12

2K 240 15
                                    

"Aku menyukaimu sejak awal kita bertemu. Ah mungkin sebelum kita resmi bertemu. Tae maukah kau menjadi milikku? Milik Jeon Jungkook?"



"Ya aku mau."




Sejak saat itu kehidupan Taehyung berubah 180 derajat. Dia tak lagi menjadi Taehyung yang mandiri. Hari-harinya selalu ditemani oleh Jungkook. Bahkan Jungkook tak akan pernah mau absen untuk sekedar mengantar jemput Taehyung. Jika Taehyung  tidak meminta tolong, Jungkook akan marah dan menuduh Taehyung tidak pernah menganggapnya. Jadilah Taehyung yang begitu bergantung pada seorang Jeon Jungkook. Bahkan jika pria Jeon itu belum mengajaknya makan, Taehyung dengan senang hati akan menunggu Jungkook hingga dia datang.



"Kurasa kalian berlebihan Tae." Ucap Hoseok siang itu setelah menaruh beberapa map di meja kerja Taehyung.




"Apa lagi sekarang Hyung? Dengan Yoongi Hyung salah. Dengan Jungkook salah. Lalu harus dengan siapa? Denganmu?" Dengus Taehyung lalu mengambil salah satu map dan membukannya.





"Itu lebih baik daripada dengan mereka. Lagipula aku lebih tampan." Jawab Hoseok dengan polosnya membuat Taehyung tertawa seakan mengejek.



"Ya! Apa kau sedang meledekku?" Ujar Hoseok tak terima. Bahkan pria itu tadinya duduk menjadi berdiri sambil berkacak pinggang di hadapan Taehyung.





"Aku? Tidak. Hyung saja yang baperan." Jawab Taehyung diakhiri kekehan.





"Tapi aku senang, Tae. Setidaknya sekarang kau lebih hidup bersama Jungkook. Kau banyak beubah." Ucap Hoseok dengan nada serius lalu kembali duduk disofa hitam yang tadi sempat diduduki.






Taehyung meletakkan penanya lalu tersenyum tipis.
"Ya Hyung. Jungkook mengajarkanku untuk menikmati hidupku dengan lebih baik. Aku tidak merasa kesepian lagi semenjak ada Jungkook." Ucap Taehyung begitu tulus membuat Hoseok tersenyum. Meski tak begitu menyukai Jungkook tapi Hoseok tetap menomorsatukan kebahagiaan Taehyung. Apalagi mengingat Taehyung begitu kesepian selama ini.






Beberapa menit kemudian, pintu ruangan Taehyung terdengar di ketuk. Tentu saja Taehyung dengan lantang mempersilahkan tamunya masuk.






Ceklek





"Kim Taehyung kenapa tidak angkat telfonku?" Tanya seseorang yang baru saja masuk ke ruangan Taehyung.






"Hai Hyung. Lama tidak mampir." Sapa Taehyung tanpa menjawab pertanyaan pria berbalut setelan jas hitam itu.






"Duduklah, Hyung. Ponsel anak itu pasti dibawa kekasihnya. Menjadi kebiasaan sekarang Hyung." Sahut Hoseok diakhiri kikikan membuat Namjoon menghela nafas lelah namun tetap duduk disofa berseberangan dengan Hoseok.






"Lalu jika ada yang penting bagaimana, Tae?" Tanya Namjoon dengan penuh kesabaran meskipun sebenarnya dia ingin memarahi Taehyung karena begitu teledornya memberikan ponselnya pada Jungkook.






"Hyung bisa telfon kantor kan? Aku pasti di kantor. Jika diluar kantorpun pasti aku bersama Jungkook yang artinya aku juga akan mengangkat telfon jika Hyung telfon melalui nomor ponselku." Jawab Taehyung enteng tanpa menghiraukan wajah masam kedua Hyungnya.






Jungkook itu pecemburu. Setiap saat dia akan mengecek ponsel Taehyung. Membuka semua pesan dari berbagai aplikasi atau sosial media yang terdapat pada ponsel Taehyung. Bahkan Jungkook pernah menanyakan siapa saja isi kontak Taehyung. Taehyung tak pernah keberatan karena memang dia tidak pernah melakukan hal yang macam-macam. Berselingkuh misalnya. Tapi Taehyung tak pernah melakukan hal yang sama dengan Jungkook. Menurut Taehyung, ponsel merupakan hal privasi. Jadi dia tidak ingin melawati batas privasi Jungkook dan juga kepercayaan adalah dasar suatu hubungan.



















































"Siapa Yoongi? Berani-beraninya menelfon Taehyung." Gumam Jungkook sambil menatap layar ponsel berwarna hitam digenggamannya. Sudah pasti itu milik Taehyung.






"Jangan diangkat, Jeon. Kau melanggar privasi seseorang. Kau tau itu bukan?" Ucap Jimin yang kebetulan duduk disamping Jungkook. Mereka sedang menikmati americano di taman perusahaan setelah melakukan meeting dengan para pimpinan direksi tadi pagi.




"Tapi Taehyung pengecualian. Dia adalah milikku jadi aku memiliki hak." Jawab Jungkook membuat Jimin tersenyum kecut.






"Ya Hallo." Sapa Jungkook datar setelah menggeser ikon terima panggilan.





"Tae?"




"Kekasih Taehyung. Ada perlu apa?"





"Tidak. Terima kasih."






Pip




Jungkook menyengrit tak suka. Pria yang bernama Yoongi itu tak kalah datar menjawab pertanyaan Jungkook bahkan terkesan dingin itu dengan sepihak mengakhiri sambungan. Tanpa berfikir panjang Jungkook memblokir nomor Yoongi.








"Jangan berharap bisa mendekati milikku." Gumam Jungkook diakhiri smrik yang begitu menawan dan menakutkan disaat yang bersamaan.














Tbc

CHANGED (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang