Part 10

236 18 5
                                    

Keesokan harinya.... Rossa sedang bersiap siap. Hari ini ia kerja full seharian.

Rossa turun kebawah. Dia keluar rumah. Saat keluar ternyata Afgan telah menunggu Rossa di depan pintu rumahnya. Rossa menghela nafasnya.

"Cha, kamu mau berangkat? Aku antar." Ujar Afgan tersenyum. Rossa menatap Afgan dengan tatapan kekecewaan. Lalu berpaling.

"Aku sama gema." Ujar Rossa datar.

"Aku antar aja Cha, aku lagi kosong hari ini." Ujar Afgan lalu menggenggam tangan Rossa. Rossa melepaskan nya.

"Aku berangkat sama gema dan mba Reny." Ujar Rossa tegas. Afgan kini bingung mengapa sikap Rossa seperti itu. Afgan menggenggam tangan Rossa

"Aku antar kamu." Ujar Afgan tegas. Rossa melepaskan nya lagi.

"Aku bilang aku sama gema." Ujar Rossa.

"Gak aku antar kamu, ga ada penolakan." Kini giliran Afgan berbicara sedikit keras.

"Aku sama gema. Aku ga suka dipaksa." Ujar Rossa. Lalu berjalan begitu saja meninggalkan Afgan.

Afgan mengejar nya, namun dihalang oleh gema. Yg amarahnya sudah tak tertahan.

"Ocha aman sama kita, lu ga perlu takut." Ujar gema dengan nada keras. Lalu meninggalkan Afgan. Gema Rossa dan Reny menaiki mobilnya.

Kini Afgan bingung, apa sebenarnya yang terjadi? Afgan tak mengerti tentang semua ini. Sedangkan Rossa ia berusaha untuk tidak menangis.

Mobil Rossa pun melaju meninggalkan rumah Rossa. Afgan kini hanya melihat kepergian Rossa.

"Kenapa ocha bersikap seperti itu? Apa aku ada salah? Tapi apa?." Ujar Afgan. Lalu meninggalkan rumah Rossa.

Afgan sampai dikantornya. Ia memutuskan untuk mengerjakan pekerjaan nya.

Seminggu kemudian... Hubungan Afgan Rossa renggang bahkan mereka tak bertemu.

Afgan benar benar bingung, setiap Afgan mengajak Rossa jalan, Rossa selalu beralasan sibuk.

Kini Afgan berada di ruang kerjanya bersama Alex.

"Lex, gw bingung, kenapa ya akhir akhir ini setiap gw mau ngajak ocha jalan, dia selalu bilang sibuk. Apa emang sesibuk itu dia, tapi ga biasanya Lex." Curhat Afgan. Alex menghela nafas nya.

"Lu ga bikin salah kan gan?." Tanya Alex. Afgan menggeleng.

"Ga Lex, seinget gw engga." Ujar Afgan.

"Aneh kan? Gw bingung, masalahnya bukan ocha doang gema dan mba Reny juga ikutan, setiap ketemu gw, tatapan mereka tuh tajem banget kayak mau nerkam gw." Ujar Afgan. Alex terkekeh.

"Bisa aja lu bercanda pas lagi bingung gini." Ujar Alex. Afgan tersenyum.

Sedangkan Rossa gema dan Reny sedang berbincang di rumah Rossa.

"Cha, menurut gw, lebih baik lu bersikap seperti dulu lagi deh Cha sama agan, lu cari tau dulu cewe itu tuh siapa, siapa tau itu sodara nya agan, nanti jadi salah paham, itu justru ga baik Cha." Ujar gema. Rossa menatap gema. Begitupun Reny.

"Tumben lu pinter gem." Ujar Reny terkekeh. Gema menatap Reny.

"Dari dulu kali, tapi kalian nya aja yg ga pernah nyadar." Ujar gema. Menyombongkan diri. Reny menggeleng.

"Gimana cha?." Ujar gema yg kembali bertanya kepada Rossa. Rossa tersenyum.

"Lu bener gem, gw harusnya cari tau dulu dia siapa, biar ga salah paham. Gw coba deh." Ujar Rossa. Gema tersenyum.

Cinta Tanpa SyaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang