Namjoon menatap angkuh pada tamunya siang itu. Tersenyum sinis lalu duduk disofa seberangnya.
"Nyalimu cukup besar, Yoon. Apa sebegitu besarkah kau mencintai adik kecilku?" Tanya Namjoon dengan nada mengejeknya.
"Kembalikan Taehyung padaku. Aku akan bertanggungjawab merawatnya dan bayinya." Jawab Yoongi tegas tanpa berniat berbasa-basi.
Namjoon tertawa mendengar pernyataan Yoongi namun Yoongi tak peduli. Yang dia mau hanyalah Taehyung.
"Memang kau punya apa sekarang? Kudengar lagumu tak laku lagi. Apa kau ingin menumpang hidup pada harta Taehyung sekarang?"
Yoongi mengepalkan tangannya. Wajahnya memerah menahan emosi. Rasanya ingin sekali memukul wajah angkuh Namjoon namun tak bisa. Dia ingin bicara baik-baik dengan Namjoon dan membujuknya agar mempercayakan Taehyung padanya.
"Aku punya tabungan yang cukup untuk Taehyung dan anak kami kelak. Aku juga akan bekerja keras untuk agar mereka tidak menderita."
"Wah wah apa aku tidak salah dengar? Anak kami? Jadi sekarang kau mengakuinya setelah sekian lama? Mengesankan."
"Jadi bisakah kau beritahu dimana Taehyung sekarang? Kumohon sangat padamu, Joon. Sebentar lagi Taehyung akan melahirkan."
Namjoon bangkit dari sofa lalu menatap keluar jendela ruangannya.
"Baiklah. Tapi ada syaratnya.""Apapun itu asal Taehyung kembali padaku."
💜💜💜
Jungkook menyesap winenya lalu menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa maroon yang didudukinya.
Jungkook berada di apartemen Taehyung. Setiap malam Jungkook akan menghabiskan wine disana sambil memutar kembali memorinya bersama Taehyung. Meski hatinya hancur akan penghianatan Taehyung namun tak dipungkiri jika Jungkook masih sangat mencintai Taehyung. Jungkook hanya tak bisa menerima anak Yoongi yang sedang dikandung Taehyung.
"Jika aku menerima anak itu, akankah kita bisa bersama lagi?" Gumam Jungkook lalu menatap langit-langit.
Sebenarnya Jungkook menunggu Taehyung akan pulang ke apartemen namun sepertinya Namjoon telah menyediakan tempat khusus untuk Taehyung mengingat Namjoon sangat menjaga nama baik keluarga Kim. Tentu Namjoon tak akan membiarkan Taehyung berkeliaran dengan perut buncitnya.
Jungkook menegakkan badannya lalu kembali menyesap winenya hingga tanggas dan meletakkan gelas kaca itu diatas meja.
"Jika saja kau mau mendengarkan penjelasanku. Bahkan aku sudah melenyapkan Jieun untukmu." Ucap Jungkook lalu berjalan menuju kamar Taehyung. Ditatapnya ranjang berukuran King itu. Disana dulu Jungkook dan Taehyung sering melakukan kegiatan panas. Hatinya kembali berdenyut membayangkan diatas ranjang itu Taehyung sedang melakukan hal serupa dengan Yoongi.
"Apa aku kurang memuaskan untukmu huh?" Gumam Jungkook lalu tertawa miris sambil berjalan menuju kasur Taehyung.
"Wangimu sudah hampir pudar. Haruskah aku menyemprotkan minyak wangimu lagi disini? Tapi wangi tubuhmu lebih menenangkan." Ucap Jungkook yang telah berbaring di kasur.
Aroma seperti perpaduan vanila dan musk yang selalu Jungkook rindukan setiap malam. Hanya Taehyung yang memilikinya dan yang dia sadari adalah Taehyung bukan hanya miliknya saja sekarang.
"Aku akan merebut kembali milikku."
Tbc