Part 12

221 16 3
                                    

Keesokan harinya Afgan berniat untuk mengunjungi rumahnya, menurutnya ia mungkin saja bisa mengingat semuanya lewat kenangan yg ada di rumahnya itu.

"Dhei, lu jadikan anterin gw ke rumah gw." Ujar Afgan. Dheri mengangguk.

"Kita berangkat sekarang aja ya gan, gw siang ini ada urusan." Ujar Dheri. Afgan menganggukinya.

Mereka pun berangkat menuju rumah Afgan. Di mobil Afgan tersenyum mendengar lagu yg diputar adalah lagu Rossa.

"Gan lu kenapa?." Tanya Dheri.

"Suara ocha enak banget dhei." Ujar Afgan. Dheri tersenyum.

"Lu suka?." Tanya dheri.

"Gw jatuh cinta sama dia dhei." Ujar Afgan. Dheri terkejut bukan main.

"What? Trus Clara?." Tanya dheri.

"Clara kan bukan pacar gw, dia udh bilang semua, semua tentang ocha, segala hal, dan kemarin gw ke rumah ocha, dia bantu gw mengingat semuanya, dan perlahan gw mengingat." Ujar Afgan.

"Dan lu ingat ocha pacar lu?." Ujar dheri.

"Belum dhei." Ujar Afgan. Dheri tak percaya. Adiknya itu jatuh cinta yg kedua kalinya kepada orang yg sama.

Benar benar cinta sejati, dheri hanya tersenyum. Kini ia yakin bahwa memang Afgan dan Rossa adalah cinta sejati, apapun yg membuat mereka berpisah, maka akan ada jalan untuk mereka bersama lagi.

"Semoga secepatnya ya gan." Ujar Dheri.

"Amiin dhei." Ujar Afgan. Mereka sampai di rumah Afgan. Afgan memasukinya. Dan perlahan semua masa lalu nya kembali menelusup ke pikiran Afgan.

Yg ia lihat adalah kebersamaan nya bersama Rossa. Ia menyusuri rumah nya itu, hingga ia masuk ke dalam kamarnya.

Ia melihat foto yg ada di samping tempat tidurnya itu. Disana terpampang jelas foto dirinya Rossa dan anak Rossa Rizky yg ia lihat kemarin.

Afgan membuka laci samping tempat tidur nya itu. Ia menemukan kotak, ia membuka kotak itu dan melihat isinya, dan ternyata isi nya foto dirinya bersama Rossa dan Rizky.

Ia tersenyum melihat foto foto itu. Entah kenapa ia merasakan rasa yg dinamakan cinta.

Hingga akhirnya ia merasakan sakit di kepala nya. Membuat ia meringis. Hal itu membuat Dheri menghampiri Afgan dan saat ia datang Afgan telah pingsan.

Dheri menelfon Dhika, dan Dhika pun bergegas menuju rumah Afgan. Tak lama setelah Dhika memeriksa Afgan, Afgan terbangun.

"Dhei, dhika." Ujar Afgan.

"Lu gpp?." Tanya dhei.

"Gw gpp dhei." Ujar Afgan. Lalu Afgan bangkit dari tidurnya.

"Eh gan, lu mau kemana, lu istirahat aja dulu." Ujar Dhika. Afgan menggeleng, ia tetep kekeh bangkit dari duduknya.

"Gw ga bisa, gw mau minta maaf sama ocha, gw harus dapat maaf dari dia." Ujar Afgan. Dheri dan Dhika terkejut.

"Lu udh inget gan?." Tanya Dheri.

"Ya, gw udah inget semua, semua hal yg gw lakuin dan membuat hati ocha sakit, gw mau mendapatkan maaf dari dia." Ujar Afgan. Lalu pergi meninggalkan dheri dan Dhika yg diam di tempat.

"Dia udh ingat, Alhamdulillah." Ujar Dheri. Dhika mengangguk.

Afgan kini sampai di rumah Rossa. Ia memencet bel rumah Rossa. Rossa keluar. Afgan langsung memeluk Rossa.

"Sayang aku minta maaf, aku mohon maafin aku, dan aku mohon jangan akhiri hubungan kita cha, aku mohon, aku ga siap kehilangan kamu." Ujar Afgan. Rossa yg terkejut mematung. Afgan telah ingat semua?.

Cinta Tanpa SyaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang