||✤ 10

4.3K 562 268
                                    

Kehangatan yang Halilintar harapkan selama sehari ini sirna disebabkan- Taufan.

"Kak coba jelaskan soal ini! " Taufan melemparkan sebuah dokumen tepat mendarat di depan wajah sang kakaknya.

Halilintar yang penasaran segera membuka dokumen tersebut, Ice yang penasaran hanya bisa melihat dari kejauhan sedang 'abang' yang tak terlihat itu berada di samping Halilintar.

Deg.

"Da-dari mana kau dapat ini, Fan?! " Taufan menarik kakaknya kasar keluar dari ruangan itu, Abang yang melihat tentu saja penasaran- mengikuti kedua adiknya.

"Taufan! Dimana sopan santun mu?! " Taufan melepaskan genggamannya, menatap tajam kearah sang kakak.

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu! Bagaimana kau bisa membunuh puluhan orang termasuk, Abang?! "

"Ya! Kenapa kalau aku membunuh, abang?! Kau tidak ada hubungannya dengan itu! Apa bedanya aku denganmu?! "

"Kau mafia! Aku agen negara! Jadi selama ini kita makan uang haram?! Kau memang tidak pantas menjadi kakak, Halilintar! Kau rusak! " jawab Taufan tak mau kalah dengan kakaknya.

"Aku memang rusak! Sudah lama aku rusak! Aku memang mafia! Seorang buronan yang membunuh kakaknya sendiri! Kau puas sekarang?! " tidak ada lagi kalimat yang bisa Halilintar ucapkan lagi. Perasaannya benar-benar hancur saat adiknya mengetahui bahwa dia rusak.

Taufan menatap jijik kearah sang kakak yang hanya bisa menatap dirinya, tentunya dengan pandangan kosong, "benar kata mereka kau memang tidak pantas! Abang dan Gempa saja yang cocok menjadi seorang kakak yang sebenarnya! Kau memuakkan- "

"Taufan! Berhenti berkata seperti itu pada kakakmu! Kau membuat kakakmu tertekan! " sayangnya berkataan abang tidak bisa didengar oleh Taufan.

Taufan mengambil sebuah borgol dari saku celananya. Tanpa berkata lagi dia memborgol kakaknya itu- tanpa belas kasih. Sepertinya Taufan lupa bahwa selama 8 tahun hanya kakaknya itu lah yang membesarkannya.

"Ayo! "

"Kau- salah Fan. "

⋇⋆✦⋆⋇ 

Gret!!

Jeruji besi menjadi penghalang antara dia dan kakaknya. Pandangan merendahkan sang kakak terlihat jelas dimata Taufan. Beranggapan bahwa kakaknya memang salah.

"Kak Hali! " 2 orang adik Halilintar datang.

"Kak Taufan! Lepaskan kakak Hali! "

"Jangan harap! Thorn! Solar! Kita pulang! Biarkan pembunuh itu disini! Tenang saja dia akan dihukum mati besok pagi. "

"Kak Hali gak salah! " ujar Solar yang ditarik keluar dari ruangan itu oleh kakaknya- Taufan, "diam Solar! "

Halilintar hanya bisa menatap mereka dengan pandangan kosong. Aku sudah gagal. Itu lah dia pikir. Dia beranggapan bahwa dia memang pantas disebut kakak yang kurang ajar, tidak bisa mendidik adiknya dengan benar.

Soal Taufan yang berkata mereka makan dengan makanan dari uang haram itu- salah besar. Ya. Halilintar memang mafia yang membunuh banyak orang, jangan lupa di garis bawahi dia terpaksa. Halilintar tau mana yang haram dan mana yang halal. Buktinya saja dia di rajin sholat, mengaji.

Pekerjaan Halilintar? Mari ku beritau dari cerita singkat tentang 2 pekerjaan Halilintar yang lain.

"Pukulan mu kurang keras angin! Bayangkan saja samsak tinju itu seorang musuh yang akan menculik mu. "

•Maaf! Merepotkanmu• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang