Part 23

283 16 14
                                    

2 hari kemudian.....

Afgan dan Rossa bersiap untuk pergi bulan madu.

"Rizky beneran ga mau ikut?." Tanya Rossa.

"Engga Bu, ibu sama ayah aja. Rizky ga mau ganggu, Rizky mau dirumah aja, lagi pula Rizky ada banyak ulangan." Ujar Rizky.

"Yakin nih?." Tanya Afgan sekali lagi.

"Iya ayah. Rizky titip ibu ya." Ujar Rizky.

"Siap anak ayah. Ibu kamu aman sama ayah. Ayah pastikan 24 jam ibu kamu ga akan hilang dari pandangan ayah." Ujar Afgan. Rizky terkekeh.

"Emang aku apaan di jaga sampai segitunya?." Tanya Rossa.

"Kamu dan Rizky itu harta paling berharga. Aku ga akan biarkan kamu dan Rizky celaka. Tergores sedikit pun ga akan aku biarkan. Rizky disini akan ada penjagaan ketat oleh orang orang suruhan aku. Dan aku akan pastikan Rizky aman. Dan kamu kamu bagian aku yg menjaga. Akan ku pastikan kalian berdua baik baik saja." Ujar Afgan. Rossa tersenyum. Afgan memang selalu ingin yg terbaik untuk dirinya dan Rizky.

"Makasih sayang." Ujar Rossa memeluk Afgan.

"Makasih ayah. Rizky percaya penuh sama ayah." Ujar Rizky yg ikut memeluk Afgan. Afgan tersenyum.

Hingga tiba waktunya untuk keberangkatan Afgan dan Rossa. Mereka hanya berdua. Tak ada orang lain.

Mereka berpamitan. Rossa yg selalu menangis. Pun air matanya tak bisa dibendung.

"Ocha pamit ya mah, pah." Ujar Rossa kepada kedua orang tua nya itu.

"Iya, seneng seneng ya kalian disana." Ujar papa Rossa.

"Jangan lupa pulang bawa cucu buat papa, adik Rizky." Ujar sang mama. Rossa tersenyum malu malu.

"Doain aja mah pah." Ujar Rossa. Lalu beralih pamit kepada kedua orang tua Afgan.

"Jagain ocha ya gan. Awas aja kalo ocha kenapa napa. Urusan kamu sama mama." Ujar mama Afgan. Afgan tersenyum.

"Iya mah, agan pasti jagain ocha." Ujar Afgan.

"Hati hati ya. Kabarin kalau udah sampai disana." Ujar papa Afgan. Yg diangguki Afgan.

lalu Afgan dan Rossa menaiki pesawat. Rossa memeluk lengan Afgan erat.

Tak lama pesawat itu berangkat. Afgan hanya menatap istrinya sedari tadi mereka duduk di pesawat.

"Gan kamu ngapain sih liatin aku terus dari tadi." Ujar Rossa.

"Berapa kali harus aku bilang sih Cha. Aku ga akan pernah mengalihkan pandangan ku dari wanita secantik kamu." Ujar Afgan. Rossa mencubit Afgan.

"Kan mulai deh gombalnya." Ujar Rossa. Afgan terkekeh. Ia mengelus kepala Rossa.

"Dan udah berapa kali aku bilang-" belum sempat Afgan menyelesaikan kalimatnya Rossa memotong nya.

"Kalau kamu ga pernah gombal." Ujar Rossa. Afgan terkekeh.

"Betul sekali. Semua yg aku katakan itu nyata adanya." Ujar Afgan. Rossa terkekeh. Ia memeluk Afgan.

"Kamu mau istirahat apa gimana?." Tanya Afgan.

"Aku mau meluk kamu aja boleh ga?." Tanya Rossa. Manja. Afgan yg mendengarnya. Tersenyum dan memeluk Rossa erat.

"Boleh banget, aku ga akan nolak." Ujar Afgan. Rossa tersenyum di dalam pelukan Afgan.

Hingga tanpa mereka sadari mereka terlelap. Masih dengan posisi yg Sama.

Hingga 2 jam kemudian Rossa terbangun. Ia tersenyum. Hangat sekali rasanya berada dalam pelukan Afgan. Batin nya.

Cinta Tanpa SyaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang