Part 31

220 16 3
                                    

Afgan melihat Rossa sekilas.

Haris adalah sahabat Rossa. Biar bagaimanapun dulu Haris menjadi orang yg membuat Rossa bahagia.

Dia punya andil penting dalam hidup Rossa. Membantu Rossa bangkit dari keterpurukan nya.

Jika dia memenjarakan Haris. Pasti Rossa akan sangat sedih.

Walaupun haris selalu mengedepankan kemauannya untuk mendapatkan Rossa. Dan membuat Rossa menangis akhir akhir ini.

Tapi dengan apa yg ada di masa lalu, semua kebaikan Haris pasti tak akan Rossa lupakan.

"Ada apa? Ada masalah?." Tanya Rossa. Melihat Afgan. Afgan menengok sekilas.

"Ya, buat meeting besok." Bohong Afgan.

"Oh. Kirain apaan." Ujar Rossa. Afgan mengacak rambut Rossa.

"Jangan terlalu khawatir ya bumil cantikku. Urusan perusahaan itu ga perlu kamu terlalu fikirin." Ujar Afgan.

"Ya tapikan kalau kamu ada masalah, aku mau bantu kamu, walaupun itu perusahaan kamu, tapikan aku istri kamu, aku harus tau apa masalah kamu." Ujar Rossa. Menatap Afgan.

Afgan tersenyum. Mereka sudah sampai di rumah.

Afgan menatap Rossa. Membelai pipi Rossa.

"Kamu tenang aja, insyaallah aku mampu mengendalikan perusahaan. Dan kalau ada masalah aku pasti akan ngomong sama kamu. Lagipula kan aku butuh support kamu disaat saat seperti itu." Ujar Afgan.

Rossa memeluk Afgan.

"Udah ya jangan difikirin. Cuman perihal berkas meeting besok doang." Ujar Afgan. Rossa mengangguk di dalam dekapan Afgan.

Rossa melepaskan pelukannya.

"Yaudah yuk turun." Ujar Afgan. Rossa mengangguk. Mereka turun dari mobil dan masuk ke dalam rumahnya.

Sebelum turun. Afgan sempat mengirim pesan pada Alex.

Alex :
Gw otw ke kantor 15 menit lagi. Kita bicarain semuanya. Keputusan yg diambil ga boleh merugikan siapapun.

Afgan mengirim pesan itu. Ia mengantar Rossa masuk ke dalam.

"Cha. Aku tinggal ya, aku harus ke kantor." Ujar Afgan. Rossa cemberut.

"Padahal aku mau menghabiskan waktu seharian sama kamu." Ujar Rossa.

Afgan mengelus rambut Rossa.

"Aku ga lama kok. Paling cuman 2 jam lah. Kamu istirahat aja. Nanti malam kita makan malam bertiga di luar." Ujar Afgan.

"Serius?." Tanya Rossa.

Afgan mengangguk. "Serius dong bumil cantikku." Ujar Afgan mencubit pipi Rossa lembut.

Rossa tersenyum lebar.

"Yaudah. Kamu hati hati ya." Ujar Rossa. Afgan mengangguk.

"Iya sayang. Kamu jangan keluar rumah sendirian ya. Kalau mau keluar minta anak buah aku untuk menemani kamu." Ujar Afgan.

"Aku ga mau kamu kenapa napa." Ujar Afgan. Mengelus pipi Rossa.

"Iya agan. Aku akan lakukan semua perintah kamu." Ujar Rossa. Afgan tersenyum.

"Yaudah aku pamit. Assalamualaikum." Ujar Afgan.

"Waalaikumsalam." Jawab Rossa. Afgan pergi dari rumahnya.

Rossa Tersenyum riang. Dia naik ke kamarnya.

"Nanti malem aku harus cantik. Pakai baju apa ya? Eum?." Rossa berfikir. Ia mencari baju di lemarinya.

Cinta Tanpa SyaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang