Afgan Rossa dan Rizky sudah sampai di rumah. Acara tadi berjalan dengan lancar. Walau sedikit bermasalah karna mereka.
Masing masing langsung memasuki kamar dan beristirahat.
Rossa sudah siap untuk tidur.
"Kayaknya ada yg lupa sama syaratnya deh." Ujar Afgan.
Rossa membulatkan mata. "besok saja deh. Lagi pula kamu pasti menerima ucapan terimakasih ku." Ujar Rossa. Ia sudah lelah. Ingin segera menutup matanya.
"Tidak. Tidak ada besok. Harus saat ini. Satu kecupan aja ga papa deh. Tapi disini." Ujar Afgan menunjuk bibirnya. Rossa menghela nafasnya menarik selimut nya.
"Aku ngantuk. Besok saja." Ujar Rossa. Afgan menggeleng. Menarik selimut Rossa.
"Ga ada besok! Kalau ga mau sekarang aku marah." Ujar Afgan.
"Marah aja." Ujar Rossa.
"Oke." Ujar Afgan. Ia melangkah hendak keluar kamar. Rossa bangun.
"Kamu mau kemana?." Tanya Rossa.
"Tidur di kamar tamu." Ujar Afgan. Lalu membuka pintu.
Afgan benar benar pergi. Rossa bangkit dari tempat tidurnya.
Afgan bukan menuju kamar tamu tapi dia mengambil kunci mobil.
"Katanya mau tidur di kamar tamu. Kenapa ngambil kunci mobil?." Tanya Rossa.
"Mau nginep di rumah mama." Ujar Afgan.
Rossa menggapai tangan Afgan. "Jangan." Ujar Rossa kini nada bicara Rossa manja.
"Aku mohon. Hiks. Jangan pergi." Rossa terisak. Afgan terkejut. Kenapa Rossa menangis.
"Hey sayang. Kenapa kamu nangis." Ujar Afgan.
"Aku ga bisa jauh dari kamu. Hiks. Jangan pergi. Aku mohon. Aku minta maaf." Ujar Rossa. Entah kenapa ia jadi sangat terbawa perasaan.
"Hust. Jangan menangis." Afgan menghapus air mata Rossa. Rossa memeluk Afgan.
"Sekarang kita masuk. Kita istirahat." Ujar Afgan. Menggandeng Rossa masuk ke kamar.
Mereka sudah siap untuk tidur. Afgan menatap Rossa. Rossa menunduk malu.
"Jangan tatap aku seperti itu. Aku malu." Ujar Rossa. Afgan terkekeh.
"Tatap aku." Ujar Afgan. Rossa menatap Afgan.
Cup. Afgan mencium bibir Rossa. Rossa menutup matanya dan menunduk menyembunyikan semburat merah di pipinya.
"Sudah. Kita tidur." Ujar Afgan. Ia menutup matanya. Rossa menatap Afgan. Menatap wajah teduh milik suaminya itu.
Dan cup. Kini gantian Rossa yg mencium bibir Afgan. Ia langsung menutup matanya.
Tanpa Rossa ketahui. Afgan belum tertidur. Ia merasakan nya. Senyum terukir di wajah.
Mereka masuk ke alam mimpi mereka.
Hari yg indah juga penuh air mata. Kini telah usai. Mereka berharap esok hari tak ada lagi air mata kesedihan.
Mereka berharap hari esok jauh lebih baik daripada hari ini.
****
Pagi hari yg cerah. Sangat mendukung kegiatan mereka hari itu.
"Cha aku berangkat ya." Ujar Afgan. Rossa mencium tangan Afgan. Afgan mencium kening Rossa.
"Rizky juga ya bu. Ibu jaga diri ya bu dirumah." Ujar Rizky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tanpa Syarat
Short Storycinta tanpa syarat atau unconditional love adalah cinta yg di berikan tanpa Syarat apapun. Mencintai tanpa syarat berarti menerima seseorang apa adanya tanpa melihat status ataupun masalalu. menurutnya semua itu bukanlah hal yg penting. karena jika...