PAIN

143 18 7
                                    

nama gue Tzuyu, umur baru 21 tahun dan sedang bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran. seharusnya anak seumuran gue itu kuliah, tapi karena ekonomi yang sulit dan pas pasan, gue harus mengubur dalam dalam mimpi gue.

pagi sampai sore gue bekerja di restoran, dan setelahnya kerja part time di sebuah cafe yang buka sampai larut. meski lelah dan kadang ingin menyerah, namun gue harus bertahan demi keadaan. bokap meninggal sewaktu mengantar ke sekolah, yang saat itu gue baru kelas 2 SMP. hal itu membuat gue merasa penyebab kematian bokap. sempat depresi dan sampai saat ini menjadi bumerang bagi diri gue.

soal nyokap, dia sempat membenci dan menyalahkan gue, tapi setahun kemudian semuanya kembali baik. tapi tidak dengan gue yang masih di hantui rasa bersalah. di tambah saat ini nyokap sakit karena terlalu keras bekerja untuk menghidupiku dan keukeuh agar gue lanjut sampai kuliah. namun gue menyerah, setelah lulus SMA memutuskan untuk bekerja.

jangan tanya bagaimana kisah percintaan gue, mana ada yang mau mendekat setelah tahu latar belakang kehidupan gue.

.
.
.

gue sedang dalam perjalanan saat ini, keluar dari resto dan menuju cafe untuk lanjut bekerja. gue langsung masuk dan ganti baju, setelahnya bersih bersih seperti biasanya.

"Tzu, bantu sini dong, ramai nih"

dia Irene, termasuk teman dekat gue. baik, cantik dan sudah memiliki pacar.

"bisa deh, bentar tapi"

gue mendekati Irene yang kerepotan untuk mengantar pesanan, membantu mengantar ke meja sesuai nomor di nampan.

gue meletakkan nampan, tak lupa senyum sembari mempersilahkan pada pelanggan seperti biasanya.

"Lo baru di sini??"

gue mendongak, menatap sosok di depan yang ternyata cowok ganteng.

"bukan, hanya saja jarang mengantar pesanan"

dia hanya tersenyum mengangguk, lalu gue pamit undur diri. gue perhatiin terus cowo tadi, yang rupanya adalah teman Jimin.

"Lo ngelamun??" tanya Jihyo membuat gue sadar

"tidak, ada yang perlu gue bantu lagi??"

Jihyo menggeleng lalu mengucapkan terima kasih, dengan begitu gue lanjut pekerjaan di belakang.

malam semakin larut, gue masih beberes mengelap meja. hingga setengah jam kemudian baru selesai. setelah ganti baju gue buru buru pulang, nyokap pasti sudah nunggu.

sesampainya di rumah, gue menemukan nyokap sedang duduk di kursi depan televisi yang menyala. mendekat dan salam lalu mencium pipi, nyokap tersenyum.

"Tzu, jangan terlalu lelah, pikirkan juga dirimu."

gue duduk di depan nyokap, "Tzuyu sudah biasa Bu. kondisi ibu bagaimana?? sudah minum obat??"

nyokap mengangguk, lalu gue beranjak ke kamar untuk mandi dan ganti baju.

ponsel gue berdering, terdapat panggilan masuk.

"halo, siapa??"

"halo Tzu, aku sangat merindukanmu"

gue hampir nangis, suara ini yang sangat gue rindukan. entah sudah berapa lama tidak mendengar suara ini.

"astaga Taehyung?? bagaimana kabarmu??"

Taehyung ini adalah cinta pertama gue, ya, bahkan sampai saat ini hanya Taehyung yang mengisi hati gue. kita temen dekat sejak kecil, tapi dia memutuskan ikut pindah bersama kedua orang tuanya untuk sekolah di luar negeri.

TAETZU ~ OneShot √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang