HOPE

1.5K 132 70
                                    

"kerja!! jangan melamun terus" tegur Irene

Tzuyu terbangun dari lamunannya, menatap Irene yang menatapnya galak.

"i-iya, maaf"

Tzuyu kembali ke tempatnya, barista. sesekali Tzuyu mencuri pandang pada meja nomor 9. sudah sekitar sebulan Tzuyu selalu memperhatikan pelanggan di meja itu. bahkan Tzuyu hafal di jam berapa orang itu datang. pagi jam 9 dan ia akan berkunjung lagi malam sekitar pukul 8. dari segi penampilan seperti seorang CEO, tapi dari segi wajah seperti anak sekolahan. Tzuyu hanya mampu mencuri pandang dan melihat dari luar jika orang itu datang saat dia istirahat. jika takdir berkehendak menyatukan mereka, Tzuyu tak yakin orang itu mau dengannya yang sudah berumur kepala tiga.

Chou Tzuyu, seorang lulusan jurusan fotografi tapi salah jalur menjadi barista. bekerja di cafe milik Irene, anak saudara mendiang ayahnya. Tzuyu tinggal seorang diri di rumah minimalis pinggir kota. ibunya pergi entah kemana setelah kepergian ayahnya.

"maaf, kenapa pesananku tidak kunjung datang?"

Tzuyu terhenyak, suara bariton yang seksi dengan nada rendah dan dingin mampu membuatnya gugup. perlahan Tzuyu menatap orang di depannya, meneguk ludah karena mendadak lidahnya kelu.

"saya bertanya nona?" ulangnya

Tzuyu menoleh sekitar, pesanan orang di depannya ini berada di meja seberang. mungkin pelayannya lupa mengantarkan.

"pesanan anda ada di seberang. saya barista, tidak mengantar pesanan pelanggan" ucap Tzuyu

"ah begitu, jadi, sekarang bagaimana? semua pelayan sedang sibuk" ucapnya mengedarkan pandangan

"baiklah, akan ku antarkan. silahkan kembali ke meja anda"

orang itu mengangguk dan kembali ke meja. Tzuyu bergegas meraih nampan berisi secangkir latte dan membawanya ke meja nomor 9.

"pesanan anda tuan"

"terima kasih"

Tzuyu bergegas pergi, kembali ke mejanya sebagai barista. Tzuyu dapat melihat bagaimana orang itu mengambil lalu menyesap lattenya. ya Tuhan, kenapa Tzuyu bisa segila ini hanya dengan memperhatikannya.

tak lama pintu cafe terbuka, menampilkan seorang dengan perawakan pendek namun penuh karisma. laki laki itu menuju meja nomor 9 dan duduk berlawanan. Tzuyu dapat menangkap raut tak suka dari orang yang di perhatikannya ketika laki laki dengan pipi gembil dan bibir plum menggodanya. Tzuyu mendengar samar samar pembicaraan mereka.

"yak Tae!! kau harus percaya padaku" ucap si laki laki gembil

"kau hanya menggangguku Jimin"

"ya, kau selalu terganggu dengan siapapun Kim Taehyung. makanya kau tak segera menikah, bahkan aku ragu kamu punya pikiran kesana"

dari percakapan singkat tadi Tzuyu dapat mengambil kesimpulan, orang yang selalu di perhatikannya bernama Kim Taehyung. dari kalimat terakhir Jimin, Tzuyu menemukan fakta kalau Taehyung ini tidak mudah berinteraksi. Tzuyu menghembuskan nafas lelah, semakin tak mungkin untuk mendapatkan seorang Kim Taehyung.

Tzuyu melihat Taehyung keluar cafe di ikuti Jimin. Taehyung dengan wajah datarnya dan Jimin yang menggodanya.

.

Tzuyu sedang di taman kota saat ini, dirinya mendapat libur setelah bekerja 3 minggu penuh. sebenarnya tak masalah jika ia tak mendapat libur, asal laki laki pujaannya berkunjung setiap hari ke cafe. Tzuyu menghampiri kedai ice cream, memesan vanila coklat lalu duduk di kursi yang di sediakan. di tengah Tzuyu menikmati ice creamnya, matanya menangkap siluet yang sangat ia dambakan setiap saat. Kim Taehyung, sedang berjalan dengan kamera di tangannya. memotret setiap moment dan pemandangan yang menurutnya menarik di matanya. mata Tzuyu tak melepas fokusnya, tangannya tak berhenti menyendok ice cream ke mulutnya.

TAETZU ~ OneShot √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang