Flashback
Taehyung tak menyangka jika dirinya akan bertemu lagi dengan Yoongi di tempat seperti ini. Taehyung memang suka pergi ke toko buku setiap hari minggu untuk mencari buku bacaan. Dan mungkin memang nasib baik sedang dipihak Taehyung, selain mendapatkan komik limited edision tapi juga bertemu dengan Yoongi.
Namun Taehyung bukanlah orang yang pandai memulai dan tentu saja rasa malu mendominasi Taehyung saat ini. Berbagai macam kemungkinan berkecamuk di otaknya hingga tak menyadari Yoongi yang berjalan mendekatinya.
"Kim Taehyungssi?"
Tubuh kurus Taehyung sedikit tersentak lalu menatap ke arah seseorang yang memanggilnya.
"K-kau M-min Yoongi?"
Yoongi tersenyum kecil saat mendapati rona merah di pipi gembil Taehyung menambah kesan cantik dan menggemaskan di mata Yoongi.
Dan sejak saat itulah keduanya berkenalan dan semakin dekat. Bahkan setiap akhir pekan mereka menghabiskan waktu bersama untuk belajar piano. Lebih tepatnya Yoongi mengajarkan Taehyung bermain piano.
Awalnya Taehyung sedikit demi sedikit merasa rasa kesepiannya menghilang namun tak berlangsung lama saat Yoongi menerima tawaran kerjasama dengan salah satu agensi besar di amerika seminggu setelah mereka resmi berpacaran.
Taehyung kembali merasa kesepian namun dia mencoba berfikir dewasa. Berfikir dewasa hingga menjadi rasa masa bodoh saat keduanya makin sibuk dengan kerjaan masing-masing.
Pernah beberapa kali Taehyung mencoba untuk menelfon Yoongi namun selalu saja suara operator yang didengarnya.
Taehyung menghela nafas lalu membuka matanya. Taehyung tidak akan menangis hanya karena hal semacam ini.
"Bahkan saat kau kembali ke Seoul saja aku tidak tau, Hyung. Benar-benar aku ini paar yang buruk." Ucap Taehyung lalu tertawa miris.
💜💜💜
Yoongi sudah siap dengan sebouquet bunga dan sebuah kotak persegi warna merah. Rencananya hari ini dia akan menemui Taehyung karena rasanya sungguh sangat merindukan senyuman kotak kekasih cantiknya itu.
Yoongi mencintai Taehyung. Tak ada yang paham akan itu bahkan Taehyung sendiri. Tak ada yang tau bahwa semua lagu cinta yang diciptakan Yoongi adalah ungkapan perasaannya pada Taehyung kecuali Min Woozi. Tak ada yang paham jika Yoongi rela berjauhan dengan Taehyung hanya demi mengumpulkan pundi-pundi won untuk masa depannya dengan Taehyung. Tak ada yang paham karena sedikit bicara dan langsung bertindak yang menurutnya tepat adalah sifat dasar Min Yoongi.
Ting tong
Yoongi menyimpan kotak merah yang dibawanya pada saku jasnya saat pintu terbuka dan menampilkan sosok yang sangat di rindukannya. Kim Taehyung.
"Oh Hyung." Kata pertama yang keluar dari bibir merah Taehyung. Tak terdengar senang maupun terkejut.
"Bogoshipo, Taehyungie." Ucap Yoongi yang langsung memeluk Taehyung lalu mengecup pelipis Taehyung.
"Ayo masuk dulu, Hyung." Ucap Taehyung sambil melepas pelukan Yoongi.
Meskipun Yoongi merasa keanehan pada sikap Taehyung namun Yoongi mencoba berfikir positif.
"Mau minum apa, Hyung?" Tanya Taehyung saat mereka berada di ruang tengah apartemen Taehyung.
"Tae bisakah kita berbicara lebih dulu?" Tanya Yoongi penuh harap.
"Tunggu disini, aku akan membuatkan kopi untukmu." Jawab Taehyung yang sudah melangkahkan kakinya ke pantry.
Tak butuh waktu lama, lima menit kemudian Taehyung kembali dengan dua cangkir kopi di tangannya.
"Silahkan di minum, Hyung." Ucap Taehyung sambil meletakkan dua cangkir yang serupa itu di atas meja lalu duduk di sebelah Yoongi.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Yoongi sambil menggenggam kedua tangan Taehyung.
"Seperti yang Hyung lihat. Aku masih hidup dan aku sehat."
"Tae aku minta maaf untuk semuanya. Kuharap kau bisa sabar sampai tahun depan. Aku akan-------"
"Hyung mari kita berpisah."
Tbc