Taehyung tak pernah segugup ini sebelumnya. Bahkan merasa bingung setelan apa yang cocok dikenakannya untuk pergi berkencan dengan Jungkook. Taehyung hanya ingin terlihat sempurna dikencan pertamanya.
"Woah lihat Tuan muda kita hampir mengeluarkan semua isi lemarinya." Sindir Seokjin yang kini tengah menyandarkan dirinya di pintu walk in closet pemuda Kim itu.
"Hyung lebih baik pakai sweater apa long coat?" Tanya Taehyung tanpa mengindahkan sindiran sang kakak.
"Memang mau pergi kemana? Kalau cuma sungai Han sih pakai saja kaos dan celana pendek. Kalian bisa sekalian memancing nanti." Jawab Seokjin asal diakhiri kikikan yang membuat Taehyung menatapnya datar. Namun bukan Seokjin jika diam dan meminta maaf karena tatapan Taehyung yang begitu menusuk. Bahkan penyuka warna pink itu menaikturunkan alisnya seakan menantang sang adik ipar.
"Hyung~~aku serius." Rengek Taehyung sambil menghentakkan kakinya membuat Seokjin tertawa lepas.
"Baiklah. Kau beriaslah dulu. Kan ku siapkan pakaian kencan ala pria tertampan di dunia ini."
"Siapa?"
"Kim Seokjin. Worldwide handsome." Seokjin tak lupa memberikan kedipan sebelah matanya sebelum mendekat pada Taehyung dan memilah pakaian Taehyung yang sudah berantakan itu.
💜💜💜
Jungkook merasa sangat gugup. Ini kali pertamanya dia merasa bingung untuk sekedar memulai perbincangan. Jantungnya berdetak begitu cepat hingga rasanya seperti akan meledak. Taehyung sendiri nampak enggan memulai pembicaraan.
"Jung/ Tae."
Mereka tersenyum tersipu saat masing-masing saling memanggil. Menggelikan mengingat mereka bukan remaja lagi.
"Kau duluan." Ucap Taehyung.
"Baiklah. Um pertama aku ingin bilang jika hari ini kau terlihat sangat manis." Ucap Jungkook pelan karena snagking malunya bahkan berhedem sebentar demi menetralkan jantungnya yang kian memacu.
"Terima kasih." Taehyung pun tak kalah malu. Bakan pipi tirus itu sedikit bersemu.
"Bagaimana kalau kita membeli ice cream? Kau suka ice cream strawberry?" Tawar Jungkook yang dibalas anggukan malu-malu oleh Taehyung.
Setelah hari itu, Taehyung yakin akan perasaannya. Perasaan saat berada didekat Jungkook tak hanya nyaman namun juga menyenangkan bahkan dibonusi dengan debaran yang sekarang menjadi hal yang biasa bagi Taehyung saat bertemu Jungkook secara sengaja atau tidak di sengaja. Bahkan hanya melihat pintu apartemen Jungkook saja membuat pria Kim itu berdebar tak normal.
"Bukankah sudah ku katakan jika aku bisa menaklukkan siapa saja bahkan seorang Kim Taehyung sekalipun?"
"Kau memang hebat tapi kau tau hukum tabur tuai bukan?"
Jungkook tertawa remeh. Bukan berarti pria tampan itu tak percaya hukum alam namun dia tak merasa melakukan sesuatu yang salah. Dia tertarik pada Taehyung dan Taehyung pun begitu. Lalu dimana letak kesalahan Jungkook?
"Setidaknya jika kau tidak serius, jangan mendekati orang semacam Kim Taehyung. Tidak semua orang memiliki pemikiran sepertimu."
"Memang pemikiran seperti apa yang kau maksud?" Jungkook mengepalkan tangannya yang sedang memegang pena. Rahangnya mengeras. Jelas jika pria itu menahan amarah.
"Bahkan aku saja tidak pernah berfikir jika cinta adalah ajang coba-coba. Kau penasaran lalu setelah rasa penasaranmu terjawab kau meninggalkannya. Dan kau hanya mencari pelarian saat menunggu Jieun Noona kembali. Apa aku salah Jeon Jungkook? Apa kau mau mengelak?"
"Diam kau Park. Jimin. Ssi."
Tbc
Maaf lama up karena saya baru menyelesaikan fanfic di akun saya yang lain...
Happy reading 💜