Part 34

279 16 5
                                    

2 tahun kemudian.

Affan tumbuh di tengah keluarga yg penuh kasih sayang.

Afgan dan Rossa selalu memperhatikan apapun tentang affan.

Rizky selalu menjaga adiknya dan mengajaknya bermain di waktu senggang.

Kini Rizky dan Affan berada di taman belakang.

"Ciluk baa." Rizky menutup dan membuka telapak tangan nya. Dan memasang wajah lucu.

Membuat sang adik tertawa riang.

"Hay anak anak kesayangan ayah." Ujar Afgan yg baru saja datang. Dan duduk.

Ikut bermain bersama kedua anaknya itu.

"Ibu mana yah?." Tanya Rizky.

"Lagi keluar. Ga tau deh kemana." Ujar Afgan. Sambil mengajak affan bermain.

"Oh." Balas Rizky.

Hingga dua jam kemudian.

Rossa baru saja kembali. Kepergian Rossa yg lama itu dan tanpa memberitahu ia akan kemana membuat Afgan khawatir.

"Kamu darimana?." Tanya Afgan. Rossa tersenyum manis.

"Ketemu Haris." Jawabnya. Membuat Afgan terkejut bukan main.

Dengan gampangnya dia bilang ketemu Haris, tanpa memberitahu dia pula.

"Apa?! Ketemu Haris?! Kok kamu ga ngomong aku mau ketemu Haris?." Tanya Afgan.

Rossa tersenyum. "Kalau aku kasih tau kamu, pasti kamu ga ngizinin kan?." Tanya Rossa. Afgan menghela nafasnya.

Rossa menatap Afgan tersenyum kecil.

"Ya tapi kan kamu harus bilang dulu sama aku. Seenggaknya aku bisa jaga jaga, kalau dia ngapa ngapain kamu gimana?." Ujar Afgan.

Rossa mengelus pipi Afgan. "Sayang, kamu ga perlu takut, dia ga ngapa ngapain aku kok, dia cuman mau minta maaf. Udah itu aja." Ujar Rossa.

"Tapi kan Cha-"

Rossa menaruh telunjuknya di bibir Afgan.

"Hust. Buktinya sekarang aku baik baik aja kan. Udah lah ga usah di perpanjang. Sekarang Kita main aja sama anak anak ya." Ujar Rossa manis.

"Ya ga bisa gitu dong. Oke deh aku terima kamu ga ngasih tau aku mau ketemu Haris. Trus niat Haris baik. Oke aku terima. Tapi minta maaf emang sampe 2 jam ya?." Tanya Afgan. Rossa terkekeh.

"Jangan jangan-"

"Hust jangan mikir macem macem. Tadi sekalian ngobrol sama temennya Haris. Dia curhat katanya dia suka Haris udah lama, orang tua mereka dukung, tapi haris nya ga mau. Dia tetep setia, walaupun hatinya Haris bukan buat dia. Kasian ya. Secinta itu dia sama Haris." Cerita Rossa.

"Harisnya bodoh. Udah tau ada yg jelas jelas mencintai dia, tapi dia malah ngejar orang yg udah bersuami. Dasar cowo ga tau diri." Ujar Afgan. Rossa terkekeh.

"Kamu ya, dia sahabat aku loh." Ujar Rossa. Afgan menatap Rossa.

"Ya terus? Yg penting kan sahabat sejati dan selama lamanya kamu itu aku." Afgan memainkan alisnya.

"Dih sok tau." Ujar Rossa.

"Dan sahabat yg paling disayang kamu itu kan akuu." Ujar Afgan. Rossa tersenyum.

"Kalau itu sih iya." Ujar Rossa. Mencium pipi Afgan.

"Sahabat yg paling paling aku sayang, dan hanya kamu sahabat yg aku cintai." Ujar Rossa.

Cinta Tanpa SyaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang