Bukan Jeon Jungkook namanya jika tak bisa mendapatkan apa yang dia mau termasuk cara mendekatkan diri dengan Taehyung.
Pagi ini Jungkook sengaja lewat samseong-ro. Sudah pasti dia tengah merencanakan sesuatu yang berhubungan dengan Taehyung.
Jungkook mengembangkan senyumnya saat mata tajamnya menemukan mobil Taehyung yang berhenti di pinggir jalan sedang si empu nampak sedang sibuk menelfon. Segelaralah Jungkook menepikan mobilnya di belakang mobil Taehyung.
"Taehyungssi ada apa?" Tanya Jungkook setelah keluar dari mobilnya. Berlagak polos padahal Jungkook tau pasti kenapa dengan mobil Taehyung.
Merasa terpanggil, Taehyung pun membalik badannya dan menyimpan ponselnya di saku celana.
"Ah Jungkookssi. Hanya ada sedikit masalah." Jawab Taehyung datar seperti sebelumnya.
"Bagaimana kau ku antar saja? Ini hampir siang." Tawar Jungkook.
Taehyung terdiam sesaat, nampak berfikir dan tentu membuat Jungkook ikut memutar otak cerdasnya agar Taehyung mau menerima tawarannya.
"Time is money, Taehyungssi. Kau bisa menyuruh orangmu mengurus mobilmu." Jungkook bangga dengan otaknya yang selalu berguna karena akhirnya Taehyung menyetujui tawaran Jungkook.
Jungkook melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ini kesempatan emas untuk mengobrol dengan santai.
"Apa kau setiap hari lewat jalan ini, Taehyungssi?"
Hanya terdengar suara deheman sebagai jawaban dari Taehyung namun putus asa bukanlah jalan ninja Jungkook.
"Benarkah? Aku juga tapi baru sekali ini melihatmu." Pembohong ulung memang. Jelas-jelas Jungkook tinggal di distrik Hannam-dong.
"Aku baru. Sebelumnya aku tinggal di Daegu."
"Benarkah? Jadi selama ini kau bolak balik Seoul kota-Daegu begitu?"
"Begitulah."
Lagi-lagi otak cerdas Jungkook mencari akal agar suasana tidak menjadi canggung. Sial sekali ternyata Taehyung memang sesulit itu. Biasanya jika Jungkook memulai sekali maka lawannya akan memulai tiga kali bahkan di akhir pertemuan si lawan tanpa segan meminta nomer telfonnya.
"Terima kasih untuk tumpangannya." Ucap Taehyung sambil melepas seatbeltnya saat mobil Jungkook sudah berhenti di lobby depan kantornya.
"Taehyungssi." Panggil Jungkook saat Taehyung akan membuka pintu mobilnya.
"Ya?" Taehyung menoleh dan mata hazelnya langsung bersibobrok dengan mata kelam Jungkook. Rasanya sedikit aneh.
"Bolehkah aku mengantarmu pulang nanti?" Tanya Jungkook membuat Taehyung memutuskan pandangan lebih dulu.
"Terima kasih untuk tawarannya Jungkookssi tapi kurasa tidak perlu." Jawab Taehyung lalu segera keluar dari mobil Jungkook dan memasuki kantornya.
"Sial gagal lagi." Gumam Jungkook lalu menjalankan mobilnya menuju kantornya sendiri.
Jungkook mendial beberapa angka di ponselnya lalu lima detik kemudian terhubunglah dia pada seseorang.
"Mulai besok aku akan pindah ke apartemen xxx. Kau urus semuanya."
Pip
Jungkook tersenyum licik. Tak sabar rasanya segera pindah ke apartemen baru dan menjadi tetangga Taehyung.
💜💜💜
Hari ini Yoongi menjadi bintang tamu disebuah acara televisi. Biar begini juga Yoongi termasuk composer ternama di Seoul meski dia jarang tampil di televisi lokal namun karyanya sudah terkenal hingga manca negara.
Yoongi nampak santai saat host mulai memberikan beberapa pertanyaan hingga satu pertanyaan yang membuat Yoongi sedikit berfikir untuk menjawab.
"Yoongissi apa Anda memiliki seorang kekasih saat ini?" Tanya host acara tersebut.
Yoongi bingung. Satu sisi dia ingin mengakui pada seluruh dunia bahwa Kim Taehyung adalah miliknya namun satu sisi dia yakin bahwa Taehyung tak akan menyukai jika masalah pribadinya dikonsumsi publik.
"Tidak."
"Wah! Seorang Min Yoongi masih berstatus lajang? Wah pasti penggemar Anda begitu senang mendengar kabar ini."
Yoongi berharap jika Taehyung terlalu sibuk hanya untuk melihat acara televisi hiburan seperti ini.
Tbc