2

1.3K 98 18
                                    

Malam itu Yoongi pulang ke apartmenen yang dibelinya bersama Hoseok. Sejak dia memutuskan merawat Victor, dia bertekad memakai uangnya sendiri juga dibantu Hoseok tanpa sedikitpun uang dari keluarga Kim meskipun Hoseok masih bekerja di Victory Company yang saat ini dihandle oleh Namjoon.


Membuka cafè sederhana dengan konsep minimalis dengan iringan musik klasik yang diciptakannya sendiri juga belajar bisnis kecil-kecilan dilakoni Yoongi demi putra kecilnya setelah Jungkook menghancurkan karirnya sebagai seorang musisi namun Yoongi tak pernah putus asa. Toh sekarang Woozi sendiri mengambil tempatnya sebagai seorang komposer ternama.


"Merindukan Taehyung?" Sapa lembut Hoseok menghampiri Yoongi yang sedang menatap Victor yang asik menata piring pada meja makan. Anak itu pintar dalam banyak hal. Mungkin karena lahir dari pasangan penuh potensi yang sayangnya kisah itu tak seindah cerita dongeng.



"Hm. Senyumnya sungguh mirip dengan Taehyung." Jawab Yoongi dengan senyum tipis terpatri diwajahnya.



"Jangan jatuh cinta padanya. Dia Victor bukan Taehyung. Dia anak kita jika kau lupa."


Yoongi terkekeh menanggapi candaan Hoseok. Dia terbiasa digoda sejak Victor tumbuh jadi pria cantik.


 Dia terbiasa digoda sejak Victor tumbuh jadi pria cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Appa, Uncle makanan sudah siap." Ujar Victor dengan senyum kotak diwajahnya.


"Nde." Sahut Yoongi dan Hoseok bersamaan.


Setelah itu mereka makan bersama dengan tenang karena sejak kecil Victor sudah dididik manner oleh Hoseok dengan tegas. Walaupun terlihat anak sederhana nyatanya Victor tetaplah pewaris tunggal Victory Company yang sah secara hukum.


"Appa, Uncle aku sudah selesai makan." Ucap Victor usai mengelap bibirnya dengan tissue.


"Baiklah. Kau bisa ke kamarmu atau menonton tv. Appa akan mencuci piringnya." Jawab Hoseok.


"Um Appa. Kemarin ada seseorang yang menitipkan salam untukmu." Ucap Victor yang teringat kejadian tadi siang saat bertemu dengan pria dewasa yang tampan di supermarket.



"Jinjja? Siapakah?"


"Engggg Jeon Jungkook. Apa mengenalnya?"



Hoseok membolakan matanya terkejut begitu pula dengan Yoongi walau dengan ekspresi yang datar. Reflek kedua orang dewasa tersebut saling menatap sejenak lalu kembali berekspresi tenang.


"Ya. Hanya teman lama." Jawab Hoseok.


"Sudah malam. Segeralah tidur karena besok pagi Uncle akan mengajakmu jalan-jalan." Ucap Yoongi yang membuat Victor sumringah.



"Ayay kapten!" Serunya lalu bangun dari kursi hendak pergi ke kamar tak lupa mengecup pipi kedua dewasa disana yang sudah dianggapnya seperti orang tua sendiri.


Hoseok merubah ekspresinya menjadi serius saat tubuh Victor hilang ditelan pintu berwarna putih.
"Kita harus ambil tindakan."


"Aku sudah memikirnya. Bagaimana kita pindahkan Victor ke Jepang sementara waktu? Disana ada Woozi yang akan menjaganya. Aku akan mengurus dokumen Victor. Aku akan merubah marganya menjadi Kim."



Hoseok menaikkan satu alisnya.
"Kim? Taehyung tak akan menyukai itu."


"Baiklah aku akan memalsukan datanya. Aku hanya tak ingin Jungkook melakukan hal bodoh."


"Ya. Itu lebih baik."




















































Sementara itu di sebuah mansion megah namun sayangnya tak bernyawa karena dimansion itu hanya dihuni Jungkook dan para maidnya. Mansion yang tadinya disiapkan Jungkook untuk keluarga kecilnya bersama Taehyung. Jungkook menikmati batang rokoknya ditemani Jimin yang duduk disampingnya.


"Dia begitu cantik." Gumam Jungkook yang hanya dilirik sebentar oleh Jimin.


"Kau mulai mencintai seseorang lagi? Itu bagus karena anakku sudah hampir empat." Kekeh Jimin yang masih memainkan ponselnya.


"Jadi menurutmu ini cinta?"


Jimin meletakkan ponselnya dimeja kecil antara kursinya dan kursi Jungkook. Mereka sedang duduk santai di samping kolam renang omong-omong.
"Kau terlalu tua untuk bertanya soal cinta, Bung."


Jungkook terkekeh lalu menghembuskan asap rokoknya.
"Seperti saat aku melihat Taehyung dari jarak dekat pertama kali. Aku masih mengingat wangi parfume itu. Mereka memiliki wangi yang sama."


"Hentikan, Kook. Kau tau betul jika itu obsesi dan berujung menyakitkan. Belajarlah dari masa lalu."


"Hm. Tentu aku belajar. Kali ini aku tak akan kecolongan lagi."


"Kau pria gila. Aku turut sedih untuk orang itu."


Jungkook terkekeh pelan. Otaknya sudah merancang berbagai macam cara untuk merebut miliknya. Jeon Victor.















Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHANGED (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang