Yoongi membuka pintu kamarnya perlahan. Sudah beberapa kali dia mengetuk pintu namun tak sahutan. Mungkin Taehyung masih tidur.
Benar saja, Taehyung masih nyaman memeluk bantal walaupun matanya nampak sembab. Yoongi menaruh nampan berisikan sarapan untuk Taehyung di nakas lalu duduk dipinggiran kasur.
"Apa kau begitu mencintainya?" Tanya Yoongi begitu lirih. Ada perasaan cemburu dan iri karena Jungkook berhasil mengambil seluruh atensi Taehyung.
Perlahan Taehyung membuka matanya lalu menatap sayu pada Yoongi yang tersenyum padanya.
"Selamat pagi Taehyung. Hyung bawakan sarapan untukmu." Sapa Yoongi.
"Pagi Hyung---------" belum selesai bicara Taehyung bangun dari kasur bergegas ke toilet karena merasa mual.
Hoek!
Yoongi yang mendengar Taehyung muntah pun ikut menyusul ke toilet.
"Kau oke?" Tanya Yoongi sambil mengurut pelan tengkuk Taehyung yang berdiri di depan wastafel.
"Sepertinya aku demam Hyung. Bisakah Hyung memanggilkan dokter?"
"Tentu saja."
🌿🌿🌿
Jungkook membanting ponselnya setelah menerima telfon dari seseorang hingga Jimin terjengkit kaget.
"Kau kenapa Jeon?" Tanya Jimin terheran. Tak biasanya Jungkook termakan emosi.
"Orang-orang tidak berguna. Bagaimana mereka tidak bisa menemukan Taehyung huh?" Umpat Jungkook.
"Taehyung? Kalian bertengkar?"
Akhirnya Jungkook menceritakan semuanya pada Jimin tanpa ada yang dikurangi atau dilebihkan. Jimin mendengar dengan seksama tidak mencoba untuk membela salah satunya namun berakhir menghela nafas saat Jungkook selesai dengan ceritanya.
"Dasar kau bajingan." Ucap Jimin kemudian.
"Tolong bantu aku Jim. Aku ingin memperbaiki semuanya. Aku juga telah memutuskan Jieun Noona." Mohon Jungkook yang justru membuat Jimin membolakan matanya.
"Jadi kau berselingkuh? Kau tadi hanya bilang Jieun datang lagi padamu. Enyahlah kau Jeon! Semoga saja kau tak lagi bertemu Taehyung." Ujar Jimin lalu pergi begitu saja meninggalkan Jungkook yang makin frustasi.
Jungkook merogoh saku jasnya mengambil sebuah ponsel yang lainnya. Menghubungi seseorang yang sebenarnya tak ingin dihubunginya, Kim Namjoon.
"Ya Jungkook." Sapa Namjoon setelah menerima sambungan.
"Siang Hyung maaf mengganggu. Bisa kita bertemu untuk makan siang?"
"Apa kau sedang buru-buru? Aku masih ada satu pertemuan lagi. Bagaimana jika kita bertemu sekitar jam dua?"
"Baiklah Hyung sampai nanti."
Pip
Jungkook kembali duduk ke kursi kerjanya. Menyandarkan punggung pada sandaran kursi sambil memejamkan mata. Dalam otaknya merangkai kata untuk disampaikan pada Namjoon nanti. Dia tidak ingin menjadi pihak yang bersalah karena mungkin saja Namjoon akan membunuhnya saat itu juga.
"Kuharap Hoseok Hyung tidak akan ikut campur." Gumam Jungkook lalu membuka matanya dan menegakkan badan. Melihat sebuah bingkai kecil di meja kerjanya. Itu adalah fotonya dan Taehyung yang diambil belum lama ini. Taehyung nampak tersenyum bahagia didalam foto tersebut membuat Jungkook merasa semakin merindukan Taehyung. Diam-diam sebenarnya Jungkook juga mulai bergantung pada Taehyung namun Jungkook enggan mengakui.
Tbc