Hujan deras menyerang kota Jakarta dimalam hari. Entah itu pertanda kedamaian atau peperangan. Semua makhluk ciptaan Tuhan berteduh dikediaman mereka masing-masing termasuk para penduduk Jakarta. Namun tidak dengan kedua orang yang saling bertatapan tak peduli dengan hujan deras dan petir yang memekakkan."Aku udah pengen banget jumpa dengan kalian tapi aku gak tau dimana lokasi kalian semua, jadi kuputuskan untuk cari kalian," jelasnya tak peduli dengan pakaian kantorannya yang telah basah. "Maaf meninggalkan kalian, aku harus sukses dulu agar membanggakan keluarga kita," timpalnya.
"Gue benar-benar benci lo! Lo biarin Reyna dirawat orang lain! Dan gue mati-matian nyariin dia dan sekarang gue harus merasa kayak kakak angkatnya!" bentak Reyga.
Reyza hanya tersenyum kecut. Dia sudah biasa melihat Reyga seperti ini. Anak ini lahir dengan kebencian membuatnya memiliki kepribadian seorang pemberontak. Sang ayah yang dulu mengharapkan anak laki-laki dan ibu mereka yang mengharapkan punya anak perempuan. Lahirlah Reyza yang langsung menjadi anak emas sang ayah tapi tidak sang ibu yang sedih karena tak mendapatkan apa yang dia inginkan namun dia tetap menyayangi Reyza. Ayah mereka kemudian menyemangati istrinya bahwa mereka akan memiliki anak perempuan pastinya. Hingga... Reyga lahir membuat sang ibu kembali murung. Reyga diperlakukan sama seperti anak pada umumnya namun tidak se-spesial Reyza.
"Kita harus yakin bahwa dia adalah perempuan," ucap sang suami memeluk sang istri yang sedang mengandung anak ketiga mereka.
"Kita juga tidak boleh pilih kasih kepada Reyga. Dia tetaplah anak kita meski saat itu kita tidak mengharapkannya," jelasnya yang dibalas anggukan oleh sang istri. Namun sayang, mereka tak tahu kalau Reyga sedari tadi sudah menguping pembicaraan mereka. Anak itu hanya bisa mengeluarkan air matanya tanpa terdengar suara isak tangisnya.
"Aku melakukan yang terbaik Ga, kita gak mungkin bisa merawatnya saat itu, keputusan ayah udah tepat minta kita pergi jauh," ucap Reyza tenang tak peduli dinginnya air hujan yang melanda mereka.
"Gue bisa! Kita bisa sama-sama kerja untuk Reyna tapi elo pengecut ngelupain Reyna gitu aja!" bentak Reyga keras, pria itu seperti sudah hilang kendali atas dirinya. Manusia rubah itu menarik napas dalam-dalam lalu berlalu pergi meninggalkan Reyza, dia tak peduli akan jam berapa dia akan sampai kerumahnya.
Hujan baru saja berhenti, Jeremia bersedekap dada menatap Reyga. Pria itu tak jadi pergi kerumahnya, dia ingin singgah ke warnet yang sempat dia tinggalkan itu terlebih dahulu.
"Darimana lo?" tanya Jeremia datar.
"Ngantar Laras," jawabnya serak. Matanya yang memerah mengarah kearah Jeremia. Pria itu bisa melihat penampilan pegawainya ini yang sudah kacau.
"Kenapa Ga?" Reyga hanya menggelengkan kepalanya lemah. Dia perlahan terduduk dilantai warnet sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam.
"Eh elo kenapa sih?!" Jeremia lantas mengecek Reyga untungnga warnet sudah kosong sehingga tidak ada yang melihat. Jeremia tersentak kala mendengar suara dengkuran, dia kemudian terkekeh, mirip seperti masa Jeremia merawat Reyga.
"Tukang tidur."
***
Malam yang sudah terang akibat ulah bulan karena hujan yang turun telah usai. Gadis berkacamata itu tersenyum lebar menatap satu persatu bintang dan bulan yang ada diatas langit Tuhan.
"Andai aku punya teleskop ya," ucapnya berandai-andai. Tangan mungil itu kemudian bergerak seolah-olah sedang menyentuh bintang-bintang. Pandangan Aira yang tadinya terus dilangit malam milik sang pencipta itu tiba-tiba terlintas bayangan Reyga membuat gadis itu tersentak kaget. Bayangan pria itu sedang tersenyum langsung membuat pipi Aira bersemu. Aira jadi ingat dengan kedekatan Laras dengan Reyga. Apa Laras menyukai pria yang ia sukai juga? Jika pun iya Laras pasti bisa mendapatkannya. Gadis itu memiliki segalanya tak seperti dirinya. Ditambah lagi Aira dengar kalau kelas Reyga kedatangan murid baru yang amat cantik bahkan ada rumor mengatakan kalau dia sudah kenal lama dengan Reyga. Aira menghela napas kasar, sepertinya dia hanya bisa mencintai pria itu dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGA ✓
Teen FictionGeng 'Serigala' adalah sebuah geng yang dipimpin oleh Samuel dengan khasnya sebagai pemimpin. Para murid-murid disana menyebutnya seperti karakter protagonis dalam cerita novel. Namun, jika ada protagonis maka pasti ada sang antagonisnya. Dia adalah...