BLOOD

1K 102 33
                                    

"kau serius ingin pulang Tae?" ucap Jimin yang duduk dengan gelas wine di tangannya

"aku sudah berkemas, jadi aku serius" ucap Taehyung selesai dengan kegiatannya

"aku jadi berfikir kau tak akan kembali ke sini lagi" ucap Jimin dengan mimik muka sedih

"jangan berlagak seperti itu. sebenarnya kau senang kan aku pergi? kau jadi bisa lebih leluasa mendekati Yeri"

"yah ketahuan." ucap Jimin dengan nada di buat buat

"sudahlah, aku sudah tak menginginkannya. syukur kau cepat menikahinya"

Jimin menaikkan alisnya sebelah, menatap Taehyung penuh selidik. bukankah dulu Taehyung sangat berambisi ingin mendapatkan Yeri? ah sudahlah.

"jadi kau berangkat kapan Tae?"

"besok, apa kau akan mengantarku sampai stasiun?" ucap Taehyung menatap Jimin

"baik, asal kau mau minum satu gelas saja" ucap Jimin menyodorkan segelas wine

"kurasa tidak jadi saja." kesal Taehyung

Jimin terkekeh. ia tau Taehyung anti dengan wine, aneh katanya.

"jangan merajuk seperti itu, aku akan mengantarmu dengan senang hati" ucap Jimin masih disertai kekehan

.

Taehyung sudah berada di dalam kereta saat ini. memandang luar jendela dengan latte di tangannya. sebenarnya dirinya sudah mengantuk dan capek, tapi enggan tidur. tiba tiba kereta bergetar hebat, setelahnya terguling ke arah jurang. Taehyung tak bisa membaca situasi, memilih memejamkan matanya. mungkin ini takdirnya jika harus pergi secepat ini.

Taehyung merasakan tubuhnya sakit semua, tangannya mengusap belakang kepalanya yang ternyata mengeluarkan darah. pandangan Taehyung semakin mengabur seiring pening yang  semakin menjadi.

Taehyung membuka matanya perlahan, remang remang. matanya menelisik setiap sisi ruangan, hanya ada satu lilin yang menyala itupun di pojok ruangan. Taehyung beranjak duduk, tubuhnya masih sakit tapi sudah mendingan. hanya luka di belakang kepalanya entah bagaimana sudah hilang seperti tidak pernah terluka. Taehyung mengusap tengkuknya ketika tiba tiba hawa dingin menyapa. pintu terbuka perlahan membuat Taehyung menengok waspada. jaga jaga jika saja ada orang jahat atau makhluk asing yang berbahaya. namun semua dugaan Taehyung salah. seorang wanita cantik dengan mata tajam dan menawan. elegan dan memancarkan aura dingin. Taehyung terkesiap ketika tiba tiba perempuan itu berada tepat di depannya.

"sudah bangun?" ucapnya terdengar sangat lembut

"aku dimana?"

"kau di rumahku"

"kau siapa?"

"Tzuyu."

perempuan tadi duduk di samping Taehyung. tangannya mengusap bahu Taehyung pelan.

"aku menyelamatkanmu dari kecelakaan, apa kau mengingatnya?"

Taehyung mengangguk. ia ingat saat sekarat karena kereta yang di tumpanginya terguling ke jurang.

"bagaimana kau menyelamatkanku? lukaku? kenapa tiba tiba bisa hilang?" ucap Taehyung bingung

"dengan kekuatanku" jawabnya singkat

Taehyung sedikit terkejut ketika melihat mata perempuan di depannya sempat berkilat merah menyala, lalu kembali ke mata tajam yang sangat mempesona ini. seakan hanyut dalam tatapannya, Taehyung tak menyadari saat perempuan di depannya sudah memeluknya. seperti ada yang menusuk lehernya, Taehyung mengerjap mencerna yang terjadi. rasanya luar biasa, seperti terbakar dan darahnya sedikit keluar. Taehyung sedikit menggeram, membuat pelaku menyudahi aksinya.

TAETZU ~ OneShot √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang