiri.
"Jangan kemana mana oke." Ujar Afgan.
"Aku ga akan ilang kok kamu tenang aja." Ujar Rossa.
Afgan tersenyum. "Siapa juga yg berani nyulik istri Afgan Syahreza." Ujar Afgan. Mengelus pipi Rossa.
"Kalo aku yg kabur gimana?." Tanya Rossa.
"Emang istri aku yg cantik ini mau kabur dari suaminya yg ganteng ini?." Tanya Afgan.
"Mau kok." Ujar Rossa.
"Yakin? Bisa jauh dari seorang Afgan Syahreza, pria tampan yg tak ada tandingannya." Ujar Afgan. Mendekatkan wajahnya ke Rossa.
"Ih geer. Banyak kali pria yg lebih tampan dari kamu." Ujar Rossa. Memalingkan wajahnya.
"Tapikan ga ada yg semanis aku." Ujar Afgan. Rossa kembali melihat afgan. Ingin protes.
Tapi. Cup. Satu kecupan mendarat dibibir Rossa.
Pipi Rossa memerah. Bisa bisa nya Afgan semanis ini di tempat umum.
"Jadi mau kabur?." Tanya Afgan menyibakkan rambut Rossa kebelakang telinga.
"Gimana? Istri aku yg pipinya merah kayak kepiting rebus?." Goda Afgan.
Rossa semakin tak karuan. Hatinya mau meledak rasanya.
Ia membenamkan wajahnya di dada Afgan. Menyembunyikan semburat merah di pipinya.
Afgan tertawa. Lucu sekali istrinya itu kalau sedang tersipu malu seperti ini.
"Jadi mau kabur ga?." Tanya Afgan. Rossa menggeleng. Ia tetap membenamkan wajahnya di dada Afgan.
Afgan tertawa.
"Sebenarnya sih kalau kamu mau kabur, ya kabur aja, nanti aku bisa cari perempuan baru." Ujar Afgan. Rossa mendongak.
"Eh ga ada ya. Enak aja. Udah tau istrinya hamil mau nyari perempuan baru. Liat aja. Kalo beneran." Ujar Rossa yg sudah melotot. Menyilang kedua tangan nya. Dan memalingkan wajahnya.
Afgan Terkekeh. Ia mengacak rambut Rossa. "Makanya jangan kabur." Ujar Afgan.
"Kamu ga akan bisa kabur dari aku Cha, kan kamu udah aku iket." Ujar Afgan.
"Di iket? Pake apa?." Tanya Rossa.
"Pake cinta aku lah." Ujar Afgan mengedipkan sebelah matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tanpa Syarat
Short Storycinta tanpa syarat atau unconditional love adalah cinta yg di berikan tanpa Syarat apapun. Mencintai tanpa syarat berarti menerima seseorang apa adanya tanpa melihat status ataupun masalalu. menurutnya semua itu bukanlah hal yg penting. karena jika...