Part 6

250 17 5
                                    

Keesokan harinya... Afgan kembali masuk kantor. Mengurus seluruh pekerjaan nya yg selama beberapa bulan diurus oleh sahabatnya Alex.

Kembalinya Afgan ke kantor, berarti kembali juga rutinitas padat Afgan sebagai CEO. Afgan yg sibuk, mengurus pekerjaan nya, dikejutkan dengan kedatangan tamu tak diundang. Siapa lagi kalau bukan Vey.

"Gan!." Ujar Vey dengan suara keras. Membuat Afgan terkejut.

"Vey! Apa apaan sih!." Ujar Afgan yg marah. Vey mendekati Afgan.

"Gan! Kamu 5 bulan ngilang, ga bisa dihubungi, kamu kemana gan!." Kesal Vey.

"Aku dirumah." Ujar Afgan.

"Apa alasannya?." Ujar Vey.

"Aku ingin istirahat sebentar Vey." Ujar Afgan.

"Bukan karna Rossa?." Ujar Vey. Afgan menatap Vey.

"Kenapa jadi bawa bawa Rossa?." Ujar Afgan.

"Aku tahu gan, aku tahu semuanya, 5 bulan kamu ngilang karna kamu dilema akan cinta kamu kan gan! Kamu cinta sama Rossa! Tapi kamu takut dengan konsekuensi nya! Iya kan! Lalu kamu milih untuk berpikir antar menyerah atau berjuang! Iya! Aku tahu gan! Aku ga sebodoh yg kamu pikir!." Ujar Vey penuh penekanan, penuh amarah.

"Kenapa harus dia gan! Kamu menganggap aku apa! Hah! Kenapa kamu harus suka sama dia gan! Kenapa! Apa sih yg bisa bikin kamu sampai jatuh hati sama dia! Aku jauh lebih dari dia! Bahkan dia itu ga akan bisa setara sama aku gan! Kamu diapain sama dia gan? Diguna guna! Hah! Sampai kamu buta!." Marah Vey yg emosinya memuncak. Afgan kesal dengan kata kata Vey.

"Cukup Vey! Aku udh bilang berapa kali sama kamu, Rossa lebih segalanya di banding kamu! Dan aku ga di guna guna sama Rossa, justru aku jatuh cinta dengan dia secara sadar!." Ujar Afgan yg kesal.

"kata kata kamu dan sifat kamu yg ga pernah berubah yg selalu menjelek jelekkan orang dan memandang rendah orang lain, aku jadi yakin untuk mengakhiri hubungan kita Vey." Ujar afgan. Vey menatap Afgan tak percaya.

"Kamu putusin aku ga?." Ujar Vey.

"Ya!." Ujar Afgan sangat yakin.

"Apa salah aku gan?." Ujar Vey.

"Banyak Vey banyak, aku cape sama sikap kamu yg kayak gini, ga pernha berubah! Aku cape." Ujar Afgan.

"Ini semua pasti karena Rossa!." Ujar Vey. Yg marah.

"Ini ga ada hubungannya sama Rossa." Ujar Afgan.

"Aku ga terima kamu putusin gan!." Kesal Vey.

"Aku ga perduli, yg jelas kita putus mulai detik ini!." Ujar Afgan.

"Oh iya kalau sampai kamu berbuat macam macam sama Rossa, aku ga akan diam Vey! Ingat itu!." Ujar Afgan.

"Lebih baik kamu keluar dari sini." Ujar Afgan.

"Ga aku ga mau!." Ujar Vey.

"Mau keluar sendiri atau aku panggilkan satpam hah?." Ujar Afgan. Vey menghentak kan kakinya kesal lalu keluar dari ruangan Afgan.

Afgan duduk kembali ke kursinya dan memijit pelipisnya. Sedangkan Vey di luar ruangan Afgan sangat sangat kesal.

"Liat aja Rossa gw ga akan biarin lu bisa dapetin Afgan sampai kapan pun itu!." Ujar Vey. Lalu pergi meninggalkan kantor Afgan.

Sedangkan Afgan menatap foto dirinya dan Vey saat dulu.

"Vey kamu perlu tau, dulu aku sayang sama kamu, tapi semenjak aku tau kamu ada pria lain rasanya sakit Vey, mulai dari situ rasa sayang itu berubah jadi benci Vey. Semua ini terjadi karna kamu, tapi kenapa kamu ga pernah mau ngaku Vey, kenapa." Ujar Afgan, ia meneteskan air mata.

Cinta Tanpa SyaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang