Tiba waktunya konser Rossa. Rossa Sudah deg deg an. Satu jam lagi konsernya akan dimulai, namun Afgan belum terlihat.
Mata Rossa terus mencari Afgan. Kemana afgannya itu, bukankah dia sudah janji akan datang di konsernya. Mengapa sekarang ia tidak terlihat.
Rossa sedih. Ia tak menyangka disaat konsernya Afgan tidak datang. Sungguh ia sedih, ia menginginkan Afgan berada di sampingnya. Namun Rossa harus apa.
Mungkin saja Afgan memiliki banyak urusan. Toh dia tak terlalu penting untuk Afgan. Pikir Rossa. Ia sudah hampir menangis. Namun ia berusahalah menahannya karena sebentar lagi ia akan membuka konsernya itu.
Konser telah berjalan, Rossa sedikit melupakan akan ketidak hadiran Afgan. Ia sibuk memberikan penampilan yg terbaik untuk para penggemar nya itu.
Hingga di tengah tengah acara. Tanpa Rossa ketahui, Afgan menaiki panggung dengan membawa sebucket bunga.
Rossa terkejut, ia tak menyangka itu adalah Afgan. Afgan datang. Tapi mengapa Afgan naik ke panggung. Rossa terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Hingga Afgan menghampiri Rossa. Ia menyerahkan satu bucket bunga kepada Rossa. Rossa menerimanya. Ia menangis. Afgan menghapus air mata Rossa.
"Jangan menangis, aku disini bukan untuk membuat mu menangis." Ujar Afgan yg terdengar oleh seluruh penonton karena ia menggunakan mic di pipinya.
Memang semua sudah di rancang sedemikian rupa oleh Afgan, semua itu merupakan kejutan kecil untuk wanitanya itu.
Rossa memeluk Afgan, Afgan membalas pelukan Rossa. Memebuat penonton berteriak baper melihat keromantisan Afgan dan Rossa. Afgan dan Rossa melepas kan pelukannya. Rossa menghapus air matanya.
"Aku kira kamu ga Dateng." Ujar Rossa. Afgan tersenyum. Ia memegang kepala Rossa.
"Ga mungkin aku ga Dateng, aku kan udah janji, dan aku udh bilang kan keinginan kamu adalah perintah bagiku, jadi aku ga mungkin ga Dateng." Ujar Afgan. Rossa tersenyum.
"Hallo semua, kalian pasti udah kenal aku siapa, tapi mungkin saja ada yg belum mengetahui nya. Aku Afgan, sahabat idola kalian ini. Aku disini karena aku ingin melihat konser yg spektakuler dari diva kita Rossa. Dulu aku nge fans banget sama Rossa sama seperti kalian, hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengajak dia kerjasama dengan perusahaan ku. Dan dia menyetujui nya walau awalnya hampir saja tidak jadi." Ada jeda.
"Hingga saat ini kami menjadi sahabat." Lanjut Afgan. Afgan menghela nafasnya. Rossa menatap Afgan. Afgan menatap Rossa. Ia menghadap ke arah Rossa.
Afgan mengeluarkan sebuah kotak dari kantung celananya. Lalu ia membukanya. Terdapat satu buah kalung cantik disana.
Rossa yg melihatnya langsung menatap Afgan. Afgan tersenyum. Afgan langsung memakai kan kalung itu di leher Rossa. Rossa tak bisa menahan air matanya. Ia menangis bahagia, dan terharu. Ia tak menyangka Afgan memberikan sebuah kalung di depan banyak orang.
"Cantik." Ujar Afgan yg telah memasangkan kalung di leher Rossa.
"Makasih agan." Ujar Rossa. Afgan tersenyum.
"Kalung itu sebagai permintaan maaf aku karena tadi sempat membuat kamu hampir menangis Cha." Ujar Afgan. Rossa tersenyum. Ia menghapus air matanya.
"I love you Cha." Ujar Afgan. Yg membuat Rossa langsung memeluk Afgan. Dan perkataan Afgan itu jelas sekali didengar oleh seluruh orang yg ada di tempat itu.
Penonton berteriak mendengar apa yg Afgan ucapkan.
"Jadian, jadian, jadian." Teriakan itu yg penonton ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tanpa Syarat
Short Storycinta tanpa syarat atau unconditional love adalah cinta yg di berikan tanpa Syarat apapun. Mencintai tanpa syarat berarti menerima seseorang apa adanya tanpa melihat status ataupun masalalu. menurutnya semua itu bukanlah hal yg penting. karena jika...