Part 29

282 17 9
                                    

Afgan sudah sampai di rumah. Afgan membuka pintu kamar.

"Assalamualaikum sayang." Ujar Afgan. Rossa menengok melihat ke arah pintu.

Rossa tersenyum. Ia langsung bangkit dan menghambur ke pelukan Afgan.

"Kamu belum makan kan?." Tanya Afgan. Melepaskan pelukannya. Rossa menggeleng.

"Aku sudah menduganya. Kamu tidak akan makan jika tidak ada aku." Ujar Afgan. Rossa cemberut.

"Kamu sih pergi tiba tiba. Aku sedih tau. Aku butuh kamu tapi kamu main pergi aja." Ujar Rossa.

"Maaf sayang." Ujar Afgan.

"Kamu bilang di wa, katanya kamu ada kejutan buat aku. Apa?." Ujar Rossa.

Afgan mencolek hidung Rossa. "Rahasia. Nanti aku kasih tau sesudah makan. Sekarang kita makan oke?." Ujar Afgan. Diangguki Rossa.

Mereka berjalan ke ruang makan. Bibi sudah menyiapkan makan siang di meja makan. Sehingga mereka hanya tinggal menyantap nya.

Afgan sudah memakan makanan nya. Sedangkan Rossa menatap Afgan dengan wajah cemberut nya.

"Agaaannnn." Teriak Rossa manja.

Afgan menengok dengan Nasi penuh di mulutnya. Ia menelannya dulu.

"Apa?." Tanya Afgan. Rossa semakin cemberut.

"Kok cemberut gitu sih. Trus kenapa ga dimakan?. Cha kamu harus makan nanti kamu sakit, dan anak kita juga ikutan sakit." Ujar Afgan.

"Aku ga mau makan kalo ga disuapin kamu." Ujar Rossa. Afgan tersenyum.

"Tapi aku juga kan mau makan. Aku juga laper. Perut aku dari tadi udah bunyi." Ujar Afgan. Dia berniat mengerjai istrinya lagi.

"Udah ya kamu makan sendiri. Aku mau lanjut makan." Ujar Afgan yg lanjut memakan makanan nya. Membuat Rossa kesal.

"Ish ngeselin banget. Dasar suami ga punya Hati. Udah tau istrinya lagi hamil. Malah Mikirin diri sendiri." Kesal Rossa.

Rossa bangkit. Afgan menengok.

"Kamu mau kemana?." Tanya Afgan.

"Ke kamar. Aku ga mau makan. Jangan salahkan aku kalo aku masuk rumah sakit. Dan anak kita kenapa napa." Ujar Rossa. Membuang mukanya. Afgan tersenyum.

"Yaudah sana. Nanti kan kamu juga yg di cap sebagai calon ibu yg ga baik, menyiksa anaknya sendiri." Ujar Afgan. Rossa menengok.

"Lah kan kamu yg ga mau suapin aku." Ujar Rossa.

"Aku kan manusia. Aku juga laper. Kalo aku mati kelaperan, nanti kamu kena masalah." Ujar Afgan. Rossa semakin kesal. Suaminya bisa bisa nya mementingkan dirinya sendiri.

"Ish nyebelin banget sih. Au ah terserah kamu. Aku mau tidur. Aku kesel sama kamu. Kamu malem ini ga boleh tidur di kamar. Titik." Ujar Rossa. Afgan tersenyum menggeleng. Rossa melangkah kan kakinya.

Namun saat beberapa langkah. Ada tangan yg memeluk nya dari belakang.

"Kenapa peluk peluk? Ga mau tidur di luar?. Aku ga akan ubah keputusan aku titik." Ujar Rossa.

Afgan memutarkan badan Rossa. Dan menatapnya dalam dalam.

"Sayang. Aku cuman bercanda. Aku ga mungkin nolak buat nyuapin kamu. Tadi aku cuman mau ngerjain kamu aja. Abisnya kamu kalo lagi kesel lucu banget tau." Ujar Afgan.

"Ish nyebelin. Ngerjain aku Mulu." Ujar Rossa. Kedua tangan Afgan memegang Telinganya.

"Maaf." Ujar Afgan. Dengan wajah melas. Rossa tersenyum. Lucu sekali suaminya itu. Ia langsung memeluk Afgan.

Cinta Tanpa SyaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang